PBNU dan Muhammadiyah Yakin Indonesia Selamanya


Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj (kiri) dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (kanan). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
MerahPutih.com - Organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah berpendapat negara Indonesia akan tetap utuh selama masyarakat Indonesia dapat menajaga persaudaraan.
"Parameter ukuran sehatnya sebuah bangsa dan negara salah satunya bisa dilihat dari tegak dan kokohnya tali persaudaraan kebangsaan dan juga ekonomi yang tumbuh merata," kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj seperti dilansir Antara, Jumat (23/3).
Dia mengatakan, selain eratnya tali persaudaraan hal lain yang dapat menjadi parameter bangsa sehat adalah tersedianya akses pendidikan yang mudah, terbukanya ruang-ruang dalam menyampaikan pendapat, serta tegaknya hukum sebagai insturmen utnuk meraih keadilan.
Bangsa yang kuat dan sehat juga tercermin dari semakin berkualitas dan berdayanya masyarakat sipil, lanjut dia.
Senada dengan Said Aqil, Ketua Umum MUhammadiyah Haedar Nashir juga percaya bahwa bangsa Indonesia akan tetap ada.
"Kami optimis, Indonesia akan tetap utuh sampai kapanpun, karena bangsa ini adalah bangsa yang beriman, bangsa yang bertaqwa, maka kita tidak boleh menjauhkan negara dengan agama," kata Haedar.
Dia mengatakan, selama bangsa ini bertaqwa maka akan dijaga Allah.
Agar Indonesia tetap utuh maka NU dan Muhammadiyah meminta kepada pemerintah agar bersungguh-sungguh dalam upaya mengurangi angka kemsiksinan dan mengurangi angka pengangguran.
Mereka juga meminta pemerintah melakukan upaya-upaya yang terukur agar kesenjangan eknomi dan sosial dapat teratasi dengan baik, Mereka juga meminta pada tahun politik ini sebagi bagian dari cara kita sebagai bangsa untuk melakukan perubahan-perubahan yang berarti bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Perbedaan harus diajdikan sebagai rahmat yang menoipang harmini kehidupan yang beragam.
Karena demokrasi tidak sekedar membutuhkan kerelaan hati menerima adanya perbedaan pendapat dan perbedaaan pikiran, namun demokrasi juga membutuhkan kesabaran, ketelitian dan cintah kasih antar sesama. (*)
Bagikan
Berita Terkait
KPK Dinilai Terlalu Tendensius ke Salah Satu Ormas Dalam Mengusut Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji

KPK Buka Peluang Panggil Ketum PBNU Terkait Korupsi Kuota Haji

PBNU Desak KPK Segera Umumkan Tersangka Korupsi Kuota Haji Biar tidak Jadi Bola Liar

KPK Telusuri Aliran Dana Kasus Korupsi Kuota Haji, Termasuk ke PBNU

Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

PBNU Instruksikan Jaga Stabilitas Nasional, Tidak Terprovokasi Isu Memecah Belah

PBNU Bangun 1.000 Titik SPPG, 10 Dapur Diklaim Siap Beroperasi

Konferensi Pesantren Ditutup, Hasilkan Empat Rekomendasi Utama

Reaksi PBNU saat Tahu Pengurusnya Jadi Komisaris Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat hingga Dituding Terima Uang

Kenang Paus Fransiskus, Ketum PBNU: Kasih Sayang kepada Umat Manusia Tanpa Memandang Etnis dan Agama adalah Teladan Paripurna
