Pemilik Tas Diduga Bom di Depan Mapolda Akan Dipulangkan
KTP WN Malaysia yang meletakkan tas di depan Mapolda Metro Jaya. (Istimewa)
MerahPutih.com - Polda Metro Jaya tengah berkoordinasi dengan pihak Kedubes Malaysia untuk memulangkan Hairulanuar, pemilik tas mencurigakan di pos penjagaan Markas Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu.
"Nanti dipulangkan karena tidak ada pidananya, tidak ada benda mencurigakan juga yang ditemukan di dalam tasnya," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Nico Afinta saat dikonfirmasi, kamis (19/10).
Nico mengatakan bahwa Hairulanuar sudah berada di Indonesia sejak 11 Oktober 2017. Hairul berangkat ke Jakarta via Batam dengan tujuan untuk menemui teman ayahnya.
Setelah berkoordinasi dengan Kedubes Malaysia, Nico mengungkapkan bahwa Hairulanuar pernah mempunyai catatan kriminal tersangkut pidana ringan.
"Tadi kami sudah koordinasi dengan pihak Kedubes Malaysia yang bersangkutan pernah melakukan tindak pidana ringan di Malaysia pada tahun 2009," ungkapnya.
Namun, Nico tidak mengetahui secara detail tindak pidana apa yang dilakukan oleh Hairul. "Saya tidak tahu persisnya melakukan apa, tapi informasinya baru sekali melakukan pidana ringan di Malaysia," beber Nico. (Ayp)
Baca juga berita terkait tas yang diduga bom di depan Mapolda Metro Jaya dalam artikel berikut: Dua Tas di Depan Mapolda Ternyata Isinya Buku dan Pakaian
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Prabowo Jadikan WNA Bos BUMN, Pengamat: Bukti Kualitas Pejabat BUMN Sekarang Tidak Kompeten
Polisi Malaysia Selamatkan 49 WNI Perempuan dari Perdagangan Orang, Ada Yang Sudah 13 Tahun Dipekerjakan
WNA Boleh Pimpin BUMN, Kejagung Sebut Tetap Bisa Diproses Hukum jika Rugikan Negara
Kejagung Tegaskan WNA Bos BUMN tidak Kebal Hukum di Indonesia, Apalagi Kasus Korupsi
KPK Tegaskan WNA yang Pimpin BUMN Tetap Wajib Lapor LHKPN dan Bisa Diusut jika Korupsi
Teror Bom Ancam 3 Sekolah Internasional di Jakarta Utara dan Tangsel, Minta Tebusan Uang hingga Kripto
Tanggapi Kasus Jantung WNA Australia yang Tertinggal di Bali, Komisi IX DPR: Pelanggaran Serius dan Harus Diusut!
Bukan Korea, Ini WNA yang Paling Sering Menikahi Perempuan Indonesia
Malaysia Turunkan Harga BBM RON 95 Jadi Sekitar Rp Rp 7.864 Per Liter, Di Indonesia Pertamax Rp 12.200 Per Liter
BNPT Cari 8 Korban Bom Kepunton Solo, Biar Segera Dapat Kompensasi Negara