Penyebab Pemulihan Hipertensi Terhambat
Malas minum obat dan tidak rutin melakukan pengecekan adalah penghambat kesembuhan hipertensi. (Foto: Pexels/Cottonbro)
HIPERTENSI adalah kondisi kronis yang sifatnya tak dapat sembuh sepenuhnya. Pasien hipertensi harus terus minum obat dan kontrol medis selama hidupnya.
Seseorang mengalami hipertensi ketika tekanan darah berada di atas 130/80 mmHg. Alodokter mengatakan hipertensi adalah jenis penyakit yang membutuhkan penanganan segera supaya tidak mengancam nyawa. Sebab, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan gagal jantung, stroke, dan penyakit lainnya.
Baca Juga:
Risiko Komplikasi pada Pengidap Hipertensi yang Tidak Patuh Minum Obat
Namun, terkadang ada beberapa kebiasaan yang membuat pemulihan hipertensi terhambat. Dokter Spesialis Saraf RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita Eka Harmeiwaty menjelaskan hambatan pemulihan hipertensi terbesar ialah pasien yang tidak minum obat secara teratur. Pasien hipertensi biasanya memiliki lebih dari tiga obat yang harus dikonsumsi secara berkala.
Nah, karena jumlah yang banyak ini biasanya pasien jadi malas atau berhenti membeli obat karena alasan ekonomi. Padahal, hal ini justru berbahaya karena dapat menyebabkan tekanan darah terkesan naik tiba-tiba.
"Kurang tahunya masyarakat kalau hipertensi harus tetap dikontrol dan minum obat (jadi salah satu penyebab). Mereka berpikir kalau tidak sakit tidak perlu minum obat," jelas Eka secara daring dalam webinar ‘Waspada Hipertensi Merusak Otak’ yang digelar beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Selain minum obat, kontrol medis dan cek keadaan secara berkala adalah hal yang penting juga. Biasanya dokter akan menyarankan pasiennya untuk datang ke rumah sakit dan melakukan medical check-up untuk mengetahui perkembangan hipertensi serta apakah tekanan darah ini menyebabkan penyakit lainnya.
Nah, sebagai langkah mandiri, Eka sangat menyarankan agar setiap pasien hipertensi rutin melakukan pengecekan tekanan darah sendiri di rumah. Pengecekan dilakukan setiap dua kali sehari, di pagi setelah bangun tidur dan dua jam setelah makan malam. Lalu, hitung rata-rata hasil pengukuran tadi untuk mengetahui apakah tekanan darahmu tinggi atau normal.
Eka menyampaikan setiap aktivitas dapat memengaruhi tekanan darah. Oleh sebab itu, usahakan untuk mengukurnya di saat tubuh sedang rileks dan tidak stres. Proses pengukuran dilakukan dua kali dalam satu sesi dan diberi jeda selama satu menit. Langkah mengukur tekanan darah dapat dilakukan dengan mudah menggunakan teknik 5R.
Pertama adalah Rest atau istirahat dulu selama lima menit. Lalu, Refrain atau hindari berbicara selama istirahat dan proses pengecekan tekanan darah. Ketiga adalah Remove, yakni lipat bagian lengan baju supaya hasil lebih akurat.
Keempat, Rest Arm atau letakkan tangan pada meja dan posisikan setinggi dada. Terakhir, Rest Feet atau letakkan kaki pada permukaan yang datar dan dalam posisi duduk. (mcl)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan