Bahlil Ancam Cabut Izin Tambang Biang Kerok Banjir Sumatera
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. (ANTARA/Putu Indah Savitri)
Merahputih.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) segera menerjunkan tim untuk mengevaluasi kembali Izin Usaha Pertambangan (IUP) di dua provinsi, yaitu Aceh dan Sumatera Utara. Langkah ini diambil menyusul terjadinya musibah banjir bandang dan longsor yang melanda wilayah Sumatera pada pekan lalu.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menegaskan pemerintah tidak akan ragu-ragu dalam mencabut IUP perusahaan tambang jika terbukti melanggar ketentuan yang berlaku.
“Saya pastikan kalau ada tambang atau IUP yang bekerja tidak sesuai dengan kaidah, aturan yang berlaku, kita akan sanksi tegas,” kata Bahlil, Kamis (4/12).
Baca juga:
Aktivitas Tambang Dituduh Jatam Penyebab Banjir Bandang, Wakil Menteri ESDM Membantah
Bahlil menjelaskan bahwa proses pengecekan dan evaluasi saat ini masih berlangsung di Aceh dan Sumatera Utara. Berbeda dengan dua provinsi tersebut, Bahlil menegaskan bahwa banjir bandang di Sumatera Barat dipastikan tidak disebabkan oleh aktivitas pertambangan.
"Kalau di Sumatera Barat itu tidak ada. Di Aceh pun kita lagi melakukan pengecekan, kalau di Sumut (Sumatera Utara), tim evaluasi kami lagi melakukan evaluasi. Jadi, nanti setelah tim evaluasi, baru saya akan cek dampak dari tambang ini ada atau tidak,” ujar Bahlil Lahadalia.
Kondisi Tambang Emas Martabe Pascabencana
Bersamaan dengan evaluasi tersebut, Bahlil juga mengonfirmasi bahwa tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, saat ini tidak beroperasi pascabencana.
"Kemarin sih enggak berlanjut, karena kemarin saya minta bantu untuk mereka fokus bantu, alat-alat mereka bantu saudara-saudara kita yang kena bencana,” ungkap Bahlil, menambahkan bahwa ia juga turun langsung mengecek lokasi tambang emas tersebut.
Bahlil menjelaskan bahwa di lokasi Martabe terdapat tiga sungai besar. Sungai yang terdampak banjir adalah sungai berukuran sedang yang terletak di tengah, sedangkan sungai di dekat Martabe adalah yang paling kecil.
“Tim tambang tetap melakukan evaluasi sampai sekarang. Kemarin saya juga cek, tetapi tim kami lagi mengecek, sampai selesai baru kami memutuskan,” tambah Bahlil Lahadalia.\
Baca juga:
Banjir bandang dan longsor melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pada Selasa, 25 November 2025. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan data terbaru per 4 November 2025.
Data terbaru per Rabu (4/12/2025), jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor di Sumatera mencapai 836 jiwa, sementara 518 jiwa masih dinyatakan hilang.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Bahlil Ancam Cabut Izin Tambang Biang Kerok Banjir Sumatera
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tegaskan hanya Presiden Prabowo yang Bisa Memerintah Dirinya, Malah Minta Cak Imin dan Menteri Lain Ikut Bertobat
Bandara Iskandar MudaAceh Terima 18 Ton Bantuan, Distribusi Pakai Helikopter ke Daerah Terisolir
Menteri Bahlil Janji Listrik Aceh dan Tapanuli Tengah Pulih di Jumat 5 Desember 2025
Korban Hilang Bencana Banjir di Sumatera Utara Bertambah 38 Orang, Total Tercatat 205 Orang
207 Truk Bantuan Dari Kementan Meluncur ke Wilayah Bencana di Sumatera
Polisi Terbangkan Pengiriman Bantuan Ferry Irwandi dan Lainnya ke Daerah Bencana Sumatera
Data Kerusakan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Akibat Bajir Sumatera
DPR Soroti Bencana Ekologis, Minta Satgas PKH Berani Ungkap Aktor Besar di Balik Penebangan
BNPB Terus Identifikasi Titik Terisolasi Bencana Sumatera, Bantuan Non Pangan Mulai Disalurkan