Perkenalkan, Skincare Daun Kelor Buatan Mahasiswa ITB


Daun kelor itu memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. (Unsplash/Neha Maheen Mahfin)
DAUN kelor dipercaya mampu mengatasi berbagai jenis penyakit. Salah satu manfaat daun kelor adalah menyehatkan kulit.
Dengan latar belakang ini, mahasiswa ITB membuat produk Jelly Skincare Kanidin sebagai Solusi Anti Penuaan dan Agen Pencerahan Kulit.
Baca juga:

Skincare daun kelor dibikin tim bernama Kanidin yang beranggotakan mahasiswa Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi ITB. Mereka terdiri dari Kanita Prameswari, Nidenia Permata Putri, dan Adinda Mutiara. Nidenia menjelaskan, skincare daun kelor sengaja dibuat dalam bentuk jelly.
Nidenia mengaku secara personal cukup malas menggunakan skincare oles yang harus dilakukan secara bertahap. Sehingga diharapkan dengan skincare jelly yang dapat dimakan, bisa memudahkan akses baik bagi dirinya maupun orang lain untuk menggunakannya kapan pun dan di mana pun.
Menurutnya, daun kelor menjadi bahan utama skincare ini. “Kebetulan aku juga TA (tugas akhir)-nya kan di bidang antioksidan. Aku tahu kalau daun kelor itu memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dan punya banyak sediaan yang sebenarnya bisa bermanfaat buat kulit. Terutama untuk mencegah penuaan (anti-aging) dan pencerahan kulit (brightening),” ujar Nidenia, dikutip Minggu (23/4).
Skincare daun kelor Nidenia dan kawan-kawan dikemas dengan kemasan yang memudahkan konsumen untuk menggunakan skincare jelly tersebut.
“Dari kemasan primer itu kita buatnya tuh memanjang buat jelly-jelly yang lucu untuk dimakan. Dari kemasan primer ini kita kumpulin di dalam kemasan sekunder boks yang bisa dibuka dari samping untuk memudahkan easy access,” tambah Adinda.
Baca Juga:

Produk kecantikan ini berhasil meraih prestasi di kancah nasional pada Pharmacy Competition yang diselenggarakan oleh Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya. Tim Kanidin meraih juara 1 sekaligus Best Presenter pada kategori “Natural Development Case Study”. Tema yang diusung dalam kompetisi ini adalah formulasi sediaan farmasi dari bahan alam.
Lomba ini telah dilaksanakan sejak bulan Maret 2023 untuk babak penyisihan hingga April 2023 untuk babak final. Dalam babak penyisihan, mereka diharuskan untuk membuat produk sediaan farmasi yang dituangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah untuk diseleksi. Pada saat final, mereka diharuskan untuk mempresentasikan karya yang telah mereka buat di hadapan dewan juri dan 10 tim lainnya yang masuk ke tahap final.
Tim Kanidin memberi kiat sukses dalam mengikuti kompetisi farmasi. Kanita berujar bahwa sebenarnya dari keseluruhan karya tulis ilmiah yang dikirimkan saat perlombaan adalah ilmu yang sudah dipelajari pada saat perkuliahan, khususnya praktikum. Sehingga sebaiknya sebagai mahasiswa bisa mengikuti perkuliahan dengan serius dan mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari. Selain itu, perlu juga untuk sering membaca jurnal ilmiah dan juga melakukan manajemen tim yang baik.
Dari perlombaan yang mereka ikuti, tim Kanidin merasa sangat senang dan bersyukur bisa melewati semua tahap hingga final untuk presentasi. Menurut mereka, dengan proses yang telah dilalui membuat mereka lebih terpacu untuk mengikuti lomba-lomba yang lain. Selain itu, mereka juga bisa saling belajar dari tim lain untuk mendapatkan ilmu yang belum mereka dapatkan sebelumnya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
