Kesehatan Mental

Pengidap Depresi di Indonesia Melonjak Jadi 15,6 Juta Jiwa

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Senin, 29 April 2024
Pengidap Depresi di Indonesia Melonjak Jadi 15,6 Juta Jiwa

Depresi perlu segera ditangani dengan optimal sampai tercapai kondisi yang dapat stabil dan tidak kambuh kembali. (Foto: Unsplash/Anthony Tran)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com – Kejadian depresi merupakan salah satu gangguan perasaan yang ditandai dengan sejumlah kumpulan gejala klinis yang berbeda-beda. Di Indonesia angka depresi saat ini relatif tinggi, yakni mencapai 15,6 juta jiwa.

Dokter spesialis kedokteran jiwa, Alfonsus Edward Saun, mengatakan bahwa depresi bisa terjadi di semua usia. Namun, lebih sering muncul pada usia muda yang merupakan usia produktif, yaitu 20-40 tahun.

“Pada kelompok usia anak dan remaja, gangguan depresi memiliki pengaruh yang lebih buruk karena berpengaruh pada perkembangan emosi, sosial, dan kognitif selanjutnya,” kata Alfonsus, dikutip dari keterangan resmi, Senin (29/4).

Menurut Alfonsus, semakin awal gangguan depresi muncul, maka semakin meningkat risiko seseorang mengalami depresi yang lebih dalam hingga berpikir mencoba bunuh diri. Selain itu, ada pula peningkatan komorbiditas gangguan medis dan mental lainnya.

Baca juga:

Survei Kemenkes Temukan 22,4% Calon Dokter Spesialis Alami Depresi

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi adalah faktor biologis (genetik, ketidakseimbangan zat kimia, dan riwayat keluarga) dan faktor psikososial (peristiwa hidup yang membuat stres berlebihan).

“Secara umum dampak depresi dapat berbeda pada setiap orang. Selain gejala-gejala yang ada pada gangguan depresi yang mungkin bisa muncul, depresi juga bisa menyebabkan terjadinya masalah pencernaan, imunitas melemah, meningkatkan risiko penyakit kronis, dan penyusutan bagian otak,” ujarnya.

Depresi sering kali berpengaruh terhadap hubungan sosial, meningkatkan isolasi sosial, merasa terasing, mengganggu fungsi seksual, mengganggu aktivitas belajar atau kerja, yang dapat menimbulkan berbagai kendala dan masalah baru yang lebih besar.

“Oleh karena itu, depresi perlu segera ditangani dengan optimal sampai tercapai kondisi yang dapat stabil dan tidak kambuh kembali," kata Alfonsus.

Baca juga:

Asupan Gula Berlebih Bisa Sebabkan Depresi dan Kecemasan

Berbagai kombinasi tatalaksana diperlukan untuk mencapai hasil tersebut meliputi farmakologi, psikoterapi, terapi relaksasi dan aktivitas, terapi stimulasi cahaya, terapi stimulasi otak, dan berbagai terapi lainnya. (chn)

#Kesehatan Mental
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Kemenkes membuka layanan healing 119.id bagi warga yang mengalami stres, depresi atau memiliki keinginan bunuh diri.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Indonesia
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Tercatat, ada sekitar 20 juta rakyat Indonesia didiagnosis mengalami gangguan kesehatan mental dari data pemeriksaan kesehatan jiwa gratis yang dilakukan.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Dunia
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Sepuluh terdakwa menyebarkan apa yang oleh jaksa digambarkan sebagai ‘komentar jahat’ mengenai gender dan seksualitas Brigitte.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
  Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Bagikan