Pelican Crossing Tak Cocok di Jakarta, Pengamat: Kesadaran Berkendara Rendah
ubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai meresmikan Pelican Crossing di Halte Transjakarta Bank Indonesia (BI), Persimpangan jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (4/9) (MP/Asropih)
MerahPutih.com - Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengatakan, pembangunan Pelican Crossing di Jalan Protokol oleh Pemprov DKI Jakarta sangat tidak cocok. Karena kebijakan itu, menurut Terubus, rawan dari kecelakaan yang disebabkan masih rendahnya kesadaran masyarakat atas berkendara.
"Selain itu kesadaran masayarakat yang berkendara terhadap para penyeberang itu relatif rendah jadi kemungkinan untuk terjadinya kecelakaan sangat tinggi (di Pelican Crossing). Berpotensi sekali," kata Trubus saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (5/9).
Disamping itu, kata Trubus, perlindungan terhadap pengguna Pelican Crossing juga sangat rendah. Jadi kebijakan yang diambil oleh Pemprov DKI jauh dari tingkat keamanan.
"Potensi kejahatan dan kecelaaakan itu sangat tinggi kemudian perlindungan terhadap penyebrang jalan tidak ada," jelasnya.
Padahal menurut Trubus, keselamatan para pengguna Pelican Crossing jauh lebih utama dari sekedar alasan mempercantik tata kota. "Karena kalau terjadi kejahatan kan masyarakat lagi yang jadi korban," ungkap Trubus.
Menambahkan, Trubus menuturkan, keberadaan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) merupakan bagian yang tak terlepas dari kota ramah lingkungan. Bahkan JPO sebagai ladang rezeki bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Kalau dari sisi keramahan lebih bagus JPO dan selama ini terbukti selain itu JPO kan bisa digunankan ya kasarnya UMKM lah," tutupnya (Asp).
Baca Berita Aktual Lainnya: Meski Ada Pelican Crossing, JPO di BI Tak Dirobohkan
Bagikan
Berita Terkait
Kota Tua Harus Sudah 'Glowing' Sebelum 2029, Rano Karno Bentuk Lembaga Teknis Khusus
Hadiri Munas INTI 2025, Pramono Anung Tegaskan Jakarta Milik Semua Golongan
Bukan Gaya, Ini Alasan Pramono Anung Tetap Berkostum Persija Saat Tinjau Kebakaran Terra Drone
Pemprov DKI Lebih Pilih Kuburan Dalam Kota Daripada Gandeng Daerah Penyangga, Ini Alasannya
Keputusan UMP DKI 2026 Hampir Final! Siap-siap Kenaikan Gaji Minimum Berbasis KHL, Untung Mana Buruh atau Pengusaha?
Fenomena Supermoon Dituding Penyebab Banjir Rob Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu
Antrean Horor Bantar Gebang Renggut Nyawa Sopir Truk, Nasib Beasiswa Anak Almarhum Jadi Prioritas Pemprov DKI
Setop Bilang Kebaya Cuma Buat Emak-Emak! Pemprov DKI Gencarkan Jurus Agar Anak Muda Naksir Warisan UNESCO
Pramono Ambil Alih Tanggul Bocor Muara Baru Agar Jakarta Tak 'Tenggelam' Walau Bukan Tugas Pemprov DKI
Pramono Bongkar Jam Krusial Banjir Rob Ganas yang Bakal Melanda Jakarta Besok