PeduliLindungi Dikembangkan untuk Jejak Rekam Medis Penyakit Selain COVID-19


Ilustrasi - Pengunjung Solo Grand Mall memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merencanakan penggunaan PeduliLindungi dalam jangka panjang. Aplikasi ini ditargetkan untuk mengoptimalkan digitalisasi layanan kesehatan.
"Tentunya PeduliLindungi akan menjadi aplikasi layanan masayarakat bukan hanya COVID-19," ujar Chief Digital Transformation Office Kemenkes RI Setiaji, ST dalam konferensi pers, Jumat (9/9).
Alasannya, menurut Setiaji jumlah pengguna sudah banyak sangat disayangkan jika ditinggal. Ditambah basis data besar dan tinggal meningkatkan berbagai fitur yang sudah ada.
Baca Juga:
PeduliLindungi Bakal Jadi Aplikasi Kesehatan Individu yang Terhubung Smart Watch
Hal tersebut jadi pertimbangan, dibandingkan menggunakan sistem atau aplikasi baru.
Dia menjelaskan alasan penggunaan PeduliLindungi menjadi aplikasi layanan masyarakat mengingat ekosistemnya yang sudah tersedia dengan pengguna mencapai lebih dari 100 juta orang.
"Daripada kami mengembangkan sistem dan aplikasi baru tentunya kami akan menggunakan PeduliLindungi yang sudah dikenal dan menambah fitur-fiturnya," jelas Setiaji.
Salah satu layanan yang akan diberikan oleh PeduliLindungi adalah akses rekam medis elektronik dan layanan kesehatan lain.
Baca Juga:
Mendag Akui Pembelian Minyak Goreng Gunakan PeduliLindungi Tidak Mudah
Dia mengatakan bahwa ketika pihak lain seperti rumah sakit ingin mengakses rekam medis elektronik dari pasien maka dapat dilakukan lewat versi baru dari aplikasi tersebut.
Untuk masyarakat yang tidak memiliki ponsel, Setiaji memastikan bahwa layanan kesehatan terintegrasi termasuk rekam medis elektronik tetap dapat diakses di ruang-ruang layanan kesehatan.
Terkait keamanan data, Setiaji menyebut selain dari sistem Kemenkes juga dilakukan perlindungan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Nantinya, akan dilakukan juga sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk memastikan keamanan akses layanan rekam medis elektronik tersebut.
"Ke depan kami juga akan menerapkan sistem blockchain, tapi nanti belum sekarang kita terapkan, agar keamanannya menjadi lebih kuat lagi," tutup Setiaji. (Knu)
Baca Juga:
Baru 3.345 Pengecer Minyak Goreng Pakai QR Code PeduliLindungi
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
