Persatuan Perawat Tidak Ragu Pada Vaksin COVID-19 Sinovac

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 12 November 2020
Persatuan Perawat Tidak Ragu Pada Vaksin COVID-19 Sinovac

lustrasi suntik vaksin. (Foto: Fernando zhiminaicela dari Pixabay).

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) optimis dengan uji klinis vaksin COVID-19 Sinovac di Bandung. Vaksin merupakan salah satu jalan dalam memutus pandemi virus corona yang berkepanjangan.

“Memang vaksin bukan satu-satunya mengatasi pandemi tapi penting. Kita sangat mendukung dan mendorong agar Indonesia menyediakan vaksin untuk seluruh rayat, untuk mengurangi jumlah terinfeksi Covid di Indonesia,” kata Ketua Umum Dewan Pengurus PPNI, Harif Fadilah.

Uji klinis fase 3 atau akhir terhadap vaksin Covid buatan Sinovac Biotech, Tiongkok, saat ini masih dilakukan PT Bio Farma dan FK Unpad di Bandung. Uji klinis ini melibatkan 1.620 relawan. Uji klinis ini diperkirakan selesai pertengahan 2021.

Baca Juga:

Beda Kelemahan Vaksin Astra Zenica dan Vaksin Sinovac Bandung

Harif Fadilah menejelaskan, semakin tinggi laju penularan COVID-19 di Indonesia, akan kian berdampak pada layanan kesehatan. Sebagai ilustrasi, makin banyak pasien yang dirawat maka petugas kesehatan seperti dokter dan perawat akan kewalahan.

“Sudah tergambar beban tiap hari jika terus meningkat. Maka kami memberikan dorongan dan dukungan terhadap upaya menanggulangi termasuk penyediaan vaksin,” katanya.

PPNI yang mewadahi perawat seluruh Indonesia, tidak meragukan uji klinis yang sekarang berlangsung di Bandung. Sebab, tenaga medis sudah punya pengalaman pada imunisasi untuk kasus-kasus penyakit sebelumnya.

Sebagai tenaga kesehatan pihaknya paham terhadap prosedur penelitian vaksin yang harus melalui bergai tahapan sebelum dipakai untuk imunisasi masyarakat. Ketika penelitian vaksin selesai, masih harus mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan lembaga berwenang lainnya.

Lab Vaksin Bio Farma
Lab Vaksin Bio Farma. (Foto: Antara).

“Ketika sudah dirilis dan dinyatakan aman, saya kira takkan ada keraguan untuk menerima apalagi memberikan layanan kepada masyarakat,” ujar Harif.

Namun ia juga menyarankan pemerintah agar melakukan persiapan matang dalam pemberian vaksin nantinya dan punya perhitungan terukur dalam menentukan kelompok yang akan mendapatkan vaksinasi pada gelombang pertama.

PPNI menunggu penelitian vaksin kelar yang nantinya akan melalui penilaian dari BPOM. Ia juga tidak mempersoalkan vaksin tersebut dari luar negeri atau buatan dalam negeri.

“Karena kita tenaga kesehatan sudah banyak menjalani proses imunisasi, mulai dari polio, BCG, dan sebagainya itu kita sudah lama bergumul dengan itu, sudah banyak pengalaman yang terjadi dan memberikan dampak positif kalau penelitian vaksinnya melalui proses yang positif,” terangnya. (Iman Ha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Diplomasi Vaksin COVID-19 Ala Indonesia

#Vaksin Covid-19 #Vaksinasi #COVID-19 #Bio Farma
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela” menyebut, rekayasa cuaca itu dilakukan agar penyakit TBC kembali tinggi sehingga berdampak pada penggunaan vaksin dan obat.
Frengky Aruan - Minggu, 06 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Indonesia
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Semakin cepat terdeteksi, semakin tinggi peluang kesembuhannya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 Juni 2025
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Tengah viral di media sosial informasi yang menyebut vaksin sengaja disiapkan sebelum penyakit tersebut muncul.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Bagikan