Penunjukkan Ahok Dianggap Seret BUMN ke Ranah Politik


Basuki Tjahaja Purnama. (ANTARA/Wisnu Adhi)
MerahPutih.com - Ekonom dari Institute for Development on Economic (Indef) Bhima Yudhistira menilai, menjadi pimpinan BUMN harusnya memenuhi sejumlah kriteria, di antaranya mempunyai integritas dan tidak memiliki rekam jejak tersangkut kasus hukum.
Hal tersebut disampaikan Bima terkait polemik rencana pemerintah menunjuk mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) jadi pimpinan BUMN.
Baca Juga:
"Yang pertama paling penting integritas. Yang kedua jangan pernah ada track record atau permasalahan hukum sebelumnya, itu juga berpengaruh kepada kredibilitas nantinya," kata Bima saat acara diskusi di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (21/11).

di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Kamis (21/11). (Foto: MP/Kanugrahan)
Ketika ditanya apakah Ahok memenuhi empat kriteria tersebut untuk menjadi pimpinan BUMN, Bima menyebut kemungkinan lain selain Ahok yang justru lebih tepat.
"Pertanyaannya saya balik, memang tidak ada orang lain yang lebih cocok dengan indikator-indikator tadi?" jawab Bima.
Menurut Bima, calon pimpinan BUMN harus orang profesional dan tidak terafiliasi langsung atau pun tidak langsung dengan partai politik mana pun.
Baca Juga:
"Saya kira yang paling penting adalah tidak terafiliasi langsung tidak langsung dengan kepentingan politik. Memang susah, tapi itu harus dilakukan kalau mau berhasil seperti di negara lain. Biarkan saja BUMN kinerjanya makin bagus dengan manajemen yang profesional," ujarnya.

Terakhir, ia menyebut seorang pimpinan BUMN harus memenuhi kriteria sebagai komunikator yang bagus.
"Karena nanti BUMN ini akan bersentuhan dengan kredit usaha lain, swasta, investor, kreditur, itu kan diperlukan komunikasi yang baik juga. Komunikasi yang baik juga menjamin yang namanya karyawan itu loyal dan punya satu visi yang sama dengan pimpinan, kalau dimarah-marahin terus gimana?," jelasnya. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Disebut Langgar Putusan MK, Tetap Lantik Wamen sebagai Komisaris BUMN

Joao Angelo Buka Peluang Batal Mundur dari Jabatan Dirut BUMN Agrinas Pangan

Menkeu: Penyaluran Rp 200 T ke 5 Bank BUMN untuk Genjot Kredit Rakyat

Ingin Fokus Bisnis Migas, Pertamina Bakal Gabungkan Pelita Air ke Garuda Indonesia

Mensesneg Tegaskan Pemerintah Hormati Putusan MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN

Presiden Prabowo Hilangkan Bonus Komisaris BUMN: Enak di Lo, Ga Enak di Rakyat!

Belum Tertarik Jabat Komisaris BUMD DKI, Ahok: Enakan Begini, Free Man

DPR Bongkar Akal-akalan Komisaris BUMN yang Dapat Bonus Miliaran, Dukung Langkah Prabowo Habisi Tantiem

Bertemu Gubernur Pramono, Ahok Ngobrol soal Pajak Bumi dan Bangunan

Tak Persoalkan Tunjangan Perumahan Anggota DPR Rp 50 Juta, Ahok: Asalkan Bekerja Profesional
