Psikologi

Penjelasan Psikolog: Mengapa Hampir Semua Orang Gemar Bergosip?

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 18 Juni 2019
Penjelasan Psikolog:  Mengapa Hampir Semua Orang Gemar Bergosip?

Jawaban psikolog tentang mengapa hampir semua orang gemar bergosip (Foto: unsplash/Ben White)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

HAMPIR tidak ada orang yang tak melakukan kegiatan membicarakan orang lain ini. Ya, bergosip. Tentu kita berpikir bahwa percakapan yang kita lakukan sehari-hari seharusnya menjadi pertukaran ide yang produktif atau perdebatan tentang pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab dalam hidup kita. Tapi kenyataanya, hampir semua orang membicarakan orang lain atau bergosip.

Melansir laman health, sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Social Psychological and Personality Science mengungkapkan bahwa setiap orang lazim menghabiskan sekitar 52 menit per hari untuk bergosip.

Itu merupakan definisi sederhana dari bergosip, penulis penelitian berbicara tentang seseorang yang tidak hadir. Ini tidak selalu tentang menyebarkan keburukan atau cerita memalukan tentang seseorang, hanya sekadar berbagi informasi.

Penjelasan Psikolog:  Mengapa Hampir Semua Orang Gemar Bergosip?
Rata-rata kita menghabiskan waktu hampir satu jam untuk bergosip (Foto: unsplash/Ben White)

Jangan berburuk sangka dulu, studi baru tersebut juga menemukan bahwa sebagian besar dari 52 menit yang kita habiskan untuk bergosip setiap harinya melibatkan berbagi informasi tentang kehidupan sehari-hari yang tidak berbahaya.

Jadi mengapa kita menggunakan hampir satu jam waktu berharga untuk membicarakan tentang kehidupan orang lain? Mark Leary, seorang profesor psikologi dan ilmu saraf di Universitas Duke yang berspesialisasi dalam psikologi sosial dan pribadi menjelaskan:

Bergosip adalah naluri manusia yang mendasar karena kehidupan kita berakar dalam kelompok. Kita tidak hanya hidup dalam kelompok, tetapi kita juga bergantung pada orang-orang dalam kelompok tersebut untuk bertahan hidup.

“Mengingat hal tersebut, kita perlu memiliki informasi sebanyak mungkin tentang orang-orang di sekitar kita untuk mengetahui seperti apa perilaku atau sikap orang lain, siapa yang bisa dan tidak bisa dipercaya, siapa yang melanggar aturan kelompok, siapa yang berteman dengan siapa, dan sebagainya.” Jelas Leary.

Penjelasan Psikolog:  Mengapa Hampir Semua Orang Gemar Bergosip?
Tidak hanya perempuan, laki-laki juga bergosip (Foto: Pixabay/27707)

Pikirkan tentang kelompok sosial di mana kita berada, kita bergantung pada keluarga untuk cinta dan kasih sayang, makanan dan tempat tinggal. Kita bergantung pada teman kita untuk interaksi sosial dan persahabatan. Bahkan, kita bergantung pada atasan untuk mendapatkan panghasilan dan mungkin asuransi kesehatan. Nyatanya, bergosip adalah cara alami yang kita lakukan untuk bertahan hidup.

Dengan bergosip itu tidak hanya memberikan informasi pada kita tentang orang yang menjadi subjek pembicaraan, tetapi juga tentang orang yang berbicara.

“Saya bisa belajar hal-hal tentang sikap, kepercayaan, dan cara kita berurusan dengan orang-orang dengan melihat siapa dan apa yang kita bicarakan. Bahkan jika saya tidak bergabung, hanya dengan mendengarkan orang bergosip dan memberi tahu saya hal-hal tentang apa yang mereka anggap penting, apakah mereka dapat dipercaya untuk menyimpan rahasia, dan sebagainya. ” Tambah Leary.

Penjelasan Psikolog:  Mengapa Hampir Semua Orang Gemar Bergosip?
Dengan bergosip kita bisa mengetahui berbagai indformasi tentang seseorang (Foto: Pixabay/cuncon)

Ketika kamu bergabung dalam pembicaraan, bergosip juga dapat memperkuat ikatan sosial. Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science menemukan bahwa gosip meningkatkan kerja sama kelompok dan membuat anggota menjadi tidak egois.

Penelitian tersebut juga mengungkapkan, bergosip dapat berfungsi sebagai cara mengidentifikasi dan mengucilkan anggota kelompok yang tidak dapat dipercaya. Tapi semua harapan tidak hilang bagi mereka yang dikucilkan. Seringkali orang yang diasingkan sebenarnya belajar dari pengalaman dan meningkatkan perilaku mereka setelah jadi bahan pembicaraan.

