Pengamat: Partai Baru Tidak Akan Mudah Raup Suara


Ilustrasi Pemilu 2019. Foto: Ist
MerahPutih.com - Pengamat komunikasi politik asal Universitas Airlangga Surabaya Suko Widodo memprediksi tidak mudah bagi partai politik baru peserta Pemilihan Umum 2019 meraup dukungan suara.
"Kenapa tidak mudah? Ini karena harus melawan eksistensi partai politik lama dan berebut dengan partai politik baru lain," ujarnya ketika dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu (24/2).
Menurut dia, sebagai partai politik yang baru pertama ikut pesta demokrasi maka tak cukup dengan melakukan komunikasi politik saja, tapi harus mengembangkan relasi yang lebih nyata dirasakan manfaatnya bagi rakyat.
Beberapa diantaranya, kata dia, sebagaimana dilansir Antara, dengan memberikan gagasan program serta kerja sama untuk menarik dukungan publik Tanah Air.
"Jika ingin meraih dukungan maka harus mau turun lansung berdialog dan terlibat pada kegiatan riil masyarakat," ucap akademisi yang juga Kepala Pusat Informasi dan Humas Unair tersebut.
Kendati demikian, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik itu mengaku masih ada peluang untuk menarik dukungan suara dari pemilih yang kecewa terhadap pilihannya di Pemilu sebelum-sebelumnya.
"Peluangnya tinggal pada pemilih lama yang kecewa dan pemilih baru yang belum punya banyak informasi politik, termasuk suara pemilih dari daerah yang masyarakatnya merasa dikecewakan oleh partai politik sebelumnya," katanya.
Sementara itu, pada Pemilu Legislatif 2019, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan 14 partai politik peserta Pemilu, yang empat partai di antaranya adalah partai politik baru.
Keempat partai politik tersebut adalah Partai Persatuan Indonesida (Perindo), Partai Berkarya, Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Sedangkan, 10 partai politik yang sudah pernah menjadi peserta Pemilu sebelumnya adalah PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrat, Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Kemudian, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), serta Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
PSI Jakarta Soroti Rencana Pramono Bangun 19.800 Hunian Baru, Minta Perbaiki Masalah Lainnya

IPO Sudah Sesuai Aturan, KAHMI Jaksel: Kader PSI Salah Alamat jika Sebut PAM Jaya Tabrak Aturan

PSI Tolak Rencana Sistem Ganjil-Genap di Jalan TB Simatupang, Dinilai Bukan Solusi Atasi Macet

Anak Jokowi Minta Wamenaker Immanuel Ebenezer Ikuti Proses Hukum

Kaesang Ziarah ke Makam Presiden ke-3 BJ Habibie, PSI Ingin Anak Muda Berkiprah di Bidang Iptek

Semprot Dewan PSI, Ketua Dewas PAM Jaya: Kita Mau Kerja, Bukan Cari Benar atau Salah

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Pagar Pedestrian Stasiun Cikini Sudah Ditinggikan, PSI Usul Minta Dibangun JPO

Pedagang Pasar Barito Jadi Korban Ambisi Gubernur Pramono di Mata PSI

PSI DKI Kritik Pemprov tidak Punya Nurani, Relokasi Pedagang Barito ke Lahan Kosong Tanpa Fasilitas
