Permasalahan di Papua Dinilai Paling Kompleks dan Alot

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 07 Mei 2021
Permasalahan di Papua Dinilai Paling Kompleks dan Alot

Satgas Nemangkawi bersama Pejabat Kapolres Puncak menyambangi warga masyarakat Ilaga. (ANTARA/HO/Humas Satgas Nemangkawi)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pendekatan kolaboratif dinilai bisa menjadi jalan keluar dari permasalahan yang kompleks di Papua. Seperti masalah ekonomi, konflik sosial, SARA, hingga keamanan.

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai, permasalahan di Papua sangat rumit dan multidimensi.

Masalah di sana perlu dipahami dalam spektrum luas. Karenanya, penyelesaian Papua tak bisa solusi tunggal.

Baca Juga:

Pelabelan KKB Jadi Kelompok Teror Dinilai Perparah Konflik di Papua

"Kalau kita lihat data penyelesaian konflik wilayah, Papua tergolong paling alot dan memakan waktu lebih lama dibandingkan wilayah lain," kata Karyono dalam diskusi webinar tentang masalah Papua, Jumat (7/5).

Karyono mengatakan, perlu kajian lebih mendalam. Namun sejauh ini, ia melihat bahwa pendekatan kolaboratif bisa dikedepankan.

Jika ini dikedepankan, berarti penyelesaian konflik Papua akan diutamakan kerja sama, interaksi, kesepakatan bersama secara kolektif dari berbagai elemen, lembaga atau pihak terlibat langsung maupun tak langsung.

"Bila pendekatan kolaboratif hendak dituntaskan, perlu ada kesepakatan bersama antara elemen terkait," kata Karyono.

Menurutnya, Papua perlu dilihat dengan cara pandang yang berorientasi pada humanistik dan kebudayaan.

Sebab, masalah Papua bisa diselesaikan dengan pendekatan yang khas masyarakat sipil.

"Jadi bagaimana masyarakat sipil bisa terlibat secara sukarela dalam menyelesaikan masalah. Ini kedengarannya sederhana, tapi tidak mudah. Apalagi jika mereka masih ada trauma," ucap Karyono.

Aparat TNI-Polri melakukan pengejaran KKB yang melakukan aksi penembakan guru di Beoga Kabupaten Puncak, Jumat. (ANTARA News Papua/Satgas Humas Ops Nemangkawi)
Aparat TNI-Polri melakukan pengejaran KKB yang melakukan aksi penembakan guru di Beoga Kabupaten Puncak, Jumat. (ANTARA News Papua/Satgas Humas Ops Nemangkawi)

Staf Khusus Presiden/pengusaha muda Papua Billy Mambrasar menilai, pembangunan Papua sebenarnya sudah berjalan baik, terutama yang berkaitan dengan basis sumber daya manusia.

"Saya menerima beasiswa Otsus dan saya hanya satu cerita dari ribuan cerita lainnya. Kami ikut dalam human centered development process," tutur Billy.

Ia menilai, konsep membangun bersama masyarakat Papua telah membuka peluang semua usaha.

Jika dulu pemerintah pusat membangun ke Papua, maka sekarang waktunya mengkapitalisasi SDM anak Papua yang sudah siap ikut membangun daerahnya.

"Jadi dari human centered development process, ada perubahan dari give menjadi konsep share value," katanya.

Ia juga menyebut pembangunan di Papua harus berbasis potensi lokal. Mengembangkan potensi itu tentunya bersifat terstruktur melibatkan masyarakat asli Papua.

"Orang asli Papua adalah mitra pembangunan pemerintah," katanya.

Baca Juga:

OPM Ancam Habisi Militer dan Warga Pendatang di Papua, Begini Reaksi Polri

Deputi V Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani menyebut, salah satu ukuran dalam pembangunan di Papua bisa dilihat dari rasio ASN dengan penduduk Papua 1:38.

Rasio ini dianggap lebih ideal dibanding daerah lain seperti Jawa 1:111, Sumatera 1:59, Sulawesi 1:43, dan Kalimantan 1:50.

Namun yang menjadi masalah mendasar adalah sebaran ASN di Papua yang terkonsentrasi di kota-kota.

