Perempuan Sebaiknya Tidak Merokok, Dampaknya Berat


Perempuan perokok akan terganggu siklus haid. (Unsplash/M Azharul Islam)
SUDAH didengungkan sejak lama jika merokok dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Terutama bagi para perempuan, dampak buruk semakin berat.
Bukan hanya menjadi penyebab utama berbagai penyakit mematikan, merokok membawa konsekuensi yang serius khususnya pada kesehatan perempuan. Seperti risiko reproduksi hingga peningkatan potensi penyakit kronis.
Baca Juga:

Seperti ditulis dalam Alodokter, rokok bukan hanya didominasi pria. Perempuan pun memiliki kebiasaan ini. Selain tidak ada manfaatnya, kebiasaan buruk ini dapat membahayakan kesehatan penikmatnya. Perlu kamu ketahui, dalam satu batang rokok terkandung ribuan bahan kimia yang bisa membahayakan kesehatan.
Baik pada pria maupun perempuan, kebiasaan merokok sama-sama berisiko tinggi mengalami gangguan kesehatan. Agar kamu berpikir dua kali sebelum mengonsumsi lintingan tembakau ini, ketahui apa saja bahaya merokok yang dapat mengancam kaum hawa.
Kanker serviks dan payudara
Ada penelitian yang mengungkapkan bahwa kandungan bahan kimia yang ada pada rokok dapat meningkatkan risiko perempuan mengalami kanker serviks dan kanker payudara. Bahan kimia yang ada pada rokok dapat melemahkan sel serviks sehingga meningkatkan risiko terjadinya infeksi dan peradangan.
Haid dan kesuburan
Dampak buruk lainnya pada perempuan akan terganggunya siklus haid. Perempuan yang merokok sangat berisiko mengalami gangguan menstruasi. Seperti, keputihan, infeksi vagina, dan pendarahan yang tidak normal.
Baca Juga:
Bunda Samakan Frekuensi dengan Anak Perempuan, Begini Caranya

Komplikasi kehamilan
Bahaya bahan kimia rokok dapat memicu kerusakan pada janin. Seperti pecah ketuban dini, persalinan prematur, keguguran, dan bayi lahir dengan berat badan rendah.
Menopause dini
Hal ini disebabkan karena, kandungan nikotin pada rokok dapat mengganggu suplai darah ke ovarium. Oleh sebab itu, merokok dapat menyebabkan menopause yang lebih cepat dari seharusnya. Salah satu efek yang terjadi akibat penurunan fungsi ovarium ialah penurunan produksi hormon estrogen.
Gangguan kesehatan tulang
Rendahnya hormon estrogen yang disebabkan merokok, dapat menyebabkan menopause sebelum waktunya. Ini berdampak pada tulang, perempuan akan kehilangan banyak mineral pada tulangnya. Oleh sebab itu, perempuan perokok akan 5 sampai 10 kali lebih rentan mengalami osteoporosis.
Berhenti dari kebiasaan merokok bukan hal yang mudah dan instan untuk dilakukan. Kamu wajib memiliki tekad yang kuat untuk melakukannya, untuk penanganan yang tepat kamu bisa konsultasi pada dokter. (zvw)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
