Pemprov DKI Telat Anggarkan Proyek Septic Tank Rp166,2 M

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 08 Oktober 2019
Pemprov DKI Telat Anggarkan Proyek Septic Tank Rp166,2 M

Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi NasDem Nova Harivan Paloh. Foto: nasdemjakarta.id

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Nasdem, Nova Harivan Paloh, menilai Pemprov DKI telat mengalokasikan anggaran sebesar Rp 166,2 miliar untuk pembangunan septic tang di Ibu Kota.

Mengingat, sambung Nova, kasus buruknya sanitasi di warga Gang Tanjung Duren Utara, Grogol, Petamburan, Jakarta Barat sudah berlangsung bertahun-tahun lamanya.

Baca Juga

Warga Grogol Tak Punya MCK, Politisi PDIP: Ini Sangat Memprihatinkan

Nominal Rp 166,2 miliar itu dianggarkan oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta untuk membuat septic tank komunal dalam kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI tahun 2020 .

"Inilah kebiasaan Pemprov itu. Ada masalah dulu, baru kemudian bergerak. Enggak ada perencanaan yang jelas. Seharusnya ada skala prioritas. Sebenarnya harus dilihat dulu masalah warga Jakarta apa. Sanitasi itu kan utama. Kalau sekarang baru action setelah ada kejadian ya saya kira salah," kata Nova saat dihubungi wartawan, Selasa (8/10).

DPRD DKI Jakarta Fraksi Nasdem, Nova Harivan Paloh
DPRD DKI Jakarta Fraksi Nasdem, Nova Harivan Paloh

Nova menuturkan, penyelesaian persoalan buruknya sanitasi bagi warga Grogol bisa dengan menyediakan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) komunal yang programnya sudah dimiliki Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Baca Juga

PDIP Bakal Tanyakan Pemprov DKI Usulan Renovasi Rumah Dinas Gubernur Rp2,4 Miliar

"Sebenarnya program dari KLHK juga sudah ada. Tapi kalau di DKI ini, dia harus menganggarkan IPAL komunal. Itu kan tinggal disediakan lahan aja. Itu kan enggak sulit. Tapi mungkin pihak Pemprov enggak konsen masalah ini. Mungkin sudah terlalu banyak kerjaan," tutur dia.

Nova yang merupakan Keponakan Surya Paloh ini pun mendorong Pemprov DKI untuk membuat IPAL komunal. Ia pun mengklaim mambangun IPAL di Jakarta itu tak sulit.

"Ini enggak sulit, rumah padat penduduk untuk bikin IPAL komunal," jelasnya.

Seperti diketahui, ramai dibicarakan media massa setelah Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Kristi Watini melakukan verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), Selasa (1/10) lalu.

Baca Juga

PSI Lebih Setuju Anggaran Rp2,4 M untuk Warga Grogol Ketimbang Rehab Rumah Gubernur

Di Gang Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat itu masih banyak warga yang buang air besar di sungai.

Ada 214 Kepala Keluarga (KK) di empat RW wilayah Tanjung Duren Utara yang memilih BAB di sungai, kata Kristi. Mereka tidak punya jamban yang sehat. KK terbanyak yang melakukan itu tinggal di RT 15 RW 07. Jumlahnya 124. (Asp)

#Septic Tank #Partai Nasdem
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
NasDem Setuju Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Surya Paloh Minta Rakyat Terima Konsekuensi Pro dan Kontra dengan Lapang Dada
Ia menanggapi polemik dengan menyerukan objektivitas, mengakui kontribusi pembangunan serta kekurangan era Orde Baru.
Angga Yudha Pratama - Minggu, 09 November 2025
NasDem Setuju Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Surya Paloh Minta Rakyat Terima Konsekuensi Pro dan Kontra dengan Lapang Dada
Indonesia
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Anggota DPR RI dari fraksi NasDem, Rajiv, mangkir dari panggilan KPK terkait kasus dugaan korupsi dana CSR Bank Indonesia dan OJK.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Indonesia
Politisi NasDem Dipanggil KPK Setelah Rekan Separtainya Jadi Tersangka Korupsi Rp 28 Miliar, Siapa Lagi yang Kecipratan Dana PSBI OJK?
Satori diduga menerima uang sebesar Rp12,52 miliar
Angga Yudha Pratama - Senin, 27 Oktober 2025
Politisi NasDem Dipanggil KPK Setelah Rekan Separtainya Jadi Tersangka Korupsi Rp 28 Miliar, Siapa Lagi yang Kecipratan Dana PSBI OJK?
Indonesia
Obat Kuat Politik: Surya Paloh Klaim Dapat 'Vitamin' Penambah Optimisme dari Menhan
Paloh tidak menampik kemungkinan adanya pertemuan lanjutan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025
Obat Kuat Politik: Surya Paloh Klaim Dapat 'Vitamin' Penambah Optimisme dari Menhan
Indonesia
Profil Rusdi Masse, Mantan Sopir Truk dan Bupati yang Geser Ahmad Sahroni dari Jabatan Pimpinan Komisi III DPR
Rusdi Masse adalah anggota DPR RI dari Fraksi NasDem periode 2019-2024 dari Dapil Sulawesi Selatan III.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
Profil Rusdi Masse, Mantan Sopir Truk dan Bupati yang Geser Ahmad Sahroni dari Jabatan Pimpinan Komisi III DPR
Indonesia
Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Dinonaktifkan, NasDem Beri Sinyal PAW di DPR
Wakil Ketua Partai NasDem, Saan Mustopa, memberikan sinyal bahwa penonaktifan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, belum berakhir. NasDem akan mengikuti proses hingga adanya PAW.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Dinonaktifkan, NasDem Beri Sinyal PAW di DPR
Indonesia
Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Bikin Blunder Fatal, NasDem Janji Bakal Berbenah
Buntut blunder fatal Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, NasDem menegaskan bakal segera berbenah. Hal itu agar tidak ada lagi kadernya yang melanggar kode etik.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Bikin Blunder Fatal, NasDem Janji Bakal Berbenah
Indonesia
Pimpinan DPR Pastikan Ahmad Sahroni Belum Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota Legislatif
Ahmad Sahroni hanya berstatus sebagai kader Partai NasDem
Angga Yudha Pratama - Rabu, 03 September 2025
Pimpinan DPR Pastikan Ahmad Sahroni Belum Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota Legislatif
Indonesia
NasDem Minta Gaji hingga Tunjangan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Dihentikan
Partai NasDem meminta gaji hingga tunjangan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dihentikan. Hal itu menindaklanjuti penonaktifan keduanya sebagai anggota DPR.
Soffi Amira - Rabu, 03 September 2025
NasDem Minta Gaji hingga Tunjangan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Dihentikan
Indonesia
Akun X ‘Sahroni Berdikari’ Palsu, Partai NasDem Siap Ambil Langkah Hukum
Akun X Sahroni Berdikari disebut palsu dan suka menggiring opini. Partai NasDem pun siap mengambil langkah hukum.
Soffi Amira - Senin, 01 September 2025
Akun X ‘Sahroni Berdikari’ Palsu, Partai NasDem Siap Ambil Langkah Hukum
Bagikan