Pemprov DKI Telat Anggarkan Proyek Septic Tank Rp166,2 M
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi NasDem Nova Harivan Paloh. Foto: nasdemjakarta.id
MerahPutih.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Nasdem, Nova Harivan Paloh, menilai Pemprov DKI telat mengalokasikan anggaran sebesar Rp 166,2 miliar untuk pembangunan septic tang di Ibu Kota.
Mengingat, sambung Nova, kasus buruknya sanitasi di warga Gang Tanjung Duren Utara, Grogol, Petamburan, Jakarta Barat sudah berlangsung bertahun-tahun lamanya.
Baca Juga
Warga Grogol Tak Punya MCK, Politisi PDIP: Ini Sangat Memprihatinkan
Nominal Rp 166,2 miliar itu dianggarkan oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta untuk membuat septic tank komunal dalam kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI tahun 2020 .
"Inilah kebiasaan Pemprov itu. Ada masalah dulu, baru kemudian bergerak. Enggak ada perencanaan yang jelas. Seharusnya ada skala prioritas. Sebenarnya harus dilihat dulu masalah warga Jakarta apa. Sanitasi itu kan utama. Kalau sekarang baru action setelah ada kejadian ya saya kira salah," kata Nova saat dihubungi wartawan, Selasa (8/10).
Nova menuturkan, penyelesaian persoalan buruknya sanitasi bagi warga Grogol bisa dengan menyediakan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) komunal yang programnya sudah dimiliki Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Baca Juga
PDIP Bakal Tanyakan Pemprov DKI Usulan Renovasi Rumah Dinas Gubernur Rp2,4 Miliar
"Sebenarnya program dari KLHK juga sudah ada. Tapi kalau di DKI ini, dia harus menganggarkan IPAL komunal. Itu kan tinggal disediakan lahan aja. Itu kan enggak sulit. Tapi mungkin pihak Pemprov enggak konsen masalah ini. Mungkin sudah terlalu banyak kerjaan," tutur dia.
Nova yang merupakan Keponakan Surya Paloh ini pun mendorong Pemprov DKI untuk membuat IPAL komunal. Ia pun mengklaim mambangun IPAL di Jakarta itu tak sulit.
"Ini enggak sulit, rumah padat penduduk untuk bikin IPAL komunal," jelasnya.
Seperti diketahui, ramai dibicarakan media massa setelah Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Kristi Watini melakukan verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), Selasa (1/10) lalu.
Baca Juga
PSI Lebih Setuju Anggaran Rp2,4 M untuk Warga Grogol Ketimbang Rehab Rumah Gubernur
Di Gang Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat itu masih banyak warga yang buang air besar di sungai.
Ada 214 Kepala Keluarga (KK) di empat RW wilayah Tanjung Duren Utara yang memilih BAB di sungai, kata Kristi. Mereka tidak punya jamban yang sehat. KK terbanyak yang melakukan itu tinggal di RT 15 RW 07. Jumlahnya 124. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
NasDem Setuju Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Surya Paloh Minta Rakyat Terima Konsekuensi Pro dan Kontra dengan Lapang Dada
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Politisi NasDem Dipanggil KPK Setelah Rekan Separtainya Jadi Tersangka Korupsi Rp 28 Miliar, Siapa Lagi yang Kecipratan Dana PSBI OJK?
Obat Kuat Politik: Surya Paloh Klaim Dapat 'Vitamin' Penambah Optimisme dari Menhan
Profil Rusdi Masse, Mantan Sopir Truk dan Bupati yang Geser Ahmad Sahroni dari Jabatan Pimpinan Komisi III DPR
Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Dinonaktifkan, NasDem Beri Sinyal PAW di DPR
Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Bikin Blunder Fatal, NasDem Janji Bakal Berbenah
Pimpinan DPR Pastikan Ahmad Sahroni Belum Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota Legislatif
NasDem Minta Gaji hingga Tunjangan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Dihentikan
Akun X ‘Sahroni Berdikari’ Palsu, Partai NasDem Siap Ambil Langkah Hukum