Pengusaha Katering di Solo Rugi Setengah Miliar karena Pesanan Sahur dan Buka Puasa Belum Dibayar
Warga buka puasa di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. (Foto: MerahPutih.com/Ismail)
MerahPutih.com - Seorang pengusaha katering mengadu ke Wali Kota Gibran Rakabuming Raka lewat Unit Layanan Aduan Surakarta (Ulas) Pemkot Solo.
Aduan itu terkait pembayaran pemesanan ketering untuk takjil yang dilakukan orang atas nama hamba Allah dan dikirim Masjid Raya Sheikh Zayed Solo selama Ramadan. Total kerugian kejadian itu mencapai ratusan juta.
Direktur Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Munajat Munajat membenarkan adanya kejadian tersebut. Kejadian itu bermula saat Masjid Zayed pada hari kedua Ramadan mendapatkan kiriman ratusan makanan nasi kardus dan snack untuk sahur atas nama Hamba Allah.
Baca juga:
“Kami tiba-tiba dapat kiriman ratusan makan nasi kardus untuk sahur di Masjid Zayed. Yang mengirim atas nama Hamba Allah,” kata Munajat, Jumat (19/4).
Kemudian pada hari Ramadan berikutnya sampai seterusnya mendapatkan kiriman sama untuk takjil berbuka puasa. Seiring berjalannya waktu, pihaknya mengetahui aduan di Ulas Pemkot Solo itu.
Makanan yang dipesan atas nama Hamba Allah ke pengusaha katering dan dikirim ke Masjid Zayed ternyata belum dibayar lunas. Korban mengaku mengalami kerugian sekitar 400 juta, dengan jumlah makanan yang dikirim 400-800 makanan per hari.
“Kerugiannya hampir setengah miliar dengan jumlah makanan yang dikirim 400-800 makanan per hari. Kami merasa dirugikan atas kejadian ini karena nama Masjid Zayed ikut tercemar,” katanya.
Baca juga:
Bos Persis Temui Gibran, Mengaku Rugi Miliaran akibat Liga 1 Ditunda
Ia pun menegaskan tidak pernah pihak Masjid Zayed memesan makanan takjil. Masjid Raya Sheikh Zayed Solo hanya melakukan kontrak terhadap 22 katering penyediaan makanan besar dan 92 penyedian menu takjil yang sudah lolos seleksi.
“Kontrak pemesanan dilakukan secara resmi dan bermaterai. Dari catering dan penyedia menu takjil tersebut ‘tidak ada’ nama itu (Erlen Wahyu Ningsih).
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menegaskan persoalan itu sudah selesai. Dari pihak Masjid Zayed juga sudah melakukan klarifikasi.
“Sudah dilakukan klarifikasi dari Masjid Zayed. Kejadiannya sudah lama,” pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca juga:
Cara Hitung Potensi Kerugian Negara Geger Kasus Korupsi Timah Rp 271 T
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Wapres Gibran Jamin Penanganan Bencana Hidrometeorologi di Sumut Dipercepat
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Banggar DPR Soroti 4 Isu Krusial Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
KPK Kirim Sinyal Bahaya, Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran Diperkuat dengan Integrasi Pencegahan dan Penindakan
Warga Solo Boleh Ikut Demo 1 Tahun Prabowo-Gibran Berkuasa, Tapi Ada Syaratnya
Jam 12 Siang, BEM UI Bergerak ke Jakarta Tagih Janji Kampanye Prabowo-Gibran
Dicecar Gibran Soal Pemotongan Anggaran Pemda, Menkeu Purbaya: Dia Menyuarakan Keresahan
Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik
Begini Cara Grab Memilih Perwakilan Ojol untuk Bertemu dengan Wapres Gibran
Asosiasi Pastikan Pengemudi Ojol yang Bertemu Wapres Gibran Bukan Anggota Mereka