Pemprov DKI Pastikan Pembangunan Hotel Tak Ganggu Aktivitas Kesenian di TIM
Plt Kepala Disparbud DKI Jakarta, Alberto Ali. Foto: beritajakarta.id
MerahPutih.Com - Pemprov DKI Jakarta memastikan proyek revitalisasi Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ TIM) Cikini, Jakarta Pusat tak akan menggangu aktivitas kesenian di tempat kebudayaan itu.
“Kita pastikan tidak akan terganggu, dan kegiatan yang rutin-rutin di TIM akan berjalan seperti biasa," kata Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Alberto Ali, Minggu, (1/12).
Baca Juga:
Pembangunan Hotel Bintang Lima di TIM Banyak Ditolak, DPRD DKI Pangkas Anggaran Revitalisasi
Ali mengaku telah berkoordinasi dengan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) hingga Institut Kesenian Jakarta (IKJ) untuk bermediasi keberlangsungan kegiatan revitalisasi TIM hingga 2021.
Ali pun memastikan pihaknya akan terus berkomunikasi secara intensif dengan para seniman agar proses revitalisasi TIM dapat berjalan sebagaimana mestinya.
"Kita akan terus fasilitasi pentas-pentas yang masih akan terus terjadi di TIM ini, karena memang kegiatan di TIM itu sudah banyak agenda yang sifatnya tetap secara umum, selama pembangunan atau revitalisasi. Kami sudah berkomitmen bersama Jakarta Propertindo supaya acara kesenian tetap dilaksanakan," paparnya.
Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta menolak pembangunan hotel bintang lima dalam revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) yang dikerjakan PT Jakpro.
Karena itu, DPRD DKI memangkas penyertaan modal daerah (PMD) Jakpro sebesar Rp400 miliar dari usulan awal Rp600 miliar menjadi Rp200 miliar dalam KUA-PPAS APBD 2020.
"Kita kasih di JakPro untuk masalah TIM Rp200 miliar. Tidak ada buat hotel," kata Prasetyo.
Prasetyo menegaskan anggaran yang diberikan tanpa pembangunan hotel. Dia tak ingin kompleks TIM dibuat bisnis dan komersialitas.
"Jangan sampai ada komersilnya karena kiri kanan kan uda banyak hotel ya," imbuh dia.
Baca Juga:
Pembangunan Hotel di TIM Tuai Polemik, JakPro Ajak Para Seniman Duduk Bersama
Pembangunan hotel mewah juga dipertanyakan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, M. Taufik. Ia pun menyarankan Pemprov DKI untuk membatalkan pembangunan hotel bintang lima itu.
"Mau namanya apa terserah, pokoknya ada tempat menginap yang saya kira itu kurang menarik bagi masyarakat. Sudah enggak usah ada hotel di situ," tandas Taufik.(Asp)
Baca Juga:
Fraksi PDIP DPRD DKI Bakal Jegal Pembangunan Hotel Bintang 5 TIM
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
APBD DKI 2026 Disepakati Rp 81,3 Triliun, KJP dan Bansos Aman Meski DBH Dipotong
Raperda KTR DKI Final: Merokok Indoor Dilarang Total, Jual Rokok Dibatasi 200 Meter dari Sekolah
Lahan Makam Jakarta Kritis, DPRD Desak Anggaran Pembelian Tanah Baru Cuma Cukup 3 Tahun
Transjakarta Bakal Tambah 300 Armada Bus Listrik Demi Jakarta Bebas Polusi di Tengah Isu Kenaikan Tarif
Pemprov DKI Jakarta Beri Keringanan hingga Bebaskan Pajak Kendaraan Bermotor
Krisis Lahan Makam Jakarta, Solusi Tumpang dan Wacana Teknologi Kuburan Instan
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
Pramono Anung Bikin Aturan Lelang Kilat November-Desember, Siap-siap Proyek Infrastruktur Langsung Tancap Gas di Awal Tahun Baru
DPRD DKI Minta BUMD Jakarta Jangan Manja Minta PMD Terus, Creative Financing Bisa Jadi Solusi Darurat Usai Anggaran Dikebiri Habis-habisan
Jakarta Diprediksi Hanya Punya Lahan Makam 3 Tahun Lagi, Setelah Itu Mau Kubur di Mana?