Bahlil Lahadalia Minta Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ungkit Peran Transmigrasi dalam 'Menjodohkan' Suku Jawa dan Papua
Ketum Bahlil Lahadiala (MP/Didik)
Merahputih.com - Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya mengenang jasa Presiden Ke-2 Republik Indonesia Soeharto, khususnya melalui program transmigrasi.
Menurut Bahlil, program ini berperan besar dalam membentuk gambaran kebinekaan dan persatuan bangsa di Tanah Papua, terutama di Merauke.
"Begitu indahnya kita melihat keragaman, saudara kita dari Jawa memiliki peran bagi kemajuan di Merauke. Yang menampilkan tarian tadi anak-anak (dari orang tua asal) Jawa-Merauke, Manado-Merauke - bahkan sudah bercampur semua suku Nusantara di tanah ini. Itu bagian dari jasa Pak Harto dengan program transmigrasi. Potret persatuan Indonesia tercermin di Merauke. Papua Selatan provinsi NKRI. Itu semua proses yang panjang, jasa Pak Harto,” kata Bahlil dalam keterangan tertulis, Jumat (7/11).
Baca juga:
Sekjen Gerindra Dukung Usulan Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional
Pernyataan ini disampaikan Bahlil saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Papua Selatan di Merauke, Jumat.
Usulan Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
Bahlil menilai program transmigrasi yang dicetuskan Soeharto tidak hanya mendorong pembangunan di wilayah timur Indonesia, tetapi juga menanamkan semangat persaudaraan lintas suku dan daerah.
Oleh karena itu, Bahlil menyatakan sudah sepantasnya Partai Golkar memperjuangkan agar Soeharto dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.
Bahlil menyebut catatan panjang kemajuan yang ditorehkan Soeharto, seperti menjaga persatuan Indonesia, menciptakan swasembada pangan, dan menjadikan Indonesia disegani di Asia.
Selain menyoroti warisan Soeharto, Bahlil menegaskan bahwa kehadirannya bersama jajaran pengurus pusat Partai Golkar merupakan simbol konsolidasi dan komitmen teguh terhadap persatuan nasional.
Baca juga:
Tokoh Muhammadiyah-NU Kritik Rencana Gelar Pahlawan untuk Soeharto, Suara Penolakan Menguat
Musda Partai Golkar Papua Selatan menjadi momentum penting bagi konsolidasi organisasi di wilayah timur Indonesia.
Partai Golkar menegaskan tekadnya untuk terus berkontribusi dalam menjaga persatuan, memperkuat demokrasi, dan memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
“Kami datang dengan formasi lengkap untuk menunjukkan bahwa kami siap melayani rakyat di seluruh Indonesia,” kata Bahlil.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Bahlil Lahadalia Minta Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ungkit Peran Transmigrasi dalam 'Menjodohkan' Suku Jawa dan Papua
Sekjen Gerindra Dukung Usulan Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional
Sultan Bima XIV Dikabarkan Bakal Dinobatkan Jadi Pahlawan Nasional
Tokoh Muhammadiyah-NU Kritik Rencana Gelar Pahlawan untuk Soeharto, Suara Penolakan Menguat
Ini Kata Jokowi Soal Rencana Pemberian Gelar Pahlawan Nasional ke Soeharto
Dukung Gagasan Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, PBNU Soroti Jasa Besar dalam Pembangunan Ekonomi
Tolak Pemberian Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, GMNI: Pengkhianatan terhadap Sejarah dan Kemanusiaan
Muhammadiyah Dukung Soeharto Jadi Palawan Nasional, Sukses Swasembada Beras di Dekade 1980
Lupakan Dulu Sisi Kontroversialnya! PP Muhammadiyah Minta Masyarakat Fokus pada Jasa-Jasa Soeharto Demi Kepentingan Bangsa dan Negara
Aksi Tolak Gelar Pahlawan Soeharto di Depan Gedung Kementerian Kebudayaan Jakarta