Pentingnya Tugas Bidan Dalam Menerapkan Keluarga Berencana

BIDAN atau dokter. Keduanya sama-sama bisa membantu persalinan seorang ibu hamil. Tapi dua profesi ini berbeda. Bidan ya bidan, dan dokter ya dokter. Jadi apa tugas seorang bidan? Tugas utama bidan tentu membantu proses persalinan. Tapi di luar itu, ternyata bidan itu berjasa banget dalam berperan sebagai sosok pendamping ibu hamil. Jadi bukan hanya proses persalinan, sebelum dan sesudah persalinan bidang sudah menjadi keseharian tugas bidan.

Bidan bertugas memberikan asuhan pada ibu hamil dan pra hamil. Bahkan bidan juga akan memberikan asuhan postpartum. Tahu apa itu postpartum? Melahirkan bisa menjadi momen yang menyenangkan bagi setiap wanita. Tapi ada juga wanita yang mengalami postpartum, yaitu depresi setelah melahirkan. Maklum, pasca melahirkan wanita mengalami perubahan hormon sehingga dapat mempengaruhi mood. Peran bidan di sini ialah mengatasi agar wanita yang telah melahirkan tidak mengalami depresi.

Nah, yang paling penting dari tugas bidan ialah memberikan konseling dan KIE (Komunikasi, informasi, dan edukasi). Bidan adalah paket lengkap. Sehingga tidak hanya menjadi sosok yang membantu persalinan tapi menjadi tempat untuk para ibu hamil untuk bercerita. Misalnya dalam hal ini ialah program keluarga berencana (KB). "Jadi tidak hanya ketrampilan klinis, bidan harus memiliki ketrampilan komunikasi," papar Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes saat ditemui dalam sebuah seminar di Jakarta Pusat, Selasa (25/9).

Mengapa bidan sangat berperan dalam penerapan program keluarga berencana? Wajar saja dong. Bidan menurut Dr. Emi berada di tengah-tengah masyarakat. Masalahnya program KB itu pasti tidak sampai ke telinga masyarakat pedesaan. Padahal tidak hanya masyarakat perkotaan saja. Penduduk desa juga memiliki hak untuk mengetahui manfaat dari KB. "Sebagian besar bidan berada di desa," tambah Dr. Emi. Dengan demikian kemampuan komunikasi dan advokasi bidan sangat berguna bagi masyrakat kalangan manapun.

Fakta menariknya ialah kata Dr. Emi penerapan KB sebanyak 76% memang terjadi karena adanya edukasi yang diberikan oleh bidan. Sehingga peran bidan dalam mensejahterakan wanita dan masyarakat tidak main-main. Misalnya bidan harus bisa memberikan informasi secara menyeluruh mengenai kontrasepsi untuk mewujudkan KB.

Mengenai progaram keluarga berencana ini ada tiga jenis konseling yang akan diberikan bidan. Pertama yaitu konseling awal yang bertujuan untuk membantu klien memilih alat kontrasepsi. Lalu ada konseling khusus untuk menangani masalah-masalah pasca persalinan. Tidak sampai di situ saja, bidan juga harus memberikan konseling tindak lanjut kalau saja klien mengalami masalah-masalah lain yang berhubungan dengan melahirkan.

Namun, tidak jarang juga bidan memiliki kekurangan saat berkomunikasi. Berdasarkan survey yang dilakukan pada tahun 2007 di Jawa Barat dan Jawa Tengah, banyak bidan yang tidak memanfaatkan kemampuan konselingnya dengan baik. Bukan berarti bidan tidak bisa berkomunikasi. Tapi yang jadi masalah bidan terlalu banyak berkomunikasi. Masalahnya banyak bidan yang cenderung mendominasi sesi konseling. Padahal sebenarnya percakapan antara bidan dan klien harus terjadi secara dua arah.

Artinya dalam penelitian itu masih banyak bidan yang kurang mendengarkan curahan isi hati klien. Sebanyak 23% ucapan bidan ialah pengulangan kata-katanya sendiri. Ditambah lagi bidan sering mengajukan pertanyaan tertutup.

Memang sih masih banyak bidan yang kurang menerapkan komunikasi. Tapi ada kelebihan yang dimiliki seorang bdian. Dijamin deh proses persalinan kamu lancar. Pasalnya, bidan memiliki keinginan tulus untuk membantu proses persalinan. Bidan juga sangat teliti melakukan perkerjaannya, dan bisa juga menggunakan komunikasi dengan bahasa ibu. Mencari bidan juga tidak susah. "Mereka (bidan) tinggal di dekat rumah klien, dan ada di sekitar kita" tukasnya. (ikh)

Baca juga: Bercinta saat Liburan, Peluang Hamil Meningkat