Penyintas Kanker Kehilangan Massa Otot, Kelelahan dan Turun Berat Badan


Penyintas kanker mengalami kecenderungan penurunan berat badan. (Foto: Pixabay/Anemone123)
PENYINTAS kanker tak hanya merasakan kehilangan massa otot, kelelahan dan yang paling tampak adalah penurunan berat badan secara drastis. Mereka terlihat lebih kurus biasanya disebabkan karena malnutrisi atau ketidakseimbangan nutrisi yang mereka terima.
Dilansir dari laman Cancer Care, saat seseorang berupaya melawan kanker, tubuh mereka akan memproduksi serta mengeluarkan zat yang disebut dengan sitokin. Zat ini dapat menyebabkan penurunan berat badan pada seseorang, penurunan otot, dan membuat nafsu makan menjadi hilang.
Baca Juga:

Penyebab lainnya adalah aktivitas yang dilakukan selama masa perawatan kanker. Pada umumnya, mereka harus menjalani perawatan seperti kemoterapi, terapi hormon dan operasi. Efek kemoterapi yang berdampak pada penyitas kanker biasanya bergantung pada ketahanan tubuh mereka sendiri. Umumnya efek dari kemoterapi adalah penurunan nafsu makan, mual, muntah, dan sariawan yang mempengaruhi mood saat makan dan asupan nutrisi.
Penyintas kanker juga akan merasa kelelahan yang berkepanjangan. Saat merasa lelah tentu jarang olahraga dan tidak banyak aktivitas fisik yang mereka lakukan. Ini juga menjadi salah satu faktor kurangnya nafsu makan dan berujung pada badan yang terlihat kurus. Karena mereka tidak menutup kemungkinan bahwa akan terjadinya depresi. Kondisi kejiwaan ini sangat umum terjadi dan mempengaruhi nafsu makan.
Baca Juga:
Studi Terbaru: Minum Teh Terlalu Panas Berisiko Kanker Kerongkongan

Dilansir dari laman Cosmopolitan, 80 persen penyintas kanker mengalami penurunan berat badan secara drastis akibat perubahan sistem metabolisme dalam tubuh yang tidak teratur. Bagi orang normal, makanan yang masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi energi sehingga fisik menjadi bugar. Sementara bagi mereka, mereka akan kehilangan nafsu makan akibat sel ganas yang menyerang kesehatan mereka.
Dibalik efek samping selama perawatan, sangat penting untuk berdiskusi dengan para ahli kesehatan untuk memutuskan apa yang terbaik bagi pasien. Dengan begitu, mungkin mereka bisa menyiapkan resep obat-obatan seperti anti mual dan obat steroid.
Obat tersebut nantinya bisa meningkatkan nafsu makan dan membantu mencegah penurunan berat badan dan otot. Ingatlah bahwa tingkat nafsu makan dan energi dapat dipengaruhi oleh kondisi lain yang dapat diobati, seperti rasa sakit, kecemasan, atau depresi. (And)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kate Middleton Kunjungi Taman Kesehatan, Curhat ke Pasien Kanker tentang Beratnya Masa Pemulihan

Eks Presiden AS Joe Biden Didiagnosis Kanker Prostat, Agresif Menyebar ke Tulang

Pasien Kanker Darah Tak Perlu ke Singapura, Kini Cangkok Sumsum Tulang Bisa di RS Kariadi Semarang

Perjuangan Richard Scoyler, Seorang Ahli Patologi yang Selamatkan Nyawa Ribuan Orang, Tapi Justru Kena Kanker Otak yang Tak Bisa Disembuhkan

5 Fakta Kanker Darah, Dari Anak Kecil Sampai Lansia Bisa Kena

Cristiano Ronaldo ke Kupang Terkait Misi Kemanusiaan Bantu Korban Kanker

Terapkan deh, 5 Lifestyle Masa Kini yang Bisa Cegah Kanker

Saat Teknologi Bertemu Seni, Harapan Baru bagi Anak Penyintas Kanker

Harus Operasi Kanker, Agustiani Tio Minta Hakim Praperadilan Bantu Perizinan Berobat ke Luar Negeri

Kenal Lebih Dekat sama Vaksin Kanker yang Bakal Dibagikan Gratis pada 2025 Mendatang
