Pemerintah Kaji Penutupan PLTU Suralaya, Luhut: Supaya Mengurangi Polusi Udara di Jakarta
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Rabu (5/6/2024). ANTARA/YouTube Banggar DPR RI
MerahPutih.com - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya yang berlokasi di Cilegon, Banten bakal ditutup oleh pemerintah guna menekan polusi udara di Jakarta.
Langkah tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan seusai menghadiri Supply Chain & National Capacity Summit 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Rabu (14/8).
"Jadi kita pengen exercise kita ingin kaji, kalau bisa kita tutup supaya mengurangi polusi di Jakarta," ucap Luhut.
Luhut menuturkan, pemerintah akan mengkaji penutupan Pembangkit PLTU Suralaya ini. Pasalnya, PLTU tersebut sudah beroperasi lebih dari 40 tahun. Ia pun mengakui, bahwa PLTU Suralaya ini banyak menyebarkan polusi.
"Itu kami (akan) rapatin nanti yang (PLTU) Suralaya itu, kan sudah banyak polusinya. Dan sudah (beroperasi) lebih dari 40 tahun," papar dia.
Baca juga:
Waspada! Penyakit-Penyakit Ini Bisa Timbul Akibat Polusi Udara
Menurut dia, buruknya udara Jakarta membuat banyak masyarakat terserang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
"Karena akibat (indeks kualitas) udara yang 170-200 indeks ini, itu banyak yang sakit ISPA," paparnya.
Lebih lanjut, Luhut juga menyoroti indeks kualitas udara yang ada di Ibu Kota Nusantara (IKN) Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur yang hanya mencatatkan angka 6.
"IKN itu bagusnya (indeks kualitas udara) hanya 6 indeksnya. Singapura saja 24 atau 30. Jadi, IKN jauh lebih bagus. Kita Jakarta ini, kalau bisa kita tutup tadi (PLTU) Suralaya, kita berharap (indeks kualitas udara) akan bisa turun mungkin di bawah 100 indeksnya ini," tutupnya. (Asp).
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Ajaib! Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Sabet Kategori Baik WHO, Warga Boleh Buka Jendela Tanpa Takut Batuk
Udara Jakarta Lebih Berbahaya 10 Kali Lipat dari Batas WHO pada Jumat (31/10), Ini Tips Bertahan Hidup dari Dinkes
Cemari Udara dan Air Hujan, Pemprov DKI Cari Landasan Berikan Sanksi Sosial Bagi Warga Pembakar Sampah
Picu Hujan Mikroplastik, Wajah Pelaku Bakar Sampah Bakal Dipajang di Medsos DLH Jakarta
Jangan Malas Bersih-Bersih! Debu di Rumah Penuh Mikroplastik Jahat yang Siap Mengundang Virus dan Penyakit
Udara Jakarta Tidak Sehat Pada Selasa (21/10) Pagi, Terburuk ke-6 Dunia
Kasus ISPA di Jakarta Terus Meroket, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Hari Ini Kualitas Udara Serpong Terburuk di Indonesia, Jakarta Nomor 3
Hari Ini Udara Jakarta Peringkat Terburuk Dunia Versi IQAir, Data Pemprov Cuma Catat 2 Titik
Jakarta di Posisi 3 sebagai Kota dengan Udara Terburuk di Dunia Hari Ini