Kesehatan

Pengawet Makanan Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh?

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 05 April 2021
Pengawet Makanan Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh?

Bahan pengawet ternyata berbahaya. (Foto: unsplash/Nico Smit)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MAKANAN mengandung pengawet memang praktis karena dapat tahan lama. Namun, apakah bahan pengawet aman untuk kesehatan?

Sebuah studi baru-baru ini menilai bahan pengawet membahayakan sistem kekebalan tubuh. Studi ini membandingkan hasil pengujian toksikologi laboratorium (ToxCast) dengan data dari pengujian hewan dan studi oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Baca juga:

Pertimbangkan Lagi Bila Sering Mengonsumsi Makanan ini

Hasil ToxCast dan data penelitian hewan yang tersedia memastikan bahwa pengawet makanan umum yang disebut tert-Butylhydroquinone (TBHQ) dapat berdampak negatif pada fungsi sistem kekebalan.

Studi tersebut menegaskan perlunya penelitian terbaru dan tinjauan Food and Drug Administration (FDA) secara menyeluruh dari bahan kimia tambahan makanan dan zat kontak makanan. Penelitian tersebut akan menilai toksisitas sistem kekebalan tubuh.

Jika terlalu sering mengonsumsi makanan yang mengandung pengawet akan membahayakan sistem kekebalan tubuh. (Foto: unsplash/Ryan Quintal)

Berbagai bahan kimia umumnya memang dapat merusak sistem kekebalan, bahkan menyebabkannya tidak berfungsi. Ini dikenal sebagai immunotoxicity. Efek berbahaya ini mungkin bersifat sementara dan juga permanen.

Efek immunotoxic yang mungkin terjadi meliputi:

- Hipersensitivitas

- Peradangan kronis

- Immunosuppression, atau gangguan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi

- Immunostimulation, yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan melalui respons imun

- Autoimmunity, sistem kekebalan yang mebuat kesalahan dan menyerang jaringan atau organ tubuh sendiri

Sebelumnya mari mengenal apasih TBHQ dan PFAS? TBHQ adalah pengawet umum yang digunakan produsen untuk memperpanjang umur simpan produk mereka. Butil hidrokuinon tersier atau TBHQ adalah salah satu zat aditif larut lemak yang dicampurkan dalam beragam makanan.

TBHQ digunakan sebagai pengawet untuk memperpanjang umur simpan makanan dan mencegah bau tengik pada berbagai produk. Menariknya, TBHQ merupakan jenis zat antioksidan sintetis.

Melansir genecraftlabs, senyawa alkil per dan polifluorinasi (PFAS) adalah sekelompok bahan kimia buatan manusia termasuk asam perfluorooctanoic (PFOA), asam perfluorooctanesulfonic (PFOS), dan bahan kimia GenX yang telah diproduksi dan digunakan di berbagai industri secara global.

Baca juga:

Mau Cepat Kurus? Jangan Lewatkan Sarapan!

Senyawa ini memiliki berbagai aplikasi pada produk komersial termasuk industri polimer, penghilang noda, surfaktan, produk waterproofing, kemasan, dan busa pembentuk film encer yang digunakan untuk pemadam kebakaran.

Pilih makanan yang tidak mengandung zat berbahaya. (Foto: unsplash/Egor Litvinov)

PFAS sangat larut dalam air, mempunyai sifat yang stabil secara kimiawi, bertahan di lingkungan, dan dapat terakumulasi dalam tubuh manusia seiring dengan berjalannya waktu. Senyawa ini menyebabkan efek buruk bagi kesehatan manusia. PFOA dan PFOS tidak lagi diproduksi di AS karena persistennya dan potensi berisiko bagi kesehatan manusia.

Data yang kuat dari pengujian ToxCast dan penelitian hewan laboratorium imunologi menunjukkan bahwa TBHQ dapat menyebabkan perubahan fungsi kekebalan. Namun, penyaringan ToxCast menghasilkan data yang tidak selalu sesuai dengan data yang ada. Ada kasus data ToxCast bertentangan dengan data sebelumnya atau menunjukkan risiko yang tidak ditemukan oleh data sebelumnya.

ToxCast, hewan laboratorium, dan data penelitian manusia menunjukkan bahwa PFUnDA memengaruhi beberapa parameter kekebalan dan meningkatkan risiko penekanan kekebalan. Namun, data ToxCast tidak menunjukkan aktivitas yang kuat untuk target kekebalan dengan PFOA, sedangkan penelitian pada hewan dan manusia menunjukkan efek imunosupresif.

Para peneliti menyimpulkan bahwa ToxCast dan data penelitian menunjukkan bahwa bahan kimia yang ditambahkan secara tidak langsung atau langsung ke makanan. Contohnya seperti THBQ dan PFAS, dapat berdampak buruk pada fungsi sistem kekebalan.

Jadi berhati-hatilah dalam membeli makanan kemasan yang dijual di pasaran. Jika bisa cek terlebih dahulu komposisi yang terkandung di dalamnya. (ans)

Baca juga:

Makanan Paling Adiktif yang Sering Dikonsumsi

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Bagikan