Pengamat: AKP Sulman Terindikasi Terpapar Paham Politik Praktis


AKP Sulman Aziz (kiri) dan Kabidhumas Polda Jabar, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko saat konfrensi pers di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin (1/4/2019). (Antaranews/Bagus Ahmad
MerahPutih.com - Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta tak yakin mantan Kapolsek Pasirwangi, AKP Sulman Azis adalah agen kubu Prabowo-Sandi untuk mendeligitimasi Jokowi-Ma'ruf Amin. Ucapannya itu murni sakit hati karena dicopot.
Stanislaus mengatakan, meski bukan agen, AKP Sulman sudah terpapar paham politik praktis.

"Dia mencari pembenaran, dia terpapar paham politik sehingga menghubungkan. Padahal anggota Polri harus siap ditempatkan di mana saja. Kalau dihubungkan dengan politik ini gak benar," kata Stanislaus kepada Merahputih.com di Jakarta, Rabu (3/4).
Stanislaus melanjutkan, AKP Sulman sudah mengingkari sumpahnya. "Ini dia mengingkari sumpah. Kan ini tak ada bukti. Dia memanfaatkan momen politik untuk kepentingan pribadi," sebut dia.
Stanislaus mengklaim, Polri tak ada doktrin politik. "Polri jelas menjalankan kesetian kepada negara. Saya yakin polri netral," imbuh dia.
Baca juga:
AKP Sulman mendadak Minta Maaf, Kubu Prabowo: Pasti karena Ditekan Atasan
Luapan Emosi AKP Sulman Azis Saat Minta Maaf Tuduh Polri Tidak Netral
Ketua DPR Duga Eks Kapolsek Pasirwangi Garut 'Agen Provokator'
Terkait kemungkinan menurunkan elektabilitas Jokowi, Stanislaus tak yakin. Salah satu alasannya akarena suara pemilih sudah terpolarisasi.
"Semua petahana baik pilkada atay pilpres akan diserang isu ketideknetralan, bakal diserang. Kalau situasi saat ini polarisanya sangat kuat dan tak bakal merubah pilihan orang," ucap Stanislaus.

Sementara, swing voters hanya akan menentukan pilihannya jika ada 'kejadian luar biasa' seperti krisis ekonomi dan skandal lainnya.
"Ini hanya meyakinkan swing voters Kalau berubah akan dipengaruhi itu swing voters. Kalau pemilih mengambang itu tergantung dinamika," tandas Stanislaus. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Kondisi Kerusakan Rumah usai Ledakan Misterius di Pamulang Tangsel

Kompol Cosmas Ajukan Banding atas Pemecatan buntut Kasus Rantis Brimob

Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh

Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Surabaya, Hampir Setengahnya Anak-Anak

Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan

Pengemudi Rantis Tabrak Ojol Affan Kurniawan Hadapi Sidang Etik, Kronologi Penabrakan Diharapkan Terungkap

Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut

Polisi Kumpulkan Video Pembakaran Gedung DPRD, Dari CCTV dan Video Warga

Catatan YLBHI Demo 25-31 Agustus: 3.337 Orang Ditangkap, 1.042 Luka-Luka, 10 Meninggal

Kecam Penangkapan Delpedro Marhaen, Amnesty International: Negara Seharusnya Dengarkan Tuntutan Rakyat
