Penularan Cacar Monyet Diklaim Berbeda dengan COVID-19


Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers di Gedung Kemenkes RI, Jakarta Selatan, Rabu (29/62022). (ANTARA/Andi Firdaus)
MerahPutih.com- Penyakit cacar monyet atau monkeypox kini jadi ancaman baru bagi warga khususnya di Jakarta.
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut penularan cacar monyet atau monkeypox berbeda dengan COVID-19 yang sangat cepat.
Baca Juga:
Menurutnya, penderita cacar monyet bisa menularkan bila sudah mengalami gejala. Sementara COVID-19 bisa menular, bahkan sebelum seseorang merasakan gejalanya.
"Orang tidak tahu dia sakit (COVID-19) dan kalau kita dekat-dekat, tahu-tahu sudah ketularan. Sementara kalau cacar monyet dia harus bintik-bintik dahulu dan keluar nanah, baru bisa menularkan," katanya saat konferensi pers virtual The 3rd G20 Health Working Group, Senin (22/8).
Hal tersebut dinilai membuat upaya pencegahan cacar monyet lebih mudah.
Masyarakat diminta tidak melakukan kontak fisik bila menemukan sesama dengan bintik-bintik di kulit.
"Jadi selama kita tidak kontak fisik, kita tidak ketularan. Tidak seperti COVID-19 yang kita bicara saja (droplet) keluar dan mampu menularkan COVID-19," ungkap Menkes Budi.
Budi mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dengan temuan kasus pertama cacar monyet di Indonesia. Angka fatalitas relatif sangat rendah dan cacar monyet tidak mudah menular.
Menurut Budi, penularan terjadi saat gejala lenting berisi cairan muncul di kulit dan pasien melakukan kontak langsung.
Baca Juga:
Kasus Cacar Monyet Muncul di Jakarta, Masyarakat Diminta tidak Panik
Pemerintah disebutnya sudah siap dengan reagen PCR untuk mendeteksi cacar monyet, membedakan dengan cacar biasa.
Adapun pria Jakarta 27 tahun belum diketahui terinfeksi varian cacar monyet tipe 'ganas' atau tidak.
Namun, melihat dari gejalanya sejauh ini, Budi meyakini varian cacar monyet yang diidap pasien tersebut tidak berbahaya.
"Sekarang sudah kita genome sequence kita belum tahu ini variannya yang mana. Kalau kita lihat dianya masih baik-baik saja, itu harusnya bukan yang fatal," sambung dia.
Ia pun mengingatkan, masyarakat untuk tidak panik berlebihan merespons temuan satu kasus terkonfirmasi monkeypox di Indonesia.
Tetap jalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), disiplin protokol kesehatan, serta menghindari kontak dengan penderita.
"Kalau ada orang ada ruan segera lapor, jangan berkontak fisik, karena gejalanya sangat jelas ada di wajah, dan di genital khusus di cacar monyet. Serta prokesnya dijaga," pesan Mantan Wamen BUMN ini. (Knu)
Baca Juga:
Kenali Ciri, Gejala, Penularan, Pencegahan, dan Penanganan Cacar Monyet
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Presiden Prabowo Perintahkan Menkes Kerja Keras Percepat Pemenuhan 70 Ribu Dokter Spesialis

Kemenkes Beri Obat Cacing ke Warga yang Satu Desa dengan Raya di Sukabumi

KPK Geledah Kantor Kemenkes terkait Kasus Bupati Koltim

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Menkes Janji Percepat Target 70 Ribu Dokter Spesialis Sesuai Perintah Prabowo, Siapkan Berbagai Intervensi

Mulai 4 Agustus 2025, 53,8 Juta Anak Sekolah Bakal Ikut Cek Kesehatan Gratis

Jumlah Perokok Naik 5 Juta Orang, Termasuk Perokok Usia 15 Tahun

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
