Kesehatan

Penelitian: Perempuan Lebih Taat Protokol Kesehatan Dibanding Lelaki

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Jumat, 16 Oktober 2020
Penelitian: Perempuan Lebih Taat Protokol Kesehatan Dibanding Lelaki

Perempuan lebih patuh protokol kesehatan daripada lelaki. (unsplash/@zvessels55)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SEBUAH penelitian terbaru menemukan perempuan lebih patuh akan protokol kesehatan dari lelaki. protokol tersebut termasuk menggunakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan. Padahal, cara-cara untuk terhindar dari penyebaran COVID-19 itu tidak rumit, tetapi masih banyak orang yang tidak mematuhinya.

Perempuan Lebih Taat Protokol Kesehatan Dibanding Lelaki?
Penelitian sebelumnya menemukan bahwa pria lebih jarang mencuci tangan dibandingkan dengan perempuan. (unsplash/ @purzlbaum)

Penelitian dirangkum oleh CNN, peneliti dari New York University dan Yale University melakukan survey dengan 800 orang. Hasil dari penelitian menemukan bahwa lebih memungkinkan bagi perempuan dibandingkan laki-laki untuk mengatakan bahwa mereka menjaga jarak sosial, tinggal di rumah, sering mencuci tangan dan lebih jarang bergaul dengan keluarga dan teman.

Baca juga:

Hindari Penggunaan Masker dengan Ventilasi

Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa perempuan lebih mungkin mendengarkan para ahli dan mengungkapkan kekhawatiran dan kecemasan sebagai tanggapan terhadap COVID-19.

Tentunya tidak adil untuk hanya bersandar pada apa yang dikatakan. Untuk itu peneliti turun langsung ke lapangan dan melakukan observasi di New York, New Haven, Connecticut dan New Brunswick, dan New Jersey untuk melihat apakah protokol kesehatan telah dijalankan dengan benar.

Mereka mengamati 127 perempuan dan 173 laki-laki pada 4-5 Mei 2020. Ditemukan bahwa bahwa 55% perempuan mengenakan masker dengan benar dibandingkan dengan 38% laki-laki.

Perempuan Lebih Taat Protokol Kesehatan Dibanding Lelaki?
Negara bagian dengan populasi pria lebih banyak menunjukkan tindakan social distancing yang relatif lebih sedikit. (unsplash/@mauromora)

Selain itu, untuk mengukur social distancing di antara populasi AS yang lebih luas, para peneliti menggunakan data GPS dari 15 juta ponsel pintar untuk melacak keseluruhan pergerakan dan kunjungan ke toko yang tidak penting seperti spa, toko bunga, dan fasilitas kebugaran antara 9 Maret hingga 29 Mei 2020.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kabupaten yang memiliki persentase laki-laki lebih tinggi menunjukkan social distancing yang relatif lebih sedikit. Perbedaan ini tetap ada bahkan setelah memperhitungkan kasus COVID-19 per kapita di negara-negara bagian tersebut.

Baca juga:

Penelitian: Seorang Pria Dikonfirmasi Terinfeksi Virus Corona Dua Kali

Adanya aturan tinggal di rumah dan karakteristik demografis lainnya seperti pendapatan, pendidikan, dan profesi, menjadi faktor yang memengaruhi apakah orang bekerja dari rumah atau cenderung bekerja di luar rumah untuk sektor yang dianggap penting.

Perempuan Lebih Taat Protokol Kesehatan Dibanding Lelaki?
Penting untuk mentaati protokol kesehatan demi mempercepat penghentian wabah COVID-19. (unsplash/@julianwan)

Peneliti sebut temuan ini tidak mengejutkan, banyak penelitian-penelitian bahkan sebelum pandemi seperti yang dilakukan pada 2016. Ketika ilmuwan mengamati penelitian dari lusinan negara berbeda.

Mereka menemukan bahwa perempuan 50% lebih mungkin untuk mempraktikkan protokol kesehatan dibandingkan laki-laki. dilihat dari praktik-praktik untuk meningkatkan perilaku protektif seperti mencuci tangan dengan benar, memakai masker, dan 'membersihkan diri' dalam konteks epidemi seperti flu.

"Perempuan lebih sering mengunjungi dokter dalam kehidupan sehari-hari mereka dan mengikuti rekomendasi mereka daripada pria," kata Irmak Olcaysoy Okten, seorang peneliti postdoctoral di Departemen Psikologi Universitas New York dan penulis utama makalah dalam sebuah pernyataan pers.

Menurut World O Meters, per 15 Oktober 2020 kasus COVID-19 telah mencapai 38,775,551 kasus, dengan 1,097,359 kasus kematian, dan 29,142,816 pasian sembuh. Angka kasus COVID-19 yang terus meningkat ini seharusnya menyadarkan masyarakat untuk 'waras' dan menaati protokol kesehatan. (lev)

Baca juga:

Perjuangan Wuhan Melawan COVID-19 Dikemas dalam Dokumenter '76 Days'

#Protokol Kesehatan #Kesehatan #Virus Corona #COVID-19 #Penyebaran Virus
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan