Pengamat Sebut Demokrat Berpeluang Buat Poros Baru dengan Golkar
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam konferensi pers di DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023). ANTARA/Fath Putra Mulya.
MerahPutih.com - Konstelasi calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) masih bisa berubah-ubah sebelum para masing-masing calon resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pengamat politik, M. Jamiluddin Ritongan memandang, Partai Demorkat memiliki peluang membentuk poros baru dengan Partai Golkar dalam gelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca Juga:
Menurut dia, Demokrat dan Golkar memiliki kekuatan untuk mengusung bacapres dan bacawapres dari masing-masing partai. Sebab, suara keduanya di parlemen sudah melewati ambang batas pencalonan Presidential Threshold (PT) di mana Golkar mempunyai 85 kursi sementara Demokrat 54 kursi.
"Demokrat layak membentuk poros baru dengan Golkar, PT untuk itu cukup mengusung pasangan capres dan cawapres," kata Jamiluddin saat dikonfirmasi awak media, Selasa (5/9).
Terlebih lagi partai berlambang bintang mercy dan pohon beringin tersebut memiliki hubungan mesra karena pernah membiduk kerja sama pada Pemilu 2004-2019 lalu.
Baca Juga:
Demokrat Buka Peluang Koalisi dengan PDIP: Megawati Tak Pernah Jahat ke SBY
"Secara historis Demokrat dan Golkar punya hubungan baik. Bahkan saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) presiden, Golkar menjadi koalisi yang loyal," urainya.
Mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini pun memandang, kerja sama politik antara keduanya tidak akan ada aroma pengkhianatan karena pernah menjalin hubungan baik hingga mengantarkan SBY dan Jusuf Kalla terpilih sebagai Capres dan Cawapres pada 2004-2009.
"Tidak ada sisi politis, sosiologis dan psikologis yang menghambat Demokrat dan Golkar berkoalisi. Semua itu menjadi modal untuk menyatukan Demokrat dan Golkar membentuk poros baru," tutupnya. (Asp)
Baca Juga:
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
DKPP Ungkap 31 Perkara Politik Uang di Pemilu dan Pilkada 2024, Perlunya Sinergi Kuat dari Bawaslu hingga KPU
Golkar Solo Bakal Gelar Tasyakuran Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Bahlil Lahadalia Minta Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ungkit Peran Transmigrasi dalam 'Menjodohkan' Suku Jawa dan Papua
Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Demokrat: Siapa yang Talangi Kerugiannya?
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
Partai Demokrat Dukung Menkeu soal Dana Pemda Mengendap, Tawarkan Solusi Efektif
Kritik Terhadap Bahlil Lahadalia Dinilai Sudah Kebablasan dan Menyerang Personal Tanpa Berlandaskan Fakta, Golkar Siap Tempur?
Ketum Bahlil Lahadiala Bagikan 610 Ribu Paket Sembako Peringati HUT Ke-61 Partai Golkar
Golkar Nilai Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sebagai Hal Wajar, Era Orde Baru Resmi Dihormati Negara?
Bahlil Tolak Tunduk Narasi Negatif, Golkar Klaim Publik Lebih Cerdas Menilai