Pemerintah Stockholm Larang Mobil Bermesin Bensin Masuki Pusat Kota


Stockholm, Swedia, berlakukan aturan ketat bagi mobil bermesin bensin. (Foto: Unsplash/Nirmal Rajendharkumar)
MESIN pembakaran pada kendaraan merupakan capaian teknologi yang mengagumkan, tetapi juga berperan signifikan dalam masalah polusi udara. Di seluruh dunia, ada lebih dari 1,4 miliar kendaraan bermesin pembakaran yang beroperasi.
Angka itu menunjukkan betapa tingginya tingkat emisi besar karbon monoksida, nitrogen oksida, dan hidrokarbon yang dilepaskan ke atmosfer.
Sebagai solusi sementara, beberapa wilayah telah mengambil tindakan sendiri untuk mengatasi masalah polusi udara yang disebabkan oleh mesin pembakaran.
Stockholm, ibu kota Swedia, Kamis (12/12), baru-baru ini mengumumkan mereka akan melarang kendaraan bertenaga diesel dan bensin di seluruh pusat kota. Langkah ini akan mulai berlaku mulai 2025. Demikian dilaporkan Engadget.
Baca juga:
Pria ini Kendarai Mobil Listrik Selama 660 Jam, Mantap Juga Kendaraannya!

Jadi, masih ada waktu lebih dari setahun untuk berkendara dengan kendaraan konvensional di pusat Stockholm sebelum aturan ini berlaku. Namun, kebijakan baru itu akan tetap memungkinkan kendaraan hibrida di pusat kota, seperti untuk kendaraan ambulans berbasis mesin pembakaran dan mobil polisi.
Aturan tersebut juga tidak akan diberlakukan bagi para disabilitas dan hanya berlaku di pusat kota, yang mencakup sekitar 20 blok di jantung kota Stockholm, Swedia.
Wakil Walikota Stockholm bidang transportasi, Lars Stromgren, mengumumkan tindakan tersebut sebagai respons terhadap situasi yang benar-benar tidak dapat diterima karena kualitas udara di kota itu telah menyebabkan masalah kesehatan serius.
Kendaraan listrik, tentu saja, diperbolehkan untuk berkendara di pusat kota tanpa batasan. Kebijakan Stockholm itu mengikuti langkah kota-kota lain di Eropa yang telah menerapkan zona rendah emisi (LEZ) seperti London, Madrid, Berlin, dan Paris.
Baca juga:
Tak Selalu Sama, Ini 4 Jenis Mobil Listrik

Meski demikian, Stockholm mengambil tindakan lebih tegas daripada kota-kota Eropa lainnya dengan larangan hampir menyeluruh.
Sebagai perbandingan, London membebankan biaya bagi kendaraan berbahan bakar bensin yang ingin melewati zona rendah emisi. Sedangkan Paris, Athena, dan Madrid baru-baru ini melarang kendaraan berbahan bakar diesel.
Tentu, beberapa pihak mengkritik kebijakan Stockholm sebagai langkah yang terlalu ekstrem. Namun, zona rendah emisi telah terbukti berhasil dalam mengurangi dampak kesehatan yang disebabkan oleh polusi udara.
Menurut sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Lancet, dari delapan zona rendah emisi yang diteliti, lima di antaranya mengalami penurunan kasus masalah jantung dan peredaran darah. Jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit karena serangan jantung dan stroke yang lebih rendah. (waf)
Baca juga:
Mobil Listrik Lebih Laris Dibanding Hybrid di Pasar Indonesia
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Antusiasme Tinggi Warnai Hari Pertama PEVS 2025, Momentum Positif untuk Ekosistem Kendaraan Listrik Indonesia

Lonjakan Pemudik Mobil Listrik Diprediksi Tembus 500%, PLN Siagakan Ribuan SPKLU di Jalur Mudik Lebaran 2025

Tesla Cybertruck Kena Masalah Lagi, Trim Kendaraan Copot

Pemerintah Targetkan Bangun 62 Ribu Lebih SPKLU Hingga 2030, Mayoritas Medium Charger

KBRI Stockholm Imbau WNI di Swedia Waspada Pasca-Aksi Penembakan Massal

10 Tewas dalam Penembakan Massal di Sekolah Swedia, Polisi tak Punya Catatan Kriminal Pelaku

Permintaa EV Lesu, Ford PHK 4.000 Pekerja

SPKLU PLN Dukung Akselerasi Ekosistem Kendaraan Listrik

AION Mulai Rakit Lokal Mobil Listrik di Indonesia Awal 2025

Mercedes-Benz Kirim 16 Unit Kendaraan Listrik ke IKN
