PDIP Kantongi Lima Nama Capim KPK

Luhung SaptoLuhung Sapto - Sabtu, 12 Desember 2015
PDIP Kantongi Lima Nama Capim KPK

Pansel KPK (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Hukum - Panitia seleksi (pansel) telah meloloskan sepuluh nama calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode selanjutnya, di mana delapan di antaranya akan mengikuti uji kepatutan dan kelayakan pada 14-16 Desember 2015. 

PDI Perjuangan menyatakan sudah mengantongi lima nama capim KPK untuk memimpin lembaga antirasuah tersebut selanjutnya.     

"Ada lima jagoan kita, ini dari penilaian PDIP," ujar anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu di Jakarta, Sabtu (12/12). Namun, Masinton enggan menyebutkan jatidiri kelima capim KPK yang dimaksud. "Jangan kita buka di sini, nanti saja pas tanggal 14-16 kita buka. Kan ada 10 nanti yang lima lagi akan lemas kalau kita akan buka," ujarnya.

Sementara itu Guru Besar Hukum dari Universitas Indonesia (UI) Maqdir Ismail mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera memilih dan menetapkan pimpinan KPK. 

"Supervisi KPK ini sebenarnya tidak jalan. Saya kira lebih baik keputusannya diambil alih oleh Presiden saja termasuk urusan Komisioner KPK," ujar Maqdir dalam diskusi publik Populi Center dan Smart FM Network dengan tema "Mencegah atau Menindak: Jalan Panjang Pemberantasan", di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (12/12). Menurutnya, hal itu juga sudah dilakukan di Tiongkok. 

Presiden telah menyerahkan sepuluh nama capim KPK ke Komisi III DPR. Yakni, Robby Arya Brata dan Busyro Muqoddas, Saut Situmorang dan Surya Chandra (Bidang pencegahan), Alexander Marwata dan Basaria Panjaitan (Bidang Penindakan), Agus Raharjo dan Sujanarko (Bidang Manajemen), serta Johan Budi Sapto Prabowo dan Laode Muhammad Syarif (Bidang Supervisi).

Delapan capim KPK akan mengikuti uji kepatutan dan kelayakan pekan depan di Komisi III DPR kecuali Robby Arya Brata dan Busyro Muqoddas karena telah menjalani uji kepatutan terlebih dahulu. (rfd) 

BACA JUGA:

  1. Risma Terima Penghargaan Anti Korupsi
  2. Pemberantasan Korupsi Tidak Punya Roadmap
  3. 9 Desember 2015: Hari Antikorupsi Sedunia
  4. KPK Harusnya Bongkar Kasus Korupsi di Atas Rp1 Miliar
  5. Fadli Zon Jadi Presiden Parlemen Antikorupsi Sejagat
#PDIP #Masinton Pasaribu #Capim KPK
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Bupati Ponorogo Ditangkap KPK, PDIP: Kami Minta Maaf karena Dia tak Amanah
PDI Perjuangan Jawa Timur menghomati kewenangan dan proses hukum terhadap kadernya itu yang sedang dilakukan KPK.
Dwi Astarini - Sabtu, 08 November 2025
Bupati Ponorogo Ditangkap KPK, PDIP: Kami Minta Maaf karena Dia tak Amanah
Indonesia
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Dalam praktiknya, para PKL yang tergabung dalam asosiasi tersebut banyak menemui kendala ketika mengakses permodalan ke institusi keuangan milik pemerintah (Himbara).
Dwi Astarini - Jumat, 31 Oktober 2025
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Indonesia
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Makna Sumpah Pemuda tidak hanya soal persatuan teritorial, tetapi juga semangat kebangsaan dan kesadaran geopolitik yang menjadi fondasi kuat Indonesia.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Indonesia
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Generasi muda tidak boleh hanya menjadi objek pembangunan.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Indonesia
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning, menolak usulan pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto. Ia menilai, bahwa Soeharto merupakan sosok pelanggar HAM.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Indonesia
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP menyerahkan kasus dugaan korupsi proyek Whoosh kepada KPK. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
Indonesia
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Meminta agar penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dilakukan secara business to business (B2B).
Dwi Astarini - Senin, 27 Oktober 2025
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Indonesia
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Adanya penolakan tersebut berarti ada harapan dari masyarakat yang harus didengar.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Indonesia
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto justru akan bertentangan dengan semangat reformasi yang bertujuan membatasi kekuasaan.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Indonesia
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Soeharto kini diusulkan jadi pahlawan nasional. Politisi PDIP mengatakan, bahwa aktivis 1998 bisa dianggap sebagai pengkhianat.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Bagikan