Periksa Kembali Gigi Anak Usai Mereka Menyikatnya


Periksa gigi usai menyikat gigi adalah bagian dari perawatan gigi. (Foto: Pixabay/jennyfriedrichs)
ORANGTUA diharuskan untuk memeriksa kembali kebersihan gigi anak dengan tangan usai mereka menyikat gigi demi mencegah adanya sisa makanan yang tertinggal di gigi. Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Kedokteran Gigi Anak drg. Eka Sabaty Shofiyah, Sp. KGA.
"Ada permukaan untuk mengunyah, dekat pipi, yang di balik lidah. Pastikan semua permukaan itu tersikat. Jangan lupa bibirnya diangkat karena sering banget ngumpet di bagian gigi, itu area yang sering berlubang, yang ada hitamnya," ujarnya seperti dilansir Antara, Kamis (24/3).
Baca juga:
Cara tersebut adalah bagian dari perawatan gigi anak khususnya bagi mereka yang belum terbiasa menyikat gigi sendiri, selain mengajarkan anak sejak dini menyikat gigi secara rutin.

"Ketika tiba-tiba kita memasukkan sikat gigi, itu kan bentuknya tidak enak, belum kenal tuh keras, kayak ada bulu-bulu. Pasti anak tidak nyaman. Untuk membiasakannya bisa sejak sebelum giginya tumbuh, misalnya habis menyusui kita bisa mengelap mulutnya dengan kassa," tutur Eka.
Terkait kebiasaan menyikat gigi, menurut Eka tak usah terpatok pada durasi. Karena satu menit pun kadang tak cukup apalagi disertai dnegan drama ketika menyikat gigi. Jadi sebaiknya periksa kembali dengan tangan, misal menggaruk bagian gigi apakah masih ada sisa makanan usai menyikat gigi. Perhatikan juga pasta gigi yang digunakan. Sebaiknya pilih yang mengandung flouride.
Baca juga:
Perhatikan pula makanan yang mereka konsumsi, ini tidak hanya membatasi permen dan cokelat. Karena komponen makanan yang dioleh bakteri juga bisa menyebabkan gigi berlubang yakni makanan berkarbohidrat misalnya dari nasi, pasta, mi.

"Kalau misal tertinggal setelah makan dan tidak dibersihkan, akan dipecah oleh enzim-enzim di dalam mulut menjadi komponen gula. Jadi dinamakan gula itu bukan hanya yang manis-manis saja, tetapi makanan asin juga. Jadi itu harus diperhatikan juga," saran Eka.
Meski demikian karbohidrat tetap dibutuhkan, sehingga pengatura asupan adalah kuncinya. Ia menyarankan untuk memberikan makanan khususnya mengandung karbohidrat bertubi-tubi pada anak. Misalnya, usai makan pagi, Anda langsung memberinya camilan, susu dan lainnya.
"Gigi belum ada waktu untuk mengembalikan keseimbangan. Dia kena asam terus sepanjang hari, jadinya mudah rusak," kata Eka. (Yni)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
