PDIP Nilai Kerusuhan 21-22 Mei Terjadi karena Hasutan Amien Rais cs

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Jumat, 24 Mei 2019
PDIP Nilai Kerusuhan 21-22 Mei Terjadi karena Hasutan Amien Rais cs

Petugas mengamankan seseorang yang diduga provokator saat petugas membubarkan massa yang masih bertahan di depan kantor Bawaslu. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Aksi kerusuhan yang terjadi 21-22 Mei di beberapa tempat seperti depan Gedung Bawaslu dan Tanah Abang tak lepas dari propaganda politik yang kerap dilontarkan tokoh-tokoh. Salah satunya adalah narasi kecurangan yang selalu dihembuskan.

Politikus PDIP, Eva Kusuma Sundari menyesali sejumlah tokoh pro 02 seperti Amien Rais, Eggi Sudjana dan Permadi yang selalu memprovokasi massa untuk melakukan people power.

BACA JUGA: Pengamat Politik Desak Prabowo Bertanggung Jawab Atas Kerusuhan 22 Mei

"(Ucapan ini) ditangkap berbagai pihak termasuk kelompok teroris," kata Eva kepada wartawan, Jumat (24/5).

Eva menambahkan, massa seakan tersulut emosinya mendengar ucapan tokoh-tokoh yang memprovokasi. "Begitu belakangan ambil keputusan ambil jalur MK sudah kadung viral kemana-mana narasi curang yang tak pernah bisa dibuktikan BPN di Bawaslu," ucap dia.

Aksi 22 Mei di Depan Bawaslu. (Merahputih.com / Rizki Fitrianto)
Aksi 22 Mei di Depan Bawaslu. (Merahputih.com / Rizki Fitrianto)

Akhirnya masa yang terpapar narasi, penumpang gelap yg konon sudah diidentifikasi polisi ada 3 kelompok campur jadi satu. Amuk jadinya," ungkap Eva.

Hal ini, lanjut Eva, patut disayangkan karena pemilu yang mendapat apresiasi dunia karena paling transparan dan akuntabel menjadi ternoda karena narasi curang yang mengundang amuk massa. "Apalagi, korbannya hingga 7 nyawa dan ratusan terluka," sesalnya.

BACA JUGA: Wapres Jusuf Kalla Minta Masyarakat Bedakan Pengunjuk Rasa dan Perusuh

Eva memuji Polri dan TNI yang mampu memproses pelaku kerusuhan maupun provokator di sosmed. "Kami mendukung penegakkan hukum dari para kontributor amuk mulai provokator, donatur, perusuh, diproses hukum semuanya. Kerusakan sudah terjadi dan tidak sedikit, harus ada yamg bertanggungjawab. Dukung polisi untuk melanjutkan lidik-sidik-hingga penuntutan. Ini pendidikan politik yang pahit untuk menjaga demokrasi," pungkasnya. (Knu)

#Aksi Unjuk Rasa #Pemilu 2019
Bagikan

Berita Terkait

Berita Foto
Aksi Unjuk Rasa Tuntut Sahkan RUU Perampasan Aset di Depan Gedung DPR
Aksi sejumlah massa menggelar unjuk rasa menutut sahkan RUU Perampasan Aset di depan Gerbang Utama Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2025).
Didik Setiawan - Senin, 15 September 2025
Aksi Unjuk Rasa Tuntut Sahkan RUU Perampasan Aset di Depan Gedung DPR
Indonesia
Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban
KBRI Dhaka turut berkoordinasi dengan otoritas Nepal untuk membantu WNI.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 September 2025
Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
Stasiun TV dilarang menayangkan aksi unjuk rasa, karena mengandung unsur kekerasan. Lalu, apakah informasi tersebut benar?
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
Indonesia
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu
Perbaikan fasilitas umum yang terdampak kericuhan ditargetkan rampung pada 8 September 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu
Indonesia
Gedung DPRD DKI Jakarta Digeruduk Demonstran, Tuntut Transparansi hingga Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Publik
Aksi ini menuntut soal tunjangan dan gaji DPRD DKI Jakarta yang menjadi sorotan publik.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
Gedung DPRD DKI Jakarta Digeruduk Demonstran, Tuntut Transparansi hingga Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Publik
Indonesia
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Polisi melakukan tes urine terhadap 337 orang yang diamankan saat demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 September 2025
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Indonesia
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Kebebasan menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa dijamin oleh konstitusi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Indonesia
Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan
Ketua Komisi X DPR RI meminta aparat keamanan untuk hadir secara profesional dan proporsional dalam mengawal dinamika di kampus.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan
Indonesia
Bukti Kerusuhan Dilakukan ‘Penumpang Gelap’ saat Demo Buruh dan Mahasiswa, Polda Metro: Datang dan Langsung Menyerang Polisi
'Penumpang Gelap' demo langsung merusak, melempari petugas, kemudian merusak beberapa kendaraan.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Bukti Kerusuhan Dilakukan ‘Penumpang Gelap’ saat Demo Buruh dan Mahasiswa, Polda Metro: Datang dan Langsung Menyerang Polisi
Indonesia
Jadikan Direktur Lokataru Foundation sebagai Tersangka, Polisi: Sudah Sesuai SOP
Polda Metro Jaya belum membeberkan bentuk hasutan yang diduga dilakukan Delpedro di media sosial.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Jadikan Direktur Lokataru Foundation sebagai Tersangka, Polisi: Sudah Sesuai SOP
Bagikan