Pemkot Solo Minta Bantuan Swasta Tangani Kasus Stunting


Sejumlah anak di Kota Solo, Jateng mendapatkan asupan gizi tambahan untuk mencegah stunting, Jumat (8/9). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Solo mencatat stunting di Solo bertahan di angka 1.050 kasus. Untuk mengentaskan persoalan stunting perlu koordinasi lintas sektor dan kerja sama dengan pihak swasta.
Kepala DP3AP2KB Solo, Purwanti mengungkapkan, fenomena stunting di Solo masih menjadi perhatian banyak pihak. Berdasarkan Data Survei Stunting terbaru sedikitnya masih ada 16,2 persen kasus stunting dari total bayi-balita yang ada di Kota Bengawan atau setara 4.000-an kasus aktif.
"Kalau data survei Solo masih di 16,2 persen, targetnya turun jadi 14 persen," ujar Purwanti, Jumat (8/9).
Dikatakannya, penurunan tersebut berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penanganan Stunting. Kemudian dilakukan penimbangan satu-satu pada anak, data itu menunjukkan jumlah kasus stunting di Solo berada di angka 3,4 persen atau setara 1.050 kasus.
"Perbedaan data stunting melalui metode survei dan penimbangan itu terjadi karena sejumlah faktor yang akhirnya menimbulkan diferensiasi hasil yang dimunculkan," kata dia.
Merujuk angka yang masih sedemikian besar itu, kata dia, Pemkot Surakarta meminta bantuan pihak swasta keterlibatan berbagai pihak yang ikut ambil bagian dalam penanganan stunting seperti yang dilakukan Gabungan Perusahaan (GP) Farmasi Indonesia dengan mengumpulkan para relawan, ibu hamil dan ibu menyusui untuk diberi edukasi mendalam tentang penanganan dan pencegahan stunting.
"Kami menargetkan pada 2024 angka kasus stunting di Solo bisa 0 persen. Langkah itu dilakukan dengan memberikan asupan gizi pada ibu hamil, menyusui, dan bayi," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah).
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Pastikan Situasi Tetap Aman usai Demo, Kawasan Objek Vital di Solo Dijaga TNI

Imbas Demo Ricuh di Solo, Pemkot Batasi Semua Gelaran Event hingga 22.00 WIB

Pemkot Solo Mendata Kerugian Akibat Demo Berujung Ricuh Sampai Rp 13,8 Miliar, Setara Biaya Membangun Sekolah

Tina Toon Desak Perombakan Besar-besaran Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang Diduga Tidak Tepat Sasaran

PSI DKI Soroti Naiknya Stunting Jakarta, padahal Anggaran Besar

Dukung Pariwisata, Becak Solo Genjot Pembayaran QRIS

3 Mobil Dinas Pemkot Solo Dirusak ODGJ, Biaya Perbaikan Ditanggung Wali Kota

Lansia Rusak 3 Mobil Dinas Pemkot Solo, Diduga Alami Gangguan Jiwa

100 Hari Kerja Respati-Astrid, Fokus Perkuat SDM Menyiapkan Generasi Berikutnya

Walkot Solo Tutup Rumah Makan Ayam Goreng Widuran Setelah Geger Nonhalal