"Ini membuat layanan publik dan fasilitas belum dapat menjangkau masyarakat secara merata," ujarnya. (Knu)

Baca Juga:

Kelompok Terafiliasi Tentara Pembebasan Papua dan KKB Dijerat Pidana Terorisme

#Papua #Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Desak Negara Hadir Selamatkan Pendidikan 700 Ribu Anak Papua
Lalu Hadrian menegaskan bahwa hambatan pendidikan di Papua memang nyata adanya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 18 Desember 2025
Desak Negara Hadir Selamatkan Pendidikan 700 Ribu Anak Papua
Indonesia
Kejar Swasembada Energi, Prabowo Minta Papua Tanam Sawit hingga Singkong
Presiden RI, Prabowo Subianto, mendorong pengembangan tanaman berbasis komoditas di Papua.
Soffi Amira - Rabu, 17 Desember 2025
Kejar Swasembada Energi, Prabowo Minta Papua Tanam Sawit hingga Singkong
Indonesia
Anggaran Makan Begizi Gratis di Papua Rp 25 Triliun, Lebih Mahal Dibandingkan Jawa
Kebutuhan anggaran yang dialokasikan BGN untuk menambah hingga 2.500 SPPG yang menyasar 750 ribu penerima manfaat, diperkirakan mencapai Rp 25 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 Desember 2025
Anggaran Makan Begizi Gratis di Papua Rp 25 Triliun, Lebih Mahal Dibandingkan Jawa
Indonesia
Presiden Larang Dana Otsus Papua Digunakan Buat Perjalanan Luar Negeri
Dana otsus, harus dipergunakan untuk program-program pembangunan prioritas di daerah, yang ditujukan langsung untuk kepentingan rakyat.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 Desember 2025
Presiden Larang Dana Otsus Papua Digunakan Buat Perjalanan Luar Negeri
Indonesia
Prabowo Ingatkan Kepala Daerah Papua tak Gunakan Dana Otsus untuk Jalan-Jalan
Presiden RI, Prabowo Subianto, mengingatkan kepala daerah di Papua tidak menggunakan dana otsus untuk jalan-jalan.
Soffi Amira - Selasa, 16 Desember 2025
Prabowo Ingatkan Kepala Daerah Papua tak Gunakan Dana Otsus untuk Jalan-Jalan
Indonesia
Belajar dari Bencana, Prabowo Dorong Pembangunan Lumbung Pangan di Papua
Presiden RI, Prabowo Subianto, mendorong pembangunan lumbung pangan di Papua. Hal itu menjadi pelajaran dari berbagai bencana alam yang melanda Indonesia.
Soffi Amira - Selasa, 16 Desember 2025
Belajar dari Bencana, Prabowo Dorong Pembangunan Lumbung Pangan di Papua
Indonesia
Prabowo Targetkan 2.500 SPPG di Papua Beroperasi Penuh pada 17 Agustus 2026
Presiden RI, Prabowo Subianto, menargetkan 2.500 SPPG di Papua bisa beroperasi penuh pada 17 Agustus 2026.
Soffi Amira - Selasa, 16 Desember 2025
Prabowo Targetkan 2.500 SPPG di Papua Beroperasi Penuh pada 17 Agustus 2026
Indonesia
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Apabila ditemukan indikasi pelanggaran, akan dikenakan sanksi tegas bagi rumah sakit yang diduga menolak pasien.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 25 November 2025
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Indonesia
Krisis Pembiayaan, Pemerintah Pusat Siap Selamatkan Mahasiswa Papua di Luar Negeri
Banyak mahasiswa asal Papua yang belajar di luar negeri belum menerima beasiswa dari pemerintah daerah. Pemerintah pusat akan mengambil alih pembiayaan melalui LPDP.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 November 2025
Krisis Pembiayaan, Pemerintah Pusat Siap Selamatkan Mahasiswa Papua di Luar Negeri
Indonesia
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penyerangan Polres Mamberamo Raya, Papua, bermula dari laporan keributan warga yang diduga terpengaruh minuman keras di sekitar perempatan SD Adven Burmeso.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Bagikan