Petugas Dishub dan Satpol PP Jabar Dapat Prioritas Vaksinasi COVID-19


Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Jabar Marion Siagian. (Foto: MP/Humas Jabar)
MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) tengah melaksanakan vaksinasi massal bagi aparatur sipil negara (ASN).
Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Jabar Marion Siagian mengatakan, pihaknya menyusun prioritas sasaran vaksinasi tahap II bagi ASN.
Penyusunan prioritas disesuaikan dengan ketersediaan vaksin COVID-19 dari pemerintah pusat.
Baca Juga:
Sampai Saat Ini, Polri Belum Temukan Kasus Vaksin Palsu di Indonesia
Salah satunya adalah ASN yang memberikan pelayanan langsung dan intens berinteraksi dengan masyarakat. Kelompok tersebut berpotensi besar terpapar COVID-19, seperti satpol PP dan dinas perhubungan (dishub).
"Kemudian yang bertugas dalam penanganan COVID-19 dan tergabung dalam satgas juga menjadi sasaran vaksinasi. Karena anggota satgas selalu berinteraksi dengan masyarakat dan sering memasuki daerah berisiko yaitu red zone," tutur Marion, Sabtu (6/3).
"Juga dilakukan penyuntikan ASN BPSDM sendiri, karena di lingkungan BPSDM ada pusat isolasi pasien COVID-19," imbuhnya.

Vaksinasi massal diharapkan dapat mempercepat penyuntikan vaksin dengan jumlah sasaran yang luas.
Vaksinasi massal tahap pertama bagi ASN di lingkungan Pemda Provinsi Jabar sudah dilakukan pada Kamis (4/3) di kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jabar, Kota Bandung.
Marion Siagian melaporkan, jumlah ASN yang mengikuti vaksinasi massal tersebut mencapai 570 orang.
"Tahap berikutnya direncanakan digelar pada minggu kedua Maret ini. Tempat dan waktu akan disesuaikan dengan lokasi perangkat daerah yang bersangkutan. Tentu digabung dengan perangkat daerah lain," ucap Marion.
Provinsi Jabar sudah menerima vaksin 127.070 vial dengan ekuivalen 1 vial 9 dosis dari pemerintah pusat pada Senin (22/2). Sedangkan jumlah sasaran vaksinasi tahap II di Jabar sekitar 6,6 juta orang. Rinciannya, ada 4.403.984 lansia dan 2.195.215 petugas publik.
Marion mengatakan, pemerintah pusat akan kembali mengirim vaksin COVID-19 ke Jabar pekan depan.
"Droping vaksin tahap II termin II ke Jabar sekitar 84.740 vial dengan ekuivalen satu vial sembilan dosis," katanya.
Baca Juga:
Selain menggelar vaksinasi massal bagi ASN, Jabar intens mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk mempercepat penyuntikan vaksinasi tahap I dengan sasaran SDM kesehatan.
Marion menuturkan, dalam percepatan vaksinasi tahap I, pihaknya bersama pemerintah kabupaten/kota menambah kapasitas dan hari penyuntikan vaksin COVID-19.
"Per 4 Maret 2021, SDM kesehatan yang sudah disuntik dosis I mencapai 205.000 atau 112,81 persen dari target sasaran yakni 181.701 orang. Sedangkan cakupan dosis II sudah 136.753 atau 75,26 persen dari target," ucapnya. (Iman Ha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Epidemiologi UI Komentar Menohok Soal DPRD DKI Minta Keluarga Divaksin
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Amankan Pakaian Bekas Balpres Senilai Rp 112 Miliar

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Jawa Barat Masih Jadi Pilihan Investasi Terbesar di Indonesia

[HOAKS atau FAKTA]: Wakil Ketua DPRD Ono Surono Didemo Massa karena Ingin Pecah Jabar Jadi 5 Provinsi
![[HOAKS atau FAKTA]: Wakil Ketua DPRD Ono Surono Didemo Massa karena Ingin Pecah Jabar Jadi 5 Provinsi](https://img.merahputih.com/media/a5/e1/a3/a5e1a36849af63eb0bc8bbcdc8846fc6_182x135.png)
3 Orang Meninggal di Pesta Rakyat Syukuran Pernikahan Putra Dedi Mulyadi dengan Wabup Garut

Dedi Mulyadi Disentil Mendagri Soal Pendapatan Daerah, Beda Dengan Pandangan Pengamat

Tambahan Rombongan Belajar di Sekolah Negeri Jabar Disalahgunakan, Diduga Banyak Siswa Titipan

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya

Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
