Pemprov Jabar Kesulitan Temukan Pelaku Pencemaran Sungai di Bekasi


Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin. (Humas Jabar)
MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) memprioritaskan penanganan pencemaran lingkungan dan kekeringan di Kabupaten Bekasi, dimulai dari pengolahan limbah domestik, limbah industri, hingga ketersediaan air bersih.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan, penanganan pencemaran sungai oleh limbah di Bekasi terkendala klasik, yakni sulit menemukan pelaku pencemaran dari kalangan industri. Sebab, kerap industri pelaku pencemaran lokasinya di luar Bekasi.
“Memang pasti bukan dibuang di situ, (limbah) itu sudah pasti kiriman. Kesulitannya adalah secara hukum sulit mencari barang bukti,” ujar Bey pada acara pertemuan dengan Forkopimda dan Perwakilan Tokoh Kabupaten Bekasi, di Pendopo Kabupaten Bekasi, Kamis (5/10).
Baca Juga:
Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Jabar Meningkat
Pemprov Jabar melalui perangkat yang dimiliki akan terjun langsung ke lapangan untuk menelusuri sumber limbah. Pemprov siap menggandeng stakeholders di kabupaten dan kota seperti BPBD, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), hingga polisi dan TNI.
“Tahapannya seperti itu, jadi kami lihat dulu ke lapangan untuk melihat pusatnya di mana," kata Bey.
Selain pencemaran sungai, Bey juga mengemukakan bahwa prioritas Pemprov di Bekasi adalah penanganan kekeringan.
Terkait hal tersebut, Bey melaporkan suplai air bersih terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan warga. Tidak kurang dari 5 juta liter air bersih sudah didistribusikan, dan masih akan terus ditambah.
“Tadi sudah disebutkan bahwa ada suplai air secara keseluruhan di Bekasi sudah sampai 5 juta liter air, dan kami terus pantau,” sebut Bey.
Baca Juga:
Dukungan Warga Jabar ke Anies dan Ganjar Mulai Naik Berkat Banyaknya Atribut Kampanye
Agar krisis air bersih ini tidak kembali terulang pada musim kemarau mendatang, Bey juga mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur penunjangnya sudah disiapkan, mulai dari perencanaan pembangunan bendungan hingga embung-embung dan juga sumur resapan.
Namun, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap menjaga kebersihan lingkungan selama musim kemarau ini, utamanya kebersihan drainase, sehingga ketika musim penghujan datang, drainase tidak tersendat dan mengakibatkan banjir.
“Untuk infrastruktur itu pasti ada, kalau bendungan perlu waktu. (Ada pula) sumur resapan, embung-embung, ini sudah termasuk yang diprioritaskan untuk dibangun di Bekasi ini,” kata Bey.
“Dan kita juga harus ingat, pada saat kekeringan seperti ini kita juga jangan terlena. Kita harus membersihkan lingkungan, jangan sampai nanti pada saat kekeringan, kering, pada saat hujan malah banjir,” pungkas Bey. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Jokowi Minta Jabar Segera Integrasikan Kereta Cepat ke Stasiun-Stasiun Lain
Bagikan
Berita Terkait
DPRD Minta Gubernur Pramono Duduk Bareng Cari Solusi Banjir, Jangan Malah Menyalahkan Jabar

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor

Jawa Barat Provinsi dengan Angka PHK Tertinggi di Agustus 2025, Gubernur Dedi Mulyadi Singgung Jumlah Penduduk dan Besarnya Industri

Tingkat Kerawanan Bencana Alam di Garut Cukup Tinggi, BPBD Keluarkan Surat Edaran

Busa Kali Sunter Disebut Akibat Limbah Rumah Tangga, DLH DKI Ambil Langkah Jangka Pendek dan Panjang

Pemprov DKI Tangan Atasi Busa di Kali Sunter yang Tercemar Kandungan Surfaktan

Gempa Bekasi, Belasan Kereta Jarak Jauh Terpaksa Berhenti Mendadak demi Keselamatan Penumpang

Gara-gara Gempa Bekasi Magnitudo 4,9, 8 Jadwal Whoosh Dibatalkan dan Penumpang Kebingungan

Pemerintah Amankan Pakaian Bekas Balpres Senilai Rp 112 Miliar

Bukan Sulap Bukan Sihir, Pemprov DKI Jakarta Lenyapkan Busa Busuk di BKT Pakai Ribuan Liter Cairan 'Super'
