Penyintas Kanker Kehilangan Massa Otot, Kelelahan dan Turun Berat Badan

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 10 Oktober 2019
Penyintas Kanker Kehilangan Massa Otot, Kelelahan dan Turun Berat Badan

Penyintas kanker mengalami kecenderungan penurunan berat badan. (Foto: Pixabay/Anemone123)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PENYINTAS kanker tak hanya merasakan kehilangan massa otot, kelelahan dan yang paling tampak adalah penurunan berat badan secara drastis. Mereka terlihat lebih kurus biasanya disebabkan karena malnutrisi atau ketidakseimbangan nutrisi yang mereka terima.

Dilansir dari laman Cancer Care, saat seseorang berupaya melawan kanker, tubuh mereka akan memproduksi serta mengeluarkan zat yang disebut dengan sitokin. Zat ini dapat menyebabkan penurunan berat badan pada seseorang, penurunan otot, dan membuat nafsu makan menjadi hilang.

Baca Juga:

Apa Benar 'Earphone' Bluetooth Menyebabkan Kanker?

kanker
Penyintas kanker yang melakukan kemoterapi biasanya mengalami kerontokan rambut. Foto by cancerbuster

Penyebab lainnya adalah aktivitas yang dilakukan selama masa perawatan kanker. Pada umumnya, mereka harus menjalani perawatan seperti kemoterapi, terapi hormon dan operasi. Efek kemoterapi yang berdampak pada penyitas kanker biasanya bergantung pada ketahanan tubuh mereka sendiri. Umumnya efek dari kemoterapi adalah penurunan nafsu makan, mual, muntah, dan sariawan yang mempengaruhi mood saat makan dan asupan nutrisi.

Penyintas kanker juga akan merasa kelelahan yang berkepanjangan. Saat merasa lelah tentu jarang olahraga dan tidak banyak aktivitas fisik yang mereka lakukan. Ini juga menjadi salah satu faktor kurangnya nafsu makan dan berujung pada badan yang terlihat kurus. Karena mereka tidak menutup kemungkinan bahwa akan terjadinya depresi. Kondisi kejiwaan ini sangat umum terjadi dan mempengaruhi nafsu makan.

Baca Juga:

Studi Terbaru: Minum Teh Terlalu Panas Berisiko Kanker Kerongkongan

kanker
Diperlukan proses pendampingan bagi penyitas kanker. (Foto: Pexels/Kat Jayne)

Dilansir dari laman Cosmopolitan, 80 persen penyintas kanker mengalami penurunan berat badan secara drastis akibat perubahan sistem metabolisme dalam tubuh yang tidak teratur. Bagi orang normal, makanan yang masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi energi sehingga fisik menjadi bugar. Sementara bagi mereka, mereka akan kehilangan nafsu makan akibat sel ganas yang menyerang kesehatan mereka.

Dibalik efek samping selama perawatan, sangat penting untuk berdiskusi dengan para ahli kesehatan untuk memutuskan apa yang terbaik bagi pasien. Dengan begitu, mungkin mereka bisa menyiapkan resep obat-obatan seperti anti mual dan obat steroid.

Obat tersebut nantinya bisa meningkatkan nafsu makan dan membantu mencegah penurunan berat badan dan otot. Ingatlah bahwa tingkat nafsu makan dan energi dapat dipengaruhi oleh kondisi lain yang dapat diobati, seperti rasa sakit, kecemasan, atau depresi. (And)


Baca Juga:

Pria, Deteksi Kanker Prostat Sejak Dini

#Kanker #Penderita Kanker
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

ShowBiz
Kate Middleton Kunjungi Taman Kesehatan, Curhat ke Pasien Kanker tentang Beratnya Masa Pemulihan
Pada September, ia mengumumkan telah menyelesaikan kemoterapi dan melakukan apa yang ia bisa untuk tetap bebas dari kanker.
Dwi Astarini - Jumat, 04 Juli 2025
Kate Middleton Kunjungi Taman Kesehatan, Curhat ke Pasien Kanker tentang Beratnya Masa Pemulihan
Dunia
Eks Presiden AS Joe Biden Didiagnosis Kanker Prostat, Agresif Menyebar ke Tulang
Kanker Joe Biden telah menyebar hingga ke tulang.
Wisnu Cipto - Senin, 19 Mei 2025
Eks Presiden AS Joe Biden Didiagnosis Kanker Prostat, Agresif Menyebar ke Tulang
Indonesia
Pasien Kanker Darah Tak Perlu ke Singapura, Kini Cangkok Sumsum Tulang Bisa di RS Kariadi Semarang
Angka survival rate para pasien yang sudah menjalani operasi cangkok sumsum tulang naik mencapai 50 persen.
Wisnu Cipto - Selasa, 15 April 2025
Pasien Kanker Darah Tak Perlu ke Singapura, Kini Cangkok Sumsum Tulang Bisa di RS Kariadi Semarang
Dunia
Perjuangan Richard Scoyler, Seorang Ahli Patologi yang Selamatkan Nyawa Ribuan Orang, Tapi Justru Kena Kanker Otak yang Tak Bisa Disembuhkan
Ikuti kisah inspiratif Richard Scolyer dalam perjuangannya melawan kanker otak.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 12 Maret 2025
Perjuangan Richard Scoyler, Seorang Ahli Patologi yang Selamatkan Nyawa Ribuan Orang, Tapi Justru Kena Kanker Otak yang Tak Bisa Disembuhkan
Fun
5 Fakta Kanker Darah, Dari Anak Kecil Sampai Lansia Bisa Kena
Kanker darah bukan cuma penyakit orang tua.
Ikhsan Aryo Digdo - Senin, 10 Maret 2025
5 Fakta Kanker Darah, Dari Anak Kecil Sampai Lansia Bisa Kena
Indonesia
Cristiano Ronaldo ke Kupang Terkait Misi Kemanusiaan Bantu Korban Kanker
Cristiano Ronaldo nanti bersama dengan Yayasan Graha Kasih Indonesia membantu penderita-penderita kanker di Kupang
Wisnu Cipto - Senin, 17 Februari 2025
Cristiano Ronaldo ke Kupang Terkait Misi Kemanusiaan Bantu Korban Kanker
Lifestyle
Terapkan deh, 5 Lifestyle Masa Kini yang Bisa Cegah Kanker
Gaya hidup sehat menjadi salah satu faktor yang bisa mencegah kemunculan kanker.
Dwi Astarini - Selasa, 11 Februari 2025
Terapkan deh, 5 Lifestyle Masa Kini yang Bisa Cegah Kanker
Fun
Saat Teknologi Bertemu Seni, Harapan Baru bagi Anak Penyintas Kanker
Anak penyintas kanker memiliki banyak harapan.
Ikhsan Aryo Digdo - Senin, 10 Februari 2025
Saat Teknologi Bertemu Seni, Harapan Baru bagi Anak Penyintas Kanker
Indonesia
Harus Operasi Kanker, Agustiani Tio Minta Hakim Praperadilan Bantu Perizinan Berobat ke Luar Negeri
Harus operasi kanker, Agustiani Tio minta hakim praperadilan bantu perizinan berobat ke luar negeri.
Soffi Amira - Jumat, 07 Februari 2025
Harus Operasi Kanker, Agustiani Tio Minta Hakim Praperadilan Bantu Perizinan Berobat ke Luar Negeri
Infografis
Kenal Lebih Dekat sama Vaksin Kanker yang Bakal Dibagikan Gratis pada 2025 Mendatang
Kira-kira gimana sih soal vaksin itu? Slide postingan ini ajaa ya, MPPeeps!?????
Fransiska Chandra - Sabtu, 28 Desember 2024
Kenal Lebih Dekat sama Vaksin Kanker yang Bakal Dibagikan Gratis pada 2025 Mendatang
Bagikan