Pemkot Bandung Gelar Sayembara Gagasan Desain Olah Sampah


Taman Bandung. (Foto: Humas Kota Bandung)
MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyelenggarakan Sayembara Gagasan Desain Fasilitas Olah Sampah Kang Pisman Resik dan Hejo. Perlombaan ini sebagai ruang untuk menampung gagasan sekaligus membangun kesadaran mengenai pengelolaan sampah di Kota Bandung.
Kepala Sub Bagian Penyusunan Program pada Bagian Administrasi Pembangunan Kota Bandung, Elvi Efriani menuturkan, Pemkot Bandung memiliki program Kurangi Pisahkan Manfaatkan (Kang Pisman) sebagai konsep besar pengelolaan sampah. Kemudian terus berkembang dengan hadirnya Buruan Sehat Alami Ekonomis (SAE) sebagai pengolahan yang terintegrasi dengan bidang lain.
Baca Juga:
Pekan Depan DKI dan Bekasi Sepakati Perpanjangan Pengelolaan Sampah Bantargebang
Elvi menuturkan, sayambara ini untuk mendukung program Kang Pisman dari hulu. Kemudian untuk membuat kesan agar pengelolaan sampah lebih baik. Sehingga masyarakat semakin tertarik berpartisipasi dalam mengolah sampah secara mandiri.
"Membuat fasilitas pengolahan sampah, bukan TPS. Pendekatan dengan skala komunal dan langsung terkait dengan kawasannya. Lingkupnya tidak sebesar TPS, tapi pengolahan sampah pada hulunya," ucap Elvi di Balai Kota Bandung, Kamis (21/10).
Elvi menuturkan, sayembara akan menitikberatkan pada pengolahan sampah organik dengan memuat dua ketegori, yaitu untuk perumahan dan taman. Sebab, kedua tempat tersebut memiliki karakteristik sampah berbeda. Di taman lebih banyak daun dan ranting. Sedangkan perumahan dengan timbulan sampah rumah tangga.
Elvi membeberkan, kriteria yang dimintakan yaitu peserta dapat merancang fasilitas untuk pengolahan sampah. Seperti konsep programing fasilitasnya dengan program Kang Pisman.
"Pemahaman sampah organik, inovasi teknologi dalam pengolahan sampah organik dan respon terhadap pelestarian lingkungan hidup, khususnya untuk taman. Lalu integrasi terhadap fungsi yang kita tekankan. Lalu menyelesaikan isu permasalahan yang jadi tantangan pengolahan persampahan," bebernya.
Elvi melanjutkan, dari aspek perancangan fisik konsep fasilitas yang ditawarkan terintegrasi dengan skema pengolahan sampah dan konsep bangunan merespon kondisi sekitar. Semisal menyesuaikan dengan perumahan ataupun penyesuaian fungsi aktivitas untuk di taman.
"Peserta merancang dari sisi aksesibiltasnya dan taman itu unsur estetika harus menonjol. Atau mendorong agar masyarakat untuk tertarik mengolah sampah atau membuang sampah pada tempatnya," lanjutnya.
Desain fasilitas yang dirancang ini ramah lingkungan atau berwawasan hijau. Serta lebih terbuka agar bisa menjadi sumber edukasi dan informasi bagi masyarakat untuk tertarik mengelola sampah.

"Yang ditekankan fasilitas olah sampah bukan fasilitas yang disembunyikan. Sifatnya harus membuka bahwa fasilitas olah sampah adalah sesuatu proses yang harus kita terima. Karena sumber sampah dari kita sendiri kecuali tanaman dari vegetasi. Open itu masyarakat bisa melihat prosesnya dan benefit yang bisa didapatkan," bebernya.
Untuk kategori taman, sambung Elvi, pihak penyelenggaran sudah menentukan model percontohannya di Taman Babakan SIliwangi dan Pet Park. Kemudian untuk kategori perumahan Grand Sharon dan Maleer Indah.
"Pokoknya ini lebih ke spot fasilitas olah sampahnya. Masyarakat boleh juga meningkatkan untuk mengusulkan hal baru untuk penguatan program yang sudah ada," katanya.
Untuk hadiahnya, juara pertama mendapatkan Rp15 juta, kemudian peringkat kedua Rp12 juta. Sedangkan peringkat ketiga Rp10 juta. Nominal yang sama didapatkan untuk masing-masing kategori, baik taman ataupun perumahan dan Terkait teknis pelaksanaan lomba masyarakat bisa mengakses simdp.bandung.go.id/sayembara. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
ITF Belum Rampung, Pemprov DKI Perpanjang Pengelolaan Sampah Bantargebang
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Demo Sisakan 28,63 Ton Sampah, Pemprov DKI Kerahkan 750 Personel untuk Lakukan Pembersihan

Gejolak Demo Berlanjut, Pemprov DKI Pikir Ulang Penarikan Retribusi Sampah dari Warga

Dinas LH DKI Perkuat Kolaborasi Pengelolaan Sampah Mandiri Kawasan

Pemprov DKI Kerahkan 1.800 Petugas Kebersihan untuk Bersihkan Sampah selama Rangkaian Acara HUT ke-80 RI di Jakarta

Pengelolaan PLTSa Putri Cempo Belum Maksimal, Wakil Ketua MPR Singgung Revisi Perpres Sampah

Gubernur Pramono Diminta Kaji Ulang Pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik, RDF Plant Rorotan Disinggung

Menteri LH Resmikan Waste Crisis Center, untuk Atasi Darurat Sampah Nasional

Diajak Keliling RDF Plant Rorotan, Warga JGC Harap Tak Lagi Keluar Asap dan Bau Sampah Menyengat

RDF Plant Rorotan Jakarta Siap Beroperasi dengan 3 Alat Tambahan Canggih, Bau Sampah Auto Minggat

Pemprov Jakarta Larang Sampah Kawasan PIK Masuk Bantargebang, Ingatkan Ada Sanksi
