PDIP Nilai Kerusuhan 21-22 Mei Terjadi karena Hasutan Amien Rais cs

Petugas mengamankan seseorang yang diduga provokator saat petugas membubarkan massa yang masih bertahan di depan kantor Bawaslu. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Merahputih.com - Aksi kerusuhan yang terjadi 21-22 Mei di beberapa tempat seperti depan Gedung Bawaslu dan Tanah Abang tak lepas dari propaganda politik yang kerap dilontarkan tokoh-tokoh. Salah satunya adalah narasi kecurangan yang selalu dihembuskan.
Politikus PDIP, Eva Kusuma Sundari menyesali sejumlah tokoh pro 02 seperti Amien Rais, Eggi Sudjana dan Permadi yang selalu memprovokasi massa untuk melakukan people power.
BACA JUGA: Pengamat Politik Desak Prabowo Bertanggung Jawab Atas Kerusuhan 22 Mei
"(Ucapan ini) ditangkap berbagai pihak termasuk kelompok teroris," kata Eva kepada wartawan, Jumat (24/5).
Eva menambahkan, massa seakan tersulut emosinya mendengar ucapan tokoh-tokoh yang memprovokasi. "Begitu belakangan ambil keputusan ambil jalur MK sudah kadung viral kemana-mana narasi curang yang tak pernah bisa dibuktikan BPN di Bawaslu," ucap dia.

Akhirnya masa yang terpapar narasi, penumpang gelap yg konon sudah diidentifikasi polisi ada 3 kelompok campur jadi satu. Amuk jadinya," ungkap Eva.
Hal ini, lanjut Eva, patut disayangkan karena pemilu yang mendapat apresiasi dunia karena paling transparan dan akuntabel menjadi ternoda karena narasi curang yang mengundang amuk massa. "Apalagi, korbannya hingga 7 nyawa dan ratusan terluka," sesalnya.
BACA JUGA: Wapres Jusuf Kalla Minta Masyarakat Bedakan Pengunjuk Rasa dan Perusuh
Eva memuji Polri dan TNI yang mampu memproses pelaku kerusuhan maupun provokator di sosmed. "Kami mendukung penegakkan hukum dari para kontributor amuk mulai provokator, donatur, perusuh, diproses hukum semuanya. Kerusakan sudah terjadi dan tidak sedikit, harus ada yamg bertanggungjawab. Dukung polisi untuk melanjutkan lidik-sidik-hingga penuntutan. Ini pendidikan politik yang pahit untuk menjaga demokrasi," pungkasnya. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Aksi Unjuk Rasa Tuntut Sahkan RUU Perampasan Aset di Depan Gedung DPR

Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban

[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
![[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan](https://img.merahputih.com/media/f8/df/4d/f8df4dcb1b53087a074e35b53dcecbd4_182x135.png)
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu

Gedung DPRD DKI Jakarta Digeruduk Demonstran, Tuntut Transparansi hingga Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Publik

Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan

Bukti Kerusuhan Dilakukan ‘Penumpang Gelap’ saat Demo Buruh dan Mahasiswa, Polda Metro: Datang dan Langsung Menyerang Polisi

Jadikan Direktur Lokataru Foundation sebagai Tersangka, Polisi: Sudah Sesuai SOP