Baca juga:

Bukan cuma Perempuan, Studi Menunjukkan Pria Juga Suka Ngegosip!

Orang dengan Zodiak ini Suka Membicarakan Orang Lain, Namun Tidak Suka Jika Dibicarakan

Hati-Hati, Bisa Jadi Ada Banyak Orang Pura-Pura Baik di Sekelilingmu

Tentu, bergosip bisa menjadi sesuatu yang buruk. Menurut Leary, “Beberapa gosip memiliki konsekuensi negatif bagi target dan beberapa dapat memiliki konsekuensi negatif bagi mereka yang bergosip, itu terjadi jika target mengetahuinya, atau jika pendengar menyimpulkan bahwa orang yang bergosip itu adalah orang sibuk yang tidak dapat dipercaya dan tidak dapat memedulikan dirinya atau bisnisnya sendiri."

Menyimpulkan penjelasan di atas, dengan bergosip itu dapat memisahkan kita dengan mudah sebagaimana itu juga dapat menyatukan kita. "Tetapi pada dasarnya, berbagi informasi tentang orang lain adalah sesuatu yang penting," tutup Leary. (ADP)

#Gosip #Psikolog #Psikologi
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Psikolog Bocorkan Cara Musik Melatih Otak Anak Jadi Super Cerdas Sejak Dini
Tetapkan batasan dengan konsisten, jelaskan kenapa ada batasan, dan terapkan kontrol penggunaan media bila perlu
Angga Yudha Pratama - Rabu, 23 Juli 2025
Psikolog Bocorkan Cara Musik Melatih Otak Anak Jadi Super Cerdas Sejak Dini
Indonesia
Jangan Dipendam! Layanan Konsultasi Kesehatan Mental Gratis dan Rahasia Tersedia Nonstop di Jakarta, Bisa Kontak ke Nomor Ini
Tidak hanya itu, layanan ini juga terintegrasi dengan Kartu Tanda Peserta ASABRI
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 14 Juni 2025
Jangan Dipendam! Layanan Konsultasi Kesehatan Mental Gratis dan Rahasia Tersedia Nonstop di Jakarta, Bisa Kontak ke Nomor Ini
ShowBiz
Maika Monroe Jadi Pengasuh Psikopat dalam "Victorian Psycho"
Ia akan beradu akting dengan Thomasin McKenzie
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 17 Mei 2025
Maika Monroe Jadi Pengasuh Psikopat dalam
Lifestyle
Psikolog UI Tekankan Pentingnya Berpikir Kritis di Era Kecerdasan Buatan, Jangan Biarkan Anak Terjebak Sesuatu yang Instan
Keterlibatan orang tua dalam penggunaan AI oleh anak tidak hanya sebatas pengawasan
Angga Yudha Pratama - Senin, 05 Mei 2025
Psikolog UI Tekankan Pentingnya Berpikir Kritis di Era Kecerdasan Buatan, Jangan Biarkan Anak Terjebak Sesuatu yang Instan
Fun
Kesedihan Seringkali Berujung pada Impulsive Buying, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Bukan tentang barangnya, seseorang yang bersedih hanya mencari sensasi kesenangan dari aktivitas kesibukannya.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 04 Februari 2025
Kesedihan Seringkali Berujung pada Impulsive Buying, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Fun
Alasan Psikologis Seseorang Jadi Fomo, Kenali Tanda-tandanya
Ada banyak alasan orang menjadi fomo, salah satunya butuh validasi.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 28 Desember 2024
Alasan Psikologis Seseorang Jadi Fomo, Kenali Tanda-tandanya
Fun
Sering Berbicara Sarkas Berarti Punya Kecerdasan Tinggi? Simak Penjelasannya
Sarkasme punya elaborasi terhadap kecerdasan seseorang.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 18 Oktober 2024
Sering Berbicara Sarkas Berarti Punya Kecerdasan Tinggi? Simak Penjelasannya
Fun
Waspada, Ini 5 Tanda Pasangan Kamu Punya Sifat Patriarki
Sifat patriarki bisa muncul dalam berbagai bentuk dan dapat memengaruhi hubungan antar pasangan.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 15 Oktober 2024
Waspada, Ini 5 Tanda Pasangan Kamu Punya Sifat Patriarki
Fun
5 Manfaat Mengapresiasi Anak, Bekal Mereka Hadapi Kerasnya Hidup
Apresiasi mungkin hanya berbentuk kata, tetapi memberikan kekuatan luar biasa.
Wisnu Cipto - Minggu, 13 Oktober 2024
5 Manfaat Mengapresiasi Anak, Bekal Mereka Hadapi Kerasnya Hidup
Bagikan