Penusukan Wiranto, Ngabalin: Tak Ada Cara Lain kecuali Dicari Setuntasnya
Menkopolhukam Wiranto digotong menuju ruang UGD Menes Medical Center (MMC) sesaat setelah penyerangan. (ANTARA FOTO/Weli Ayu Rejeki/pras)
MerahPutih.com - Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin menyebut kejadian penyerangan yang menimpa Menko Polhukam Wiranto bisa saja terjadi pada orang lain.
Menurut Ngabalin, kasus yang menjerat Wiranto harus menjadi pelajaran bagi semua pihak.
Baca Juga:
Ini Pergerakan Abu Rara sebelum Lakukan Penusukan terhadap Wiranto
"Hari ini bisa terjadi pada Pak Wiranto dan tidak mustahil besok-besok akan terjadi pada orang lain, pejabat yang lain. Karena itu, tidak ada cara lain yang dilakukan, Pak Presiden menyebutkan harus ditindak tegas, dicari setuntasnya," kata Ngabalin usai menjenguk Wiranto di RSPAD, Jakarta Pusat, Kamis (10/10).
Ngabalin mengatakan, Islam mengajarkan kedamaian dan saling menghormati.
"Ini adalah satu perbuatan biadab dan tidak punya prikemanusiaan. (Wiranto) datang untuk dan atas nama menjalankan tugas negara, memenuhi undangan masyarakat," jelas Ngabalin.
Ia berujar, peristiwa penyerangan ini baru pertama kali terjadi di Indonesia.
"Peristiwa pertama kali dalam sejarah Republik Indonesia. Ada pejabat negara pemerintah menko diserang dengan cara brutal, diserang dengan cara biadab. Diserang dengan cara tidak punya prikemanusiaan sama sekali, jauh dari ajaran Islam yang damai, Islam yang santun," terang Ngabalin.
Baca Juga:
Ketua MPR Minta Masyarakat Tidak Terprovokasi Atas Kasus Penusukan Wiranto
Untuk diketahui, Wiranto ditusuk Kamis (10/10) siang di Alun-Alun Menes, Pandeglang, Banten, sekira pukul 11.55 WIB. Saat itu, Wiranto hendak pulang setelah menghadiri peresmian gedung kuliah bersama di Universitas Mathla’ul Anwar dan memberikan kuliah umum di sana.
Pelaku penyerangan seorang pria bernama Syahril Alamsyah alias Abu Rara. Dia menusuk memakai senjata tajam yang telah dipersiapkan.
Akibat penusukkan ini, Wiranto mengalami luka di bagian perut. Pelaku sempat mencoba menyerang lagi namun mengenai ajudan Danrem 064/Maulana Yusuf (MY). Kemudian melukai Fuad Syauqi, salah satu pengurus Mathlaul Anwar (MA).
Kemudian pelaku kedua, perempuan bernama Fitri Andriana Binti Sunarto menerobos penjagaan, namun berhasil dihentikan oleh Kapolsek Menes Kompol Dariyanto. FA diduga istri Abu Rara. (Knu)
Baca Juga:
Ini Alasan Kapolda Banten Longgarnya Pengamanan Saat Wiranto Ditusuk
Bagikan
Berita Terkait
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
Pemakaman Istri di Karanganyar, Wiranto Turun Langsung ke Liang Lahat
Jokowi Melayat Istri Wiranto di Lanud Adi Soemarmo tidak Ikut ke Lokasi Pemakaman
Jenderal Wiranto Berduka, Istrinya Tutup Usia Dimakamkan di Solo Hari Ini
Pemerintah India Nyatakan Ledakan di Delhi Aksi Teror, Tegaskan Pengadilan Secepatnya
Ledakan SMAN 72, Pelaku Diduga Bawa 7 Bom, masih ada 3 yang Aktif
Pascaledakan di SMAN 72 Jakarta Utara, Belajar-Mengajar Dilakukan Daring
Tragedi Ledakan di SMAN 72 Mengarah ke Aksi Terorisme, SETARA Institute Soroti Minimnya Program Pencegahan di Era Prabowo Imbas Efisiensi Anggaran
Siswa Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72 Jakarta Dicurigai Terpapar Konten Negatif di Media Sosial
Ledakan di SMAN 72, Mayoritas Korban Alami Gangguan Pendengaran