Pemberian ke Keluarga Korban Meninggal Demo Rusuh, Uang Damai?

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 04 Oktober 2019
Pemberian ke Keluarga Korban Meninggal Demo Rusuh, Uang Damai?

Maspupah, ibu dari Maulana Suryadi yang merupakan korban dari demo ricuh di DPR RI yang ditemui di Pasar Tanah Abang Blok F, Jakarta Pusat, Jumat (4/10/2019). (Antara/Livia Kristianti)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Polda Metro Jaya membenarkan ada pemberian sejumlah uang untuk pihak keluarga Maulana Suryadi (23), korban meninggal dunia dalam demo rusuh depan Gedung DPR/MPR, pada 25 September 2019 lalu. Polisi menyebut uang itu sebagai rasa belasungkawa.

Maka dari itu, ia minta tidak ada pihak yang mengartikannya sebagai uang untuk damai. Sebab, hasil visum telah memastikan korban meninggal dunia karena sesak napas bukan karena dianiaya. Pihak kepolisiian mengggap tidak ada yang salah dengan pemberian uang sebagai rasa belasungkawa.

Baca Juga:

Hasil Forensik Korban Meninggal Dunia dalam Demo Rusuh di Jakarta

"Kalau misalnya seseorang memberikan (uang) turut berduka, boleh tidak?," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jumat (4/10).

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono. (ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat)
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono. (ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat)

Adalah ibunda Suryadi yaitu Maspupah yang menerima langsung uang tersebut. Namun, polisi tak merinci jumlahnya ke awak media. Dia hanya menyebut ada pemberian itu. Berdasar informasi beredar, uang yang diberi sebesar Rp10 juta.

"Ya boleh ya (polisi berikan uang duka cita)," ujarnya.

Baca Juga:

Cerita Mahasiswa Universitas Indraprasta Dianiaya Aparat saat Demo

Sebelumnya diberitakan, seorang pemuda bernama Maulana Suryadi (23) meninggal dalam aksi demo di depan Gedung DPR/MPR pada 25 September 2019 lalu. Kematian juru parkir ini menjadi perhatian karena disebut-sebut ada dugaan penganiayaan.

Pemakaman Maulana Suryadi, pedemo yang meninggal dunia usai berunjuk rasa berakhir ricuh di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019). (ANTARA/HO/Dokumen pribadi)
Pemakaman Maulana Suryadi, pedemo yang meninggal dunia usai berunjuk rasa berakhir ricuh di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019). (ANTARA/HO/Dokumen pribadi)

Namun, polisi menegaskan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh Maulana. Orang tua korban bahkan sudah melihat langsung jasad anaknya dan tak mendapati hal itu.

"Ibu kandung almarhum atas nama Maspupah datang ke Rumah Sakit Polri, melihat jenazah anaknya untuk dibawa pulang. Ibu kandung melihat sendiri jenazah anaknya dan melihat tidak ada tanda-tanda kekerasan apa pun," kata Argo Yuwono. (Knu)

Baca Juga:

Marak Pelajar SMK Ikut Demo, Mendikbud: Sekolah Jangan Asal Beri Sanksi

#Demo Mahasiswa #Demo Rusuh #Polda Metro Jaya
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Misteri Hilangnya Peserta Demo, KemenHAM Tegaskan Jangan Terburu-buru Simpulkan 'Penghilangan Paksa' Sebelum Dua Orang Lainnya Ditemukan
Definisi penghilangan paksa adalah adanya pihak yang memaksa untuk menghilangkan seseorang
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 September 2025
Misteri Hilangnya Peserta Demo, KemenHAM Tegaskan Jangan Terburu-buru Simpulkan 'Penghilangan Paksa' Sebelum Dua Orang Lainnya Ditemukan
Indonesia
Polda Jatim Amankan 997 Orang dalam Demonstrasi Anarkis, Catat Kerugian hingga Rp 256 Miliar
Sebanyak 682 orang sudah dipulangkan, sedangkan 315 masih menjalani proses hukum.
Frengky Aruan - Kamis, 18 September 2025
Polda Jatim Amankan 997 Orang dalam Demonstrasi Anarkis, Catat Kerugian hingga Rp 256 Miliar
Indonesia
Sempat Dilaporkan Hilang setelah Demo di Jakarta, 2 Pemuda Akhirnya Ditemukan dan Minta Maaf
Dua pemuda yang dikira hilang saat demo di Jakarta kini telah kembali ke keluarga.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 September 2025
Sempat Dilaporkan Hilang setelah Demo di Jakarta, 2 Pemuda Akhirnya Ditemukan dan Minta Maaf
Indonesia
2 Orang Yang Ditemukan Setelah Dinyatakan Hilang Saat Aksi Demo, Ada di Malang dan Sukamara Kalteng
Terdapat empat orang pendemo yang diduga hilang, yakni Eko Purnomo, Bima Permana Putra, Reno Syachputra Dewo, dan Muhammad Farhan Hamid.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 September 2025
2 Orang Yang Ditemukan Setelah Dinyatakan Hilang Saat Aksi Demo, Ada di Malang dan Sukamara Kalteng
Indonesia
Polisi Temukan Bima Permana Putra, Pria yang Sempat Dilaporkan Hilang Pasca Demo Rusuh di Jakarta
Masuk daftar orang hilang pasca Kerusuhan di Jakarta, Bima ditemukan di Klenteng Malang.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 17 September 2025
Polisi Temukan Bima Permana Putra, Pria yang Sempat Dilaporkan Hilang Pasca Demo Rusuh di Jakarta
Indonesia
42 Orang Ditetapkan sebagai Tersangka oleh Polda Jabar terkait Demonstrasi Berujung Rusuh di Bandung
Di mana 16 di antaranya ditetapkan oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Siber (Ditreskrimsiber) lantaran menyebarkan konten provokatif, hasutan, serta berita bohong di media sosial.
Frengky Aruan - Selasa, 16 September 2025
42 Orang Ditetapkan sebagai Tersangka oleh Polda Jabar terkait Demonstrasi Berujung Rusuh di Bandung
Indonesia
Peran Anggota Kopassus Tersangka Penculikan Kacab BRI, Serka N Perantara Lainnya Eksekutor
Kedua tersangka dari unsur TNI itu yakni Sersan Kepala (Serka) N dan Kopral Dua (Kopda) FH. Keduanya tercatat sebagai anggota dari korps pasukan Kopassus.
Wisnu Cipto - Selasa, 16 September 2025
Peran Anggota Kopassus Tersangka Penculikan Kacab BRI, Serka N Perantara Lainnya Eksekutor
Indonesia
Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara
Pelaku penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang BRI, kini terancam hukuman penjara 12 tahun. Hal itu diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Putra.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara
Berita Foto
Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ungkap Motif Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank BRI
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Ade Ary Syam Indradi (ketiga kiri) bersama Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra (tengah) dan Danpomdam Jaya Kolonel CPM Donny Agus (kedua kanan) saat menunjukkan barang bukti usai keterangan pers kasus pembunuhan kacab bank BRI di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Selasa (16/9/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 16 September 2025
Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ungkap Motif Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank BRI
Indonesia
Disuruh Culik dan Bunuh Kepala Cabang BRI, 2 Anggota TNI Minta Uang Jutaan Rupiah
2 anggota TNI terlibat kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang BRI. Keduanya diketahui meminta uang senilai puluhan juta rupiah untuk melakukan aksinya itu.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Disuruh Culik dan Bunuh Kepala Cabang BRI, 2 Anggota TNI Minta Uang Jutaan Rupiah
Bagikan