Penularan Cacar Monyet Diklaim Berbeda dengan COVID-19

Mula AkmalMula Akmal - Senin, 22 Agustus 2022
Penularan Cacar Monyet Diklaim Berbeda dengan COVID-19

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers di Gedung Kemenkes RI, Jakarta Selatan, Rabu (29/62022). (ANTARA/Andi Firdaus)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com- Penyakit cacar monyet atau monkeypox kini jadi ancaman baru bagi warga khususnya di Jakarta.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut penularan cacar monyet atau monkeypox berbeda dengan COVID-19 yang sangat cepat.

Baca Juga:

Anies Pantau Kasus Cacar Monyet Pertama di Jakarta

Menurutnya, penderita cacar monyet bisa menularkan bila sudah mengalami gejala. Sementara COVID-19 bisa menular, bahkan sebelum seseorang merasakan gejalanya.

"Orang tidak tahu dia sakit (COVID-19) dan kalau kita dekat-dekat, tahu-tahu sudah ketularan. Sementara kalau cacar monyet dia harus bintik-bintik dahulu dan keluar nanah, baru bisa menularkan," katanya saat konferensi pers virtual The 3rd G20 Health Working Group, Senin (22/8).

Hal tersebut dinilai membuat upaya pencegahan cacar monyet lebih mudah.

Masyarakat diminta tidak melakukan kontak fisik bila menemukan sesama dengan bintik-bintik di kulit.

"Jadi selama kita tidak kontak fisik, kita tidak ketularan. Tidak seperti COVID-19 yang kita bicara saja (droplet) keluar dan mampu menularkan COVID-19," ungkap Menkes Budi.

Budi mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dengan temuan kasus pertama cacar monyet di Indonesia. Angka fatalitas relatif sangat rendah dan cacar monyet tidak mudah menular.

Menurut Budi, penularan terjadi saat gejala lenting berisi cairan muncul di kulit dan pasien melakukan kontak langsung.

Baca Juga:

Kasus Cacar Monyet Muncul di Jakarta, Masyarakat Diminta tidak Panik

Pemerintah disebutnya sudah siap dengan reagen PCR untuk mendeteksi cacar monyet, membedakan dengan cacar biasa.

Adapun pria Jakarta 27 tahun belum diketahui terinfeksi varian cacar monyet tipe 'ganas' atau tidak.

Namun, melihat dari gejalanya sejauh ini, Budi meyakini varian cacar monyet yang diidap pasien tersebut tidak berbahaya.

"Sekarang sudah kita genome sequence kita belum tahu ini variannya yang mana. Kalau kita lihat dianya masih baik-baik saja, itu harusnya bukan yang fatal," sambung dia.

Ia pun mengingatkan, masyarakat untuk tidak panik berlebihan merespons temuan satu kasus terkonfirmasi monkeypox di Indonesia.

Tetap jalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), disiplin protokol kesehatan, serta menghindari kontak dengan penderita.

"Kalau ada orang ada ruan segera lapor, jangan berkontak fisik, karena gejalanya sangat jelas ada di wajah, dan di genital khusus di cacar monyet. Serta prokesnya dijaga," pesan Mantan Wamen BUMN ini. (Knu)

Baca Juga:

Kenali Ciri, Gejala, Penularan, Pencegahan, dan Penanganan Cacar Monyet

#Cacar Monyet #COVID-19 #Kemenkes
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Apabila ditemukan indikasi pelanggaran, akan dikenakan sanksi tegas bagi rumah sakit yang diduga menolak pasien.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 25 November 2025
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Indonesia
Pemerintah Siapkan 150 Program Pendidikan Dokter Spesialis Buat Dikirim ke Seluruh Berbagai Daerah
Pendidikan dokter spesialis kepada putra daerah dimaksudkan agar mereka dapat berbakti di kampung halamannya, termasuk ke daerah-daerah tertinggal, terdepan dan terluar di Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 25 November 2025
Pemerintah Siapkan 150 Program Pendidikan Dokter Spesialis Buat Dikirim ke Seluruh Berbagai Daerah
Indonesia
Ingin Orang Kaya Pakai Asuransi Swasta Bukan BPJS, Wamenkes: Menkes Terpeleset
Dante menjelaskan mengenai sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) yang nantinya akan dibagi menjadi dua.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 November 2025
Ingin Orang Kaya Pakai Asuransi Swasta Bukan BPJS, Wamenkes:  Menkes Terpeleset
Indonesia
Perubahan Rujukan BPJS Kesehatan Bisa Bikin RS Tipe A Alami Penumpukan Pasien
Layanan primer sebagai penyaring rujukan tetap penting.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 16 November 2025
Perubahan Rujukan BPJS Kesehatan Bisa Bikin RS Tipe A Alami Penumpukan Pasien
Indonesia
49.152 Warga Jakarta Mengidap TBC, Ini Yang Dilakukan Gubernur Pramono
Hingga saat ini, telah terbentuk 563 Kampung Siaga TBC berbasis RW di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 13 November 2025
49.152 Warga Jakarta Mengidap TBC, Ini Yang Dilakukan Gubernur Pramono
Indonesia
Kaltim Raih Penghargaan Penurunan Stunting Terbaik di Rakornas 2025, Gibran: Kuncinya Sinergi Pusat dan Daerah
Wapres Gibran Rakabuming Raka membuka Rakornas Stunting 2025 dan menegaskan pentingnya sinergi pusat-daerah untuk mencapai target 14,2% pada 2029. Kaltim raih penghargaan terbaik.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 12 November 2025
Kaltim Raih Penghargaan Penurunan Stunting Terbaik di Rakornas 2025, Gibran: Kuncinya Sinergi Pusat dan Daerah
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Kemenkes membuka layanan healing 119.id bagi warga yang mengalami stres, depresi atau memiliki keinginan bunuh diri.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Indonesia
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Tercatat, ada sekitar 20 juta rakyat Indonesia didiagnosis mengalami gangguan kesehatan mental dari data pemeriksaan kesehatan jiwa gratis yang dilakukan.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Kementerian Kesehatan Kasih Kondom Gratis untuk Setiap Mahasiswa Semester 4 ke Atas
Beredar informasi di media sosial yang menyebut Kemenkes bagi-bagi kondom ke mahasiswa.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 21 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Kementerian Kesehatan Kasih Kondom Gratis untuk Setiap Mahasiswa Semester 4 ke Atas
Bagikan