Pemkot Bandung Instruksikan Kecamatan Jemput Lansia untuk Divaksin

Andika PratamaAndika Pratama - Minggu, 30 Mei 2021
Pemkot Bandung Instruksikan Kecamatan Jemput Lansia untuk Divaksin

Seorang lansia mengikuti vaksinasi secara lantatur di Monumen Perjuangan Rakyat, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/5/2021). (ANTARA/HO-Humas Pemkot Bandung)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menginstruksikan kecamatan agar "jemput bola" dalam mempercepat target vaksinasi COVID-19 untuk para lansia.

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, dari target 100 persen vaksinasi untuk lansia, Kota Bandung baru bisa melaksanakan sekitar 32 persen. Hal itu dikarenakan lansia membutuhkan treatment khusus.

Baca Juga

Gojek-Halodoc Manjakan Para Lansia dalam Program 10.000 Vaksinasi COVID-19

"Karena (lansia) tidak serta merta mau, tapi bisa juga. Karena kemarin cukup banyak, yang bersangkutan mau tapi ternyata punya komorbid yang harus dinormalkan dahulu dalam jangka waktu tertentu, tidak bisa dalam waktu singkat," katanya, saat meninjau pelaksanaan Vaksinasi Dosis 2 bagi para PTK se-Kecamatan Sukasari di SMAN 15 Bandung, Jalan Sarimanis I, Sarijadi, Kota Bandung, Sabtu (29/5).

"Misalkan dia punya gula darah yang tinggi atau tekanan darah yang tinggi. Secara aturan tidak boleh divaksin. Itu yang yang membuat proses vaksinasi kepada lansia ini tidak tidak secepat kepada sasaran sasaran lain," ucapnya.

Sejumlah pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) menunjukkan kartu hasil vaksinasi COVID-19 di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (29/5/2021). (ANTARA/HO-Humas Pemkot Bandung)
Sejumlah pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) menunjukkan kartu hasil vaksinasi COVID-19 di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (29/5/2021). (ANTARA/HO-Humas Pemkot Bandung)

Yana mengaku telah berdiskusi dengan Dinas terkait dan Kewilayahan untuk melakukan proses "jemput bola" pada pelaksanaan vaksinasi untuk lansia, agar dapat mempercepat target 100 persen.

"Jadi di kewilayahan, misalkan satu kelurahan ada 20 atau 30 lansia, di satu tempat kita siapkan juga untuk pascanya. Karena memang lansia punya risiko yang jauh lebih tinggi sehingga kita minta UGD Mini," katanya.

"Mudah-mudahan memang tidak dipakai, tapi kita harus mempersiapkan. Karena lansia itu punya risiko yang jauh lebih tinggi dibanding bukan lansia," ucapnya.

Sementara itu, Camat Sukasari, Sarjani Saleh mengakui, di wilayahnya baru sekitar 30 persen lansia yang melakukan vaksinasi. Sehingga pihaknya perlu menyisir kembali para lansia yang belum mendapat vaksinasi COVID-19.

"Kita akan turun ke lapangan, menyisir, jemput bola. Tentunya jemput bola ini bukan hanya vaksin saja, kita juga akan menyiapkan segala peralatan, tempat untuk KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), kami juga akan mengikuti teknisnya dari tim tenaga kesehatan," katanya.

Sarjani berharap, dengan data yang dipadukan dari Puskesmas, kewilayahan, dan data lainnya, dapat mempermudah penyisiran para lansia yang belum mendapat vaksinasi, sehingga dapat dilakukan imbauan oleh RT dan RW.

"Yang jelas saat kita bergerak, sejalan dengan data yang ada sehingga di lapangan tidak bekerja dua kali. Misal saat memberikan informasi ke satu rumah, ternyata orang tersebut sudah divaksin," ucapnya.

Menurutnya, data yang sudah divaksin dan yang belum ada di Puskesmas. "Nanti kita akan minta dan menyebarkannya ke Lurah, RW tahu mana saja yang belum divaksin. Kita berdayakan seperti itu mudah-mudahan program ini segera selesai, dan pandemi bisa cepat berakhir," katanya. (Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga

Vaksinasi COVID-19 Lansia di Bandung baru 97 Ribu dari Target 305 Ribu

#COVID-19 #Vaksin Covid-19 #Vaksinasi
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela” menyebut, rekayasa cuaca itu dilakukan agar penyakit TBC kembali tinggi sehingga berdampak pada penggunaan vaksin dan obat.
Frengky Aruan - Minggu, 06 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Indonesia
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Semakin cepat terdeteksi, semakin tinggi peluang kesembuhannya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 Juni 2025
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Tengah viral di media sosial informasi yang menyebut vaksin sengaja disiapkan sebelum penyakit tersebut muncul.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Bagikan