covid

Penyebab Hasil PCR Tidak Akurat

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Rabu, 09 Maret 2022
Penyebab Hasil PCR Tidak Akurat

Tips pilih laboratorium tepat untuk tes PCR (Sumber: ANTARANEWS/Hafidz Mubarak)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DENGAN cukup tingginya angka kejadian COVID-19 varian Omicron, laboratorium tes PCR dan swab test pun dicari banyak orang. Tidak sedikit laboratorium yang harus dibooking jauh-jauh hari atau harus antre karena membludaknya permintaan. Ternyata, pemeriksaan COVID-19 bisa menunjukkan hasil yang berbeda, tergantung dari laboratorium dan waktu pengambilan.

Pemeriksaan COVID-19 terbagi menjadi dua, antigen dan PCR. Proses antigen atau pengambilan sampel antibody COVID cenderung cepat sekitar 20 hingga 30 menit menggunakan testpack. Sementara untuk PCR konvensional memakan waktu yang lebih lama yakni minimal enam jam uji coba.

Baca juga:

4 Cara Mengatasi Masalah Kesehatan Mental

"Satu running terdiri dari 90 tes. Dan prosedurnya harus selesai dulu satu rangkaian baru pindah ke spesimen lainnya. Jadi, PCR amat tergantung dari jumlah pasien. Kalau laboratorium kecil sementara spesimennya banyak, waktunya pun cenderung lebih lama," ujar Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium, Indonesia, Dr. dr. Lia Gardenia Partakusuma SpPK (K), MM, MARS, FAMM.

pcr
Hasil PCR tidak akurat? (Foto: ANTARANEWS/FB Anggoro)

Lebih lanjut, Lia mengatakan dalam pengambilan sampel untuk tes COVID-19 bisa menunjukkan hasil yang tidak akurat. Beberapa human error yang bisa terjadi di laboratorium antara lain pengambilan sampel tidak dititik yang benar, peletakkan di penampung tidak baik, dan lain sebagainya.

"Kalau peletakkan di penampung juga enggak baik maka hasilnya tidak maksimal," ujarnya dalam virtual meeting, Pentingnya Sistem Manajemen Mutu untuk Standar Kualitas Akurat, beberapa waktu lalu.

Baca juga:

Pentingnya Self-Esteem untuk Kesehatan Mental

PCR
Penyebab hasil PCR berbeda (Foto: ANTARANEWS/Rony Muharrman)

Kenapa ada lab yang hasilnya ada tiga jam. Kenapa ada yang hanya enam jam atau keesokan hari? Volume tes jumlah tes yang diterima. Kedua, merk dari alat yang digunakan berbeda beda. Sistem dari alat itu sendiri berbeda2. Aoakah konvensional manual automatic, kombinasi.

Menurutnya, lama cepatnya suatu pengambilan sampel tidak memengaruhi hasil tes. Jika mengerjakan dengan mutu yang baik maka hasilnya pun baik. "Yang terpenting itu bagaimana menjalani mutu dengan baik dan efisien," tuturnya.

"Kenapa ada lab yang hasilnya ada tiga jam. Kenapa ada yang hanya enam jam atau keesokan hari? Itu dipengaruhi volume tes (jumlah tes) yang diterima. Kedua, merk dari alat yang digunakan berbeda-beda. Sistem dari alat itu sendiri berbeda-beda. Apakah konvensional manual, automatic, atau kombinasi," tambahnya.

Faktor lain yang membuat hasil spesimen bisa tidak akurat adalah apabila spesimen yang diujikan di laboratorium melebihi kapasitas. "Kalau cuma ada lima orang sementara pemeriksaan hingga 1000 spesimen maka akan overload. Dengan load yang tinggi dan laporan yang rumit dapat meningkatkan risiko," terangnya.

"Pastikan memilih laboratorium yang mutunya cukup, alatnya oke. Jangan sampai yang ambil sampel random," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty menyebut, di tengah situasi genting, masyarakat tentu kebingungan. Hal tersebut membuat mereka rawan terjebak dengan laboratorium yang tidak sesuai prosedural. "Memang masyarakat bingung dengan situasi ini. Di pikiran masyarakat, kalau sebuah laboratorium sudah berdiri dan punya izin pasti legit. Ingat, laboratorium bukan toko yang gampang lakukan franchise. Harus ada izin dan sesuai standarisasi," urainya.

Jika legalitasnya ada, masyarakat pun lebih terjamin keamanannya. "Setelah memiliki izin, cari tahu mana yang menjalankan sistem mutu. Berikutnya cari tahu apakah lembaga tersebut sudah ada akreditasi atau sertifikasi. Kalau sampai mendapat akreditasi berarti ada upaya besar yang dilakukan oleh lembaga tersebut," terangnya. (Avia)

Baca juga:

5 Cara Menjaga Kesehatan di 2022

#Kesehatan #COVID-19 #Obat Covid #Kasus COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Bagikan