Pentingnya Orangtua Menghargai Potensi Anak


Orang Tua harus menghargai potensi yang ada pada anak (Foto: pixabay/pezibear)
ORANGTUA perlu mengapresiasi segala bentuk potensi yang dimiliki oleh anak. Hal itu agar rasa percaya diri bisa terbentuk, kemudian diikuti dengan kemunulan kekuatan atau potensi dari dalam.
Hal tersebut dipaparkan oleh Psikolog Anak dan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi. Menurut Seto, apabila anak dihargai, apa pun potensinya, rasa percaya diri dan kekuatan dari dalam akan muncul.
Baca Juga:
"Ini akan berakar pada karakter-karakter yang hebat, seperti rendah hati tapi tetap percaya diri, tidak arogan, sopan santun, akhlak mulia, bisa bekerja sama, menghargai perbedaan, dan sebagainya," tutur Seto Mulyadi, seperti dilansir ANTARA.

Selain itu, pria yang akrab disapa Kak Seto tersebut juga mengatakan sejatinya pendidikan merupakan usaha sadar untuk mewujudkan suasana pembelajaran atau proses belajar pada anak-anak atau peserta didik, agar mereka mengembangkan potensi dirinya.
Ditambah dengan kombinasi antara potensi dan karakter yang dibangun, proses belajar akan membuat anak lebih tangguh menghadapi apa pun di masa mendatang.
"Jadi makna pendidikan tersebut memunculkan sesuatu dari dalam, bukan mengisi kepala anak dengan beragam hafalan. Ini yang harus disadari oleh kita," ucap Kak Seto.
Sementara itu, Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Richardus Eko Indrajit mengatakan, bahwa untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak, diperlukan adanya kerendahan hati orangtua, untuk memasuki serta memposisikan diri di dalam dunia anak-anak.
"Untuk membuat rasa kepercayaan diri mereka meningkat, dibalik, kita yang meminta kepada mereka untuk diajarkan. Kalau kita mau komunikasi sama mereka dan ingin mereka melakukan yang kita inginkan, kita harus masuk ke dunia mereka karena anak zaman sekarang ingin kita jadi teman mereka," ujar Eko.
Senada dengan Kak Seto dan Richardus, Moms Influencer Mona Ratuliu berpendapat. Bahwa orang tua perlu mengizinkan serta memberikan ruang pada anak-anak untuk melakukan kesalahan. Karena, dari titik itulah anak-anak akan belajar dan berpreoses menjadi lebih baik kedepannya.
"Justru ketika kita mengizinkan mereka melakukan kesalahan-kesalahan, inner strength atau kekuatan dari dalamnya lama-kelamaan muncul karena dia percaya nantinya akan bisa sendiri dan melakukan sesuatu dengan benar," ungkap Mona.
Baca Juga:

Lebih lanjut Mona menjelaskan, sebagai seorang Ibu, Mona sering mengatakan pada anak-anaknya, bahwa tidak ada manusia yang seratus persen sempurna, dan melakukan kesalahan merupakan hal yang wajar. Namun, dengan catatan pada kesempatan berikutnya harus ada perbaikan.
Selain itu, Mona juga menyampaikan, belajar percaya diri bukan hanya berani tampil di depan orang, tapi juga percaya kalau dirinya memiliki potensi.
Apabila saat ini anak masih dalam proses belajar, mungkin dia belum bisa atau belum paham. Tapi, bila belajar dengan rajin, lama-kelamaan akan bisa. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Targetkan 12 Sekolah Garuda Rampung pada 2026, 4 Siap Beroperasi

Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Terungkap! Ini Dalang di Balik Tunjangan Gila-gilaan untuk Dokter Spesialis dan Subspesialis di Daerah 3T

Menlu RI: Presiden Prabowo Bahas Pusat Belajar Anak Pekerja Migran dengan Malaysia

Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik

Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!

Sekjen Kemendes Singgung Minimnya Dana Pendidikan di Wilayah 3T
