Pentingnya Dialog dalam Selesaikan Masalah di Papua


Kerusuhan di Papua, Senin (19/8). Foto: ANTARA
MerahPutih.com - Permasalahan Papua hingga saat ini masih belum terselesaikan oleh pemerintah. Wasekjen KPP-PRD Rudi Hartono mengatakan untuk menyelesaikan persoalan di Bumi Cenderawasih butuh dialog.
Menurutnya, dialog merupakan cara damai untuk mencari solusi bersama persoalan yang dihadapi oleh Papua baik terkait soal pembangunan, ekonomi, sosial, budaya, maupun politik.
Baca Juga
Rudi menuturkan pihaknya mendorong hal paling mendasar yakni dialog seluas-luasnya untuk memperbaiki masalah Papua. Bagi PRD, kata dia, menyelesaikan masalah di Papua adalah dengan cara merubah cara pandang yang salah selama orde baru hingga saat ini.

"Selesaikan masalah Papua adalah dengan merubah cara pandang yang salah selama orde baru hingga saat ini. Kami berbicara dengan konsep dewan rakyat Papua, karena ini salah satu persoalan politik, karena orang Papua tidak memiliki ruang politiknya," kata Rudi dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (25/9)
Dikatakannya, nantinya Dewan Rakyat Papua dianggap bisa mengubah kehidupan rakyat Papua agar lebih di hormati lagi di negerinya sendiri.
"Nantinya bisa merubah rakyat Papua tidak lagi dianggap sebagai anak tiri didalam rumah Indonesia," sambungnya.
Baca Juga
Kalau Lobinya Bagus, Dalang Kericuhan di Papua Bisa Dibawa ke Indonesia
Dijelaskannya, pihaknya akan mengadopsi sebuah gagasan yaitu Nasionalisme teritorial yaitu hanya melihat Indonesia hanya dari wilayah, cara pandang seperti ini harus dirubah, jika tidak di rubah dalam konteks Papua negara tidak akan serius dalam membangun kehidupan manusia di Papua.
"Bagi kami apa yang bisa kita ambil dari Gus Dur bahwa pendekatan kemanusiaan, atau dialog pendekatan hati itu justru itu lebih menyentuh orang-orang Papua," jelasnya.
PRD, kata dia, akan mendorong dialog yang seluas-luasnya dengan melibatkan semua masyarakat, serta organisasi lainya, serta pemuka agama. Konsep yang ditawarkannya adalah untuk membangun partisipasi masyarakat, ada banyak persoalan di Papua bertumpuk-tumpuk tetapi Masyarakat Papua tidak memilki tempat menyimpan aspirasi nya.
"Basis Masyarakat Papua adalah suku-suku, kenapa mereka tidak di hadirkan dalam politik?," tegasnya.

Sementara itu, Calon Bupati Raja Ampat Charles Imbir berharap persoalan Papua bisa segera dituntaskan dan mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah
Baca Juga
"Jokowi harus membangun dialog di Papua. Di Solo bisa kenapa Papua tidak," terangnya.
Ditempat yang sama aktivis Jaringan Damai Papua (JDP) Adriana Elizabeth mengingatkan bahwa asing memanfaatkan situasi dan menjadikan pintu masuk persoalan Ham di Papua.
"Makanya pendekatan dialog yang sudah dikonsep LIPI dan JDP diterima pemerintah itu bisa diaplikasikan. Kita satukan pemikiran dan kesamaan kita yaitu agar Papua tidak terjadi gejolak lagi," pungkasnya. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak

BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa

Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget

Capaian Cek Kesehatan Gratis di Papua Masih Rendah, Tertinggi di Jabar Capai 51 Persen

Rusuh di Yalimo, Enam Personel Satgas Maleo Kopassus Terkepung Berhasil Dievakuasi

Penggalian Lubang Suplai Makanan 7 Pekerja Tambang Freeport Terjebak Longsor Terhadang Lumpur

Semua Tewas, Ini Nama 4 Korban Helikopter Intan Angkasa Jatuh di Mimika Papua

Tambang Freeport Longsor, 7 Pekerja Masih Terjebak

Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih

Sorong Memanas: Mobil Dinas Gubernur Papua Barat Daya Ikut Hancur Dirusak Massa
