Pengiriman Vaksin COVID-19 Buat Negara Miskin Segera Dimulai

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Jumat, 08 Januari 2021
Pengiriman Vaksin COVID-19 Buat Negara Miskin Segera Dimulai

Vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di Bio Farma. (Foto: Antara).

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pengiriman vaksin COVID-19 melalui jalur program COVAX yang dikoordinasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang diperuntukan bagi negara miskin atau negara berpenghasilan rendah dimulai Januari ini.

Direktur Imunisasi WHO Kate O'Brien memaparkan, WHO membutuhkan sekitar USD7 atau sekitar Rp98,3 triliu untuk mengirim cukup vaksin ke negara miskin hingga akhir 2021. Saat ini, program tersebut berhasil mengumpulkan dana sekitar USD6 miliar atau Rp84,3 triliun.

Baca Juga:

Miris, Pelajar Sekolah Dasar Sumbang Pasien COVID-19 Terbanyak di Usia Anak

"Program tersebut telah memiliki akses untuk 2 miliar lebih dosis vaksin. Kami akan mulai mengirimkannya mungkin akhir Januari, dan kalau tidak, pasti awal Februari hingga pertengahan Februari," katanya.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan penandatanganan formulir part B vaksin GAVI COVAX Facility bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk melengkapi dokumen part A yang telah disampaikan kepada GAVI pada 7 Desember 2020.

Melalui penandatanganan ini diharapkan dapat memberikan tambahan pilihan jenis vaksin COVID-19 bagi masyarakat agar tercipta suasana ketenangan.

WHO
WHO. (Foto: WHO).

Sri Mulyani menegaskan Kementerian Keuangan akan terus memberikan prioritas tertinggi bagi anggaran penyediaan vaksin dan mendukung program vaksinasi yang mencapai lebih dari Rp73 triliun.

Ia mengatakan adanya vaksin gratis dari GAVI COVAX Facility yang berjumlah 108 juta dosis ini sangat membantu pemerintah dari sisi anggaran.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan penandatangan form B dari COVAX Facility merupakan upaya penting bagi Indonesia untuk memperoleh akses atas maksimal 108 juta dosis vaksin gratis dari GAVI.

Adanya akses terhadap 108 juta dosis vaksin GAVI tersebut turut melengkapi komitmen vaksin lain yang telah didapatkan Indonesia yaitu 125 juta dosis Sinovac, 50 juta dosis AstraZaneca, dan 50 juta dosis Novavax.

"Juga dari Pfizer yang dalam waktu dekat akan kami tanda tangani. Sehingga jumlah vaksin bagi 181 juta rakyat Indonesia,” ujarnya. (*)

Baca Juga:

Moderna Klaim Masa Perlindungan Vaksin Sekitar Dua Tahun

#Vaksinasi #Vaksin Covid-19 #WHO
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
PDPI Beberkan Dosa-Dosa Gaya Hidup Pemicu ISPA dan Cara Menghindarinya Tanpa Ribet
Secara umum, kalau makanan cukup bergizi maka sudah baik
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
PDPI Beberkan Dosa-Dosa Gaya Hidup Pemicu ISPA dan Cara Menghindarinya Tanpa Ribet
Indonesia
Jakarta Panasnya Minta Ampun, Ahli WHO Desak Pemprov DKI Pasang Keran Air Gratis
Penyediaan fasilitas air minum ini bertujuan untuk memastikan setiap warga Jakarta dapat memenuhi kebutuhan cairan harian
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Jakarta Panasnya Minta Ampun, Ahli WHO Desak Pemprov DKI Pasang Keran Air Gratis
Berita
Cukai Rokok Tak Naik 2026: Antara Kepentingan Ekonomi dan Ancaman Kesehatan Publik
Pemerintah tidak menaikkan cukai rokok di 2026. Keputusan ini menuai protes karena dinilai mengorbankan kesehatan publik demi industri. Simak data dan analisis lengkapnya di sini.
ImanK - Selasa, 30 September 2025
Cukai Rokok Tak Naik 2026: Antara Kepentingan Ekonomi dan Ancaman Kesehatan Publik
Indonesia
Pemerintah Jemput Bola Vaksinasi Ribuan Hewan Peliharaan, Jakarta Targetkan Bebas Rabies
Sebanyak 14.645 ekor hewan yang divaksin itu terdiri atas anjing 2.363 ekor, kucing 12.126 ekor, kera 104 ekor dan musang 52 ekor.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
Pemerintah Jemput Bola Vaksinasi Ribuan Hewan Peliharaan, Jakarta Targetkan Bebas Rabies
Indonesia
Ribuan Anak Terancam Otak Keropos Akibat Cacingan! Pahami 4 Langkah Mudah Lindungi Buah Hati dengan Konsep WASHED
Per 2021, masih ada 26 kabupaten dan kota dengan prevalensi kecacingan di atas 10%.
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Ribuan Anak Terancam Otak Keropos Akibat Cacingan! Pahami 4 Langkah Mudah Lindungi Buah Hati dengan Konsep WASHED
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela” menyebut, rekayasa cuaca itu dilakukan agar penyakit TBC kembali tinggi sehingga berdampak pada penggunaan vaksin dan obat.
Frengky Aruan - Minggu, 06 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Indonesia
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Semakin cepat terdeteksi, semakin tinggi peluang kesembuhannya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 Juni 2025
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Tengah viral di media sosial informasi yang menyebut vaksin sengaja disiapkan sebelum penyakit tersebut muncul.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Ada Bantuan Sosial Bagi Peserta Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates
TurnBackHoax menelusuri klaim pemberian bantuan sosial di laman resmi kemensos.go.id dan kemkes.go.id melalui mesin pencarian Google.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 27 Mei 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Ada Bantuan Sosial Bagi Peserta Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates
Bagikan