Hasil Forensik Korban Meninggal Dunia dalam Demo Rusuh di Jakarta


Pemakaman Maulana Suryadi, pedemo yang meninggal dunia usai berunjuk rasa berakhir ricuh di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019). (ANTARA/HO/Dokumen pribadi)
MerahPutih.com - Hasil forensik menyatakan bahwa tidak ditemukan pendarahan di kepala Maulana Suryadi (23), korban meninggal dunia dalam demo rusuh depan Gedung DPR/MPR, pada 25 September 2019 lalu.
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes (Pol) Edi Purnomo mengatakan, tidak menemukan pendarahan di kepala Maulana Suryadi (23) saat jasadnya dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Bercak darah pun tak dijumpai pada baju juga celana juru pakrir itu.
Baca Juga:
Cerita Mahasiswa Universitas Indraprasta Dianiaya Aparat saat Demo
"Yang pasti saat datang di kamar jenazah tidak tampak pendarahan pada kepala. Baju dan celananya juga tidak ada bercak-bercak darahnya," kata dia saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (4/11).
Hal ini janggal karena dalam foto yang beredar di kalangan wartawan, jenazah Maulana tampak mengeluarkan darah.

Dia menjelaskan, setiap jasad manusia mengalami pendarahan di bagian hidung dan telinga usai meninggal. Hal itu karena proses pembekuan darah tidak aktif. Maka dari itu bisanya dilakukan penutupan di lubang yang ada di jasad memakai kapas.
"Oleh sebab itu, semua jenazah dilakukan penutupan pada lubang-lubang yang ada di seluruh jasadnya dengan kapas, biasanya padat dan banyak," kata dia.
Maka dari itu, foto di media sosial yang menunjukkan pada jasad korban muncul banyak darah di kain kafannya di mana darah muncul di bagian kepala saat hendak dimakamkan oleh pihak keluarganya bisa jadi karena penutupan kapas pada lubang di tubuhnya yang tak dipasang dengan benar.
"Bila jasad seseorang tidak diformalin dan penutupan dengan kapas yang kurang pas. Maka, memungkinkan akan terjadi seperti itu," ujar dia lagi.
Baca Juga:
Marak Pelajar SMK Ikut Demo, Mendikbud: Sekolah Jangan Asal Beri Sanksi
Sebelumnya diberitakan, seorang pemuda bernama Maulana Suryadi (23) meninggal dalam aksi demo depan Gedung DPR/MPR pada 25 September 2019 lalu. Kematian juru parkir ini jadi perhatian karena disebut ada dugaan penganiayaan.

Namun, polisi menegaskan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh Maulana. Orang tua korban, bahkan sudah melihat langsung jasad anaknya dan tak mendapati hal itu.
"Ibu kandung almarhum atas nama Maspupah datang ke Rumah Sakit Polri, melihat jenazah anaknya untuk dibawa pulang. Ibu kandung melihat sendiri jenazah anaknya dan melihat tidak ada tanda-tanda kekerasan apa pun," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Argo Yuwono. (Knu)
Baca Juga:
Fasilitas Publik GBK Dicoret Pendemo, Aktivis Milenial(z) Gelar Aksi Ngecat Bersama
Bagikan
Berita Terkait
Aksi Demo Mahasiswa UI Tagih Janji Tuntutan Rakyat 17+8 di Depan Gedung DPR

Mahasiswa Lanjutkan Demo di DPR, Minta Tuntutan 17+8 Indonesia Dipenuhi

Pimpinan DPR Pelan-Pelan Bakal Lobi Kapolri Bebaskan Demonstran yang Ditangkap

Pramono Anung Pastikan KJP dan KJMU Tidak Akan Dicabut Meski Peserta Didik Ikut Unjuk Rasa

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Mahasiswa Solo Desak Presiden Prabowo Rasakan Keresahan Warga, Jangan Bikin Kebijakan Merugikan

Situasi Belum Kondusif, BEM SI Batalkan Aksi Indonesia C(emas) Jilid II Hari Ini

Bangunan Aset Milik Majelis Permusyawaratan Rakyat di Depan DPRD Jawa Barat Dibakar

Tak Hanya Tindak Pelaku, Polisi Harus Jelaskan Secara Utuh Rantis Brimob Tabrak Pengemudi Ojol Hingga Tewas

Mahasiswa Bentrok Dengan Aparat di DPR, Arus Lalu Lintas Ditutup
