Pembelian Valas Pertamina dari Perbankan Perkuat Rupiah

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Senin, 12 Oktober 2015
Pembelian Valas Pertamina dari Perbankan Perkuat Rupiah

Pedagang Valas di Kwitang, Jakarta Pusat (Foto: Merahputih/Rizki Fitrianto)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Bisnis - Menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) disinyalir salah satunya akibat pemenuhan kebutuhan valuta asing (valas) PT Pertamina (Persero) dengan membeli valas dari perbankan dalam negeri, sehingga Pertamina mengurangi pembelian di pasar spot atau pasar valuta asing dengan pembayaran jangka pendek.

Vice President Communication Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro mengatakan, ada pengurangan pembelian dolar AS dari pasar spot. Hal ini sudah dilakukan sejak September 2015.

"Jadi, dari Pertamina sendiri memang sejak pertengahan September kita itu tidak lagi beli dolar (AS) di pasar spot," ujarnya di Jakarta, Minggu (11/10).

Mantan pembawa acara berita MetroTV itu menjelaskan, saat ini Pertamina sudah mengurangi pembelian dolar dari pasar spot sebesar 50 persen. Pertamina membeli dolar dari perbankan.

"Lima puluh persen kita sudah tidak beli lagi dari pasar spot, sekarang kita belinya melalui perbankan. Nah, melalui perbankan akhirnya tidak menggerus dolar yang ada di pasar uang. Jadi tidak benar kita borong dolar dari BI," tegasnya kembali.

Wianda menjelaskan, Pertamina selama ini harus melakukan pembelian valas khususnya dolar AS dalam jumlah cukup besar, yang digunakan untuk impor minyak mentah dan produk minyak dan elpiji, serta pembiayaan proyek-proyek investasi.

"Kita kan membeli dolar karena untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri bukan untuk Pertamina sendiri," kata Wianda.

Sementara itu, untuk mengatasi selisih antara kebutuhan dan pembelian valas dalam dolar AS, Pertamina akan bekerja sama dengan menggunakan skema trade financing, dengan memanfaatkan fasilitas kredit jangka panjang yang disediakan oleh perbankan terkait untuk mendukung pembiayaan Pertamina.

"Jadi sekarang ini bagaimana kita mencoba untuk cari cara-cara dengan perbankan, agar dolar yang biasa kita beli di pasar spot, kita bisa beli di perbankan yang nantinya pembayarannya jangka waktunya bisa agak panjang," jelasnya.

Wianda melanjutkan, sebelumnya Pertamina harus mencari dolar AS di pasar spot mencapai US$70 juta-US$80 juta per hari untuk impor BBM hingga elpiji. Maka dengan skema hedging (lindung nilai) dan trade financing tersebut, pihaknya dapat mengurangi belanja dolar AS, sehingga diharapkan tekanan dolar terhadap rupiah dapat berkurang. (rfd)

 

Baca Juga:

  1. BI Batasi Pembelian Valas
  2. Kebijakan Valas BI Tidak Berpengaruh terhadap Pelemahan Rupiah
  3. Pengusaha Ekspor Diimbau Jual Valas
  4. Selalu Rugi, Pedagang Valas Nyambi Ngojek
  5. Rupiah Anjlok, Pedagang Valas Jalanan Tetap Sepi
#BBM #Liputan Khusus #Rupiah #Dolar AS #Perbankan #Pertamina
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
BBM di SPBU Merek Asing Langka, Pertamina Bantah Lakukan Monopoli
kuota impor BBM yang didapatkan Pertamina dan masing-masing SPBU swasta sudah disesuaikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta BPH Migas.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 September 2025
BBM di SPBU Merek Asing Langka, Pertamina Bantah Lakukan Monopoli
Indonesia
Kementerian ESDM Minta Shell dan BP Kirim Data Spesifikasi BBM untuk Diolah dan Diserahkan ke Pertamina
Namun, jika Pertamina membutuhkan impor tambahan untuk memenuhi permintaan SPBU swasta, impor tersebut hanya bisa dilakukan oleh Pertamina
Angga Yudha Pratama - Rabu, 10 September 2025
Kementerian ESDM Minta Shell dan BP Kirim Data Spesifikasi BBM untuk Diolah dan Diserahkan ke Pertamina
Indonesia
KPPU Selidiki Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Panggil Pertamina Hingga SPBU Swasta
Semua pihak diminta untuk memenuhi undangan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 09 September 2025
KPPU Selidiki Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Panggil Pertamina Hingga SPBU Swasta
Indonesia
Bahan Bakar di SPBU Shell dan BP Langka, Kualitas BBM Pertamina Justru Jadi Sorotan
Pengawasan yang ketat dan transparan akan mencegah terjadinya praktik curang
Angga Yudha Pratama - Senin, 08 September 2025
Bahan Bakar di SPBU Shell dan BP Langka, Kualitas BBM Pertamina Justru Jadi Sorotan
Indonesia
ESDM Temukan Jawaban Kenapa Stok BBM SPBU Shell & BP Kosong
Ada pola pergeseran konsumsi yang terlihat dari meningkatnya pembelian BBM dengan RON di atas 90 melalui SPBU swasta
Wisnu Cipto - Kamis, 04 September 2025
ESDM Temukan Jawaban Kenapa Stok BBM SPBU Shell & BP Kosong
Indonesia
KPK Periksa Eks Direktur Keuangan Telkom terkait Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina
KPK telah memeriksa sejumlah petinggi dari PT Telkom dan PT Pertamina dalam kasus digitalisasi SPBU.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
KPK Periksa Eks Direktur Keuangan Telkom terkait Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina
Indonesia
Tren Pelemahan Rupiah Berlanjut, Masalah Fiskal dan Politik Jadi Pemicu
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memproyeksikan nilai tukar (kurs) rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.350 - 16.450 per dolar Amerika Serikat (AS pada perdagangan hari ini.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Tren Pelemahan Rupiah Berlanjut, Masalah Fiskal dan Politik Jadi Pemicu
Indonesia
SPBU Shell dan BP Kehabisan Stok BBM, Menteri Bahlil Sarankan Bisa Beli ke Pertamina
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menepis anggapan adanya kelangkaan BBM yang disebut-sebut terjadi di sejumlah SPBU swasta itu.
Wisnu Cipto - Selasa, 02 September 2025
SPBU Shell dan BP Kehabisan Stok BBM, Menteri Bahlil Sarankan Bisa Beli ke Pertamina
Indonesia
Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang
Menko Airlangga berpesan kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak bertanggung jawab, serta menciptakan suasana yang damai dan saling menghormati.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang
Indonesia
Langkah BI Stabilkan Rupiah di Tengah Ketegangan Aksi Demo
Pada pembukaan perdagangan hari Senin, di Jakarta, nilai tukar rupiah tercatat berada di level Rp 16.472 per dolar Amerika Serikat (AS).
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Langkah BI Stabilkan Rupiah di Tengah Ketegangan Aksi Demo
Bagikan