Pemkab Sragen Pastikan 10 Sapi yang Mati Bukan karena Antraks

Andika PratamaAndika Pratama - Kamis, 14 September 2023
Pemkab Sragen Pastikan 10 Sapi yang Mati Bukan karena Antraks

Petugas Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Sragen memeriksa sapi. (MP/Ismail)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Sebanyak 10 ekor sapi milik di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, mati mendadak. Hasil pemeriksaan, sapi itu mati bukan karena antraks.

Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Sragen, Toto Sukarno mengatakan, kasus sapi mati mendadak itu terjadi pada akhir Agustus sampai awal September ini.

Baca Juga

Pemkot Solo Buka 879 Formasi PPPK untuk Guru dan Nakes

"Kami telah mengambil sampel untuk mengetahui penyebab kematian sapi-sapi mati itu," kata Toto, Rabu (13/9).

Dia mengatakan hasil pemeriksaan tidak ada tanda-tanda gejala antraks. Sampel sapi mati itu delapan ekor diambil di Desa Kacangan, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

"Kita lakukan pemeriksaan pada sapi mati, hasilnya negatif antraks," katanya.

Dia menjelaskan pihaknya sempat mencurangi kematian sapi warga itu karena antraks. Bahkan isu itu sempat mencuat karena kematian ternak yang mendadak dan beruntun tanpa ada tanda-tanda sakit.

"Seiring hasil pemeriksaan negatif antraks, pihaknya menyebut, sapi itu mati karena cuaca ekstrem," kata dia

Baca Juga

Ketua DPC Gerindra Solo Serukan Kader Jaga Nuansa Damai Jelang Pemilu

Ia mengimbau agar masyarakat tidak mengeluarkan ternaknya saat cuaca sedang terik, dan sebisa mungkin, asupan makanan ternak juga tercukupi.

"Musim panas makanan ijon-ijon (rumput) kan juga sulit, jadi sapi kurang asupannya. Daya tahan tubuh ternak jadi berkurang. Jangan terlalu lama dikeluarkan, kalau di luar panas nggak usah dikeluarkan saja biar tetap di kandang," Toto.

Kades Kacangan Kecamatan Sumberlawang, Ladiyo mengatakan, sapi mati mendadak di wilayahnya menjadi 10 ekor. Menurutnya sapi tersebut mati tanpa sebab dan tanpa adanya gejala sakit sebelumnya.

"Sapi yang mati mendadak menjadi 10 ekor. Kasus terakhir ya sudah seminggu lalu. Sama tidak ada gejala seperti sebelumnya. Itu masih makan seperti biasa tahu-tahu jatuh terus mati," kata Ladiyo.

Dia menjelaskan sapi yang mati mendadak tersebut tersebar di tiga dukuh di Desa Kacangan. Yaitu sebanyak 6 sapi mati mendadak di Dukuh Toro Kidul, tiga ekor di Dukuh Lemah Bedah dan satu ekor sapi mati di Dukuh Bonsari.

"Sapi-sapi yang mati tersebut tidak dikonsumsi oleh warga setempat. Saat masih kejang-kejang ketahuan pemilik langsung disembelih. Sapi itu kemudian dijual ke jagal dengan harga yang sangat murah, antara Rp 500 ribu sampai Rp 3 juta," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah).

Baca Juga

Pemkot Solo Gunakan Dana Tidak Terduga Bantu Warga Miskin Imbas Kenaikan Harga Beras

#Penyakit Antraks
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Pemkab Sragen Pastikan 10 Sapi yang Mati Bukan karena Antraks
"Kita lakukan pemeriksaan pada sapi mati, hasilnya negatif antraks," katanya
Andika Pratama - Kamis, 14 September 2023
Pemkab Sragen Pastikan 10 Sapi yang Mati Bukan karena Antraks
Indonesia
Penyebaran Antraks Bukti Infrastruktur Peternakan dan Kesehatan Hewan Lemah
Johan Rosihan mendesak pemerintah meningkatkan kewaspadaan kejadian antraks pada manusia dan hewan ternak.
Zulfikar Sy - Jumat, 14 Juli 2023
Penyebaran Antraks Bukti Infrastruktur Peternakan dan Kesehatan Hewan Lemah
Indonesia
Anggota DPR soal Wabah Antraks di Gunungkidul: Warga Harus Diedukasi
Handoyo mengatakan, kasus antraks ini menjadi bukti masyarakat belum memahami bahayanya penyakit ini. Termasuk cara penularannya.
Andika Pratama - Selasa, 11 Juli 2023
Anggota DPR soal Wabah Antraks di Gunungkidul: Warga Harus Diedukasi
Indonesia
Dinkes DKI Tegaskan Jakarta Nihil Kasus Antraks
Kasus virus antraks yang menyerang hewan ternak, belum ditemukan di wilayah DKI Jakarta.
Mula Akmal - Senin, 10 Juli 2023
Dinkes DKI Tegaskan Jakarta Nihil Kasus Antraks
Indonesia
Kasus Antraks ke Manusia Akibat Konsumsi Daging Hewan Mati Sakit
Sering terjadi ketika ada hewan ternak yang sakit maupun sudah mati dipotong dan dagingnya dijual untuk mengurangi kerugian pemilik ternak.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 09 Juli 2023
Kasus Antraks ke Manusia Akibat Konsumsi Daging Hewan Mati Sakit
Indonesia
Antraks Mewabah di Gunungkidul, Anggota DPR Sebut Masyarakat Belum Teredukasi
Masyarakat sudah sering mendengar ada penyakit yang disebut antraks, tapi mereka belum memahami betul bagaimana proses penularannya.
Zulfikar Sy - Sabtu, 08 Juli 2023
Antraks Mewabah di Gunungkidul, Anggota DPR Sebut Masyarakat Belum Teredukasi
Indonesia
Berbatasan Langsung dengan Gunungkidul, Wonogiri Masih Buka Pasar Hewan Sapi
Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan dan Peternakan (Dislapernak) Wonogiri Sutardi, mengatakan pihaknya tidak menutup pasar hewan di Wonogiri, meskipun wilayah Gunungkidul berbatasan langsung dengan Wonogiri.
Mula Akmal - Kamis, 06 Juli 2023
Berbatasan Langsung dengan Gunungkidul, Wonogiri Masih Buka Pasar Hewan Sapi
Indonesia
Antraks Merebak, Kemenkes Diminta Tingkatkan Pengawasan Hewan Ternak
Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar usai kasus antraks muncul di Kabupaten Gunungkidul dan menyebabkan tiga warga di Dusun Jati, Candirejo, Kecamatan Semanu, meninggal dunia. Sementara 87 lainnya juga terpapar.
Mula Akmal - Kamis, 06 Juli 2023
Antraks Merebak, Kemenkes Diminta Tingkatkan Pengawasan Hewan Ternak
Indonesia
Kemenkes Beberkan Kronologi Kasus Antraks di Gunungkidul
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian kesehatan (Kemenkes), Imran Pambudi membeberkan kronologi kejadian antraks di Gunungkidul.
Andika Pratama - Kamis, 06 Juli 2023
Kemenkes Beberkan Kronologi Kasus Antraks di Gunungkidul
Indonesia
1 Warga Gunungkidul Meninggal karena Antraks
Warga ini diketahui adalah pria berusia 73 tahun dan meninggal dunia di RSUP Dr Sardjito. Sebelumnya, tewas dengan diagnosis suspeks antraks, korban memakan daging sapi yang mati mendadak.
Andika Pratama - Kamis, 06 Juli 2023
1 Warga Gunungkidul Meninggal karena Antraks
Bagikan