PDIP Dianggap Tengah 'Mengunci' Ruang Gerak Nasdem

Andika PratamaAndika Pratama - Minggu, 10 November 2019
PDIP Dianggap Tengah 'Mengunci' Ruang Gerak Nasdem

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di sela-sela acara Kongres dan HUT Partai NasDem, di Jakarta, Sabtu (9/11). ANTARA FOTO/Imam B.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai, PDIP tidak ingin kembali dilangkahi NasDem di periode kedua pemerintahan Jokowi.

Karenanya, partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu 'mengunci' NasDem melalui Presiden Jokowi.

Baca Juga

NasDem Bocorkan Kriteria Capres yang Bakal Diusung di Pilpres 2024

"Sejak dari situlah PDIP sudah mulai mengunci melalui Jokowi. Karena PDIP sebagai pemenang Pemilu 2014 dan 2019, tidak mau dilangkahi oleh NasDem," imbuh Ujanb kepada wartawan, Sabtu (9/11)

Caranya PDIP mengunci NasDem, lanjut Ujang, yakni dengan meminta jatah menteri lebih banyak di Kabinet Indonesia Maju terutama pada pos-pos yang strategis. Sementara NasDem sebagai koalisi tetap diberikan jatah tapi bukan pada posisi yang strategis.

"Nah akhirnya apa? Akhirnya Kejaksaan Agung diberikan kepada PDIP. Walaupun dari pejabat karir, tapi dia (Jaksa Agung ST Burhanuddin) terafiliasi, adeknya politisi PDIP (TB Hasanuddin) kan. Secara politik clear diberikan kepada PDIP," papar Ujang.

Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di kantor DPP PKS, Rabu (30/10) (Donny/PKSFoto)

"Persaingan-persaingan ini sejak lama sudah terjadi dan sampai saat ini semakin mengencangkan," jelasnya.

Baca Juga

Surya Paloh Bantah Reaktif Usai Dicandai Jokowi

Apa yang dilakukan PDIP ini membuat NasDem kecewa. Apalagi ditambah masuknya Partai Gerindra dalam kabinet dan mendapat dua kursi menteri dari Jokowi.

"Yang ketiga itu persoalan dengan masuknya Gerindra di koalisi Jokowi. Itu bagaimanapun merubah peta koalisi," terangnya.

Karena kekecewaan-kekecewaan itu, disebut Ujang, membuat NasDem khusunya Surya Paloh bermanuver dengan menemui partai oposi

Ia melihat, pernyataan Ketum NasDem Surya Paloh soal adanya partai yang 'berpikiran cetek, sinis, lip service, suka curiga dan mengaku Pancasilais' yang dilontarkan di Kongres II Partai NasDem merupakan sindiran kepada PDIP.

Baca Juga

Nasdem Ungkap Alasan Surya Paloh Cibir Partai yang Ngaku Pancasilais

"Sebenarnya arahnya sangat jelas ya, itu sindiran untuk PDIP. Cuma kan memang secara politis kalau menyebutkan langsung kan tidak bagus, oleh karena itu yang dibahasakan adalah perumpamaan, istilah-istilah gitu lho," kata Ujang. (Knu)

#Partai Nasdem
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Anggota DPR RI dari fraksi NasDem, Rajiv, mangkir dari panggilan KPK terkait kasus dugaan korupsi dana CSR Bank Indonesia dan OJK.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Indonesia
Politisi NasDem Dipanggil KPK Setelah Rekan Separtainya Jadi Tersangka Korupsi Rp 28 Miliar, Siapa Lagi yang Kecipratan Dana PSBI OJK?
Satori diduga menerima uang sebesar Rp12,52 miliar
Angga Yudha Pratama - Senin, 27 Oktober 2025
Politisi NasDem Dipanggil KPK Setelah Rekan Separtainya Jadi Tersangka Korupsi Rp 28 Miliar, Siapa Lagi yang Kecipratan Dana PSBI OJK?
Indonesia
Obat Kuat Politik: Surya Paloh Klaim Dapat 'Vitamin' Penambah Optimisme dari Menhan
Paloh tidak menampik kemungkinan adanya pertemuan lanjutan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025
Obat Kuat Politik: Surya Paloh Klaim Dapat 'Vitamin' Penambah Optimisme dari Menhan
Indonesia
Profil Rusdi Masse, Mantan Sopir Truk dan Bupati yang Geser Ahmad Sahroni dari Jabatan Pimpinan Komisi III DPR
Rusdi Masse adalah anggota DPR RI dari Fraksi NasDem periode 2019-2024 dari Dapil Sulawesi Selatan III.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
Profil Rusdi Masse, Mantan Sopir Truk dan Bupati yang Geser Ahmad Sahroni dari Jabatan Pimpinan Komisi III DPR
Indonesia
Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Dinonaktifkan, NasDem Beri Sinyal PAW di DPR
Wakil Ketua Partai NasDem, Saan Mustopa, memberikan sinyal bahwa penonaktifan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, belum berakhir. NasDem akan mengikuti proses hingga adanya PAW.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Dinonaktifkan, NasDem Beri Sinyal PAW di DPR
Indonesia
Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Bikin Blunder Fatal, NasDem Janji Bakal Berbenah
Buntut blunder fatal Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, NasDem menegaskan bakal segera berbenah. Hal itu agar tidak ada lagi kadernya yang melanggar kode etik.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Bikin Blunder Fatal, NasDem Janji Bakal Berbenah
Indonesia
Pimpinan DPR Pastikan Ahmad Sahroni Belum Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota Legislatif
Ahmad Sahroni hanya berstatus sebagai kader Partai NasDem
Angga Yudha Pratama - Rabu, 03 September 2025
Pimpinan DPR Pastikan Ahmad Sahroni Belum Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota Legislatif
Indonesia
NasDem Minta Gaji hingga Tunjangan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Dihentikan
Partai NasDem meminta gaji hingga tunjangan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dihentikan. Hal itu menindaklanjuti penonaktifan keduanya sebagai anggota DPR.
Soffi Amira - Rabu, 03 September 2025
NasDem Minta Gaji hingga Tunjangan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Dihentikan
Indonesia
Akun X ‘Sahroni Berdikari’ Palsu, Partai NasDem Siap Ambil Langkah Hukum
Akun X Sahroni Berdikari disebut palsu dan suka menggiring opini. Partai NasDem pun siap mengambil langkah hukum.
Soffi Amira - Senin, 01 September 2025
Akun X ‘Sahroni Berdikari’ Palsu, Partai NasDem Siap Ambil Langkah Hukum
Indonesia
NasDem Geser Ahmad Sahroni, Pindah dari Wakil Ketua Komisi III ke Anggota Komisi I DPR
Langkah ini merupakan bagian dari upaya memperkuat kinerja fraksi agar selaras dengan semangat Restorasi Indonesia.
Dwi Astarini - Jumat, 29 Agustus 2025
NasDem Geser Ahmad Sahroni, Pindah dari Wakil Ketua Komisi III ke Anggota Komisi I DPR
Bagikan