Papua Barat Gelar Pertemuan Satuan Tugas Gubernur Untuk Iklim dan Hutan

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 17 Juli 2023
Papua Barat Gelar Pertemuan Satuan Tugas Gubernur Untuk Iklim dan Hutan

Sekda Provinsi Papua Barat Dance Sangkek saat ditemui awak media di Manokwari. (ANTARA/Fransiskus Salu Weking)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi Papua Barat menjadi tuan rumah pertemuan regional Gugus Tugas Gubernur untuk Perubahan Iklim dan Hutan Tropis atau Governors Climate and Forest (GCF) Task Force.

Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Barat Dance Sangkek mengatakan, pertemuan regional gugus tugas para gubernur merupakan tindak lanjut dari pertemuan tahunan ke-13 anggota GCF pada Februari 2023 di Merida, Yucatan, Mexico.

Baca Juga:

'Invest in Our Planet', Atasi Perubahan Iklim

"Pertemuan regional ini berlangsung di Manokwari selaku ibu kota provinsi," kata Dance Sangkek.

Ia menjelaskan, pertemuan tersebut bermaksud merumuskan langkah mitigasi terhadap perubahan iklim (climate changes) yang menjadi perhatian secara nasional dan internasional.

Saat ini, kata dia, Papua Barat telah menerapkan kebijakan pembangunan berkelanjutan dalam proses pembangunan daerah. Hal itu tentunya selaras dengan kebijakan nasional dan global dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals).

"Setiap pertemuan tahunan, Papua Barat selalu hadir dan bersinergi dalam aksi-aksi mengatasi perubahan iklim dan perlindungan hutan tropis," jelas Dance Sangkek.

Papua Barat terdiri dari tujuh kabupaten dengan luas wilayah lebih kurang 60.338 Km2, dan merupakan salah satu daerah pemilik hutan tropis terluas di Indonesia (5.545.976 ha atau 91,91 persen).

Papua Barat telah berperan penting dalam kancah global melalui berbagai kegiatan pelestarian lingkungan, dan tahun 2012 tergabung menjadi anggota GCF Task Force.

"Papua Barat bergabung dalam kolaborasi global sebagai anggota GCF sejak tahun 2012," katanya.

Koordinator pelaksana pertemuan regional GCF Papua Barat Charlie Danny Heatubun, menjelaskan, pertemuan regional yang berlangsung di Manokwari dihadiri Koordinator GCF Global William Boyd, Koordinator GCF Mexico Silvia Liamas, delegasi gugus tugas GCF Indonesia, delegasi pemerintah bukan anggota GCF, pemerintah pusat, mitra pembangunan, dan sektor swasta.

Delegasi gugus tugas anggota GCF Indonesia meliputi Provinsi Aceh, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Papua, dan Papua Barat.

"GCF Task Force adalah satuan tugas gubernur untuk iklim dan hutan. Anggotanya terdiri dari provinsi atau negara bagian yang memiliki hutan, GCF ini dibentuk oleh Gubernur California waktu itu Arnold Schwarzenegger," jelas dia.

Selain diskusi panel merumuskan langkah mitigasi, kata Charlie, agenda pertemuan akan diisi dengan kunjungan wisata ke Kampung Kwau, Distrik Mokwam, Kabupaten Manokwari.

Kampung Kwau adalah salah satu contoh kampung yang mengimplementasikan konsep konservasi dalam pemanfaatan sumber daya alam yakni pemeliharaan burung pintar.

"Bagaimana masyarakat Kampung Kwau memanfaatkan hutan, dan ada wisata pengamatan burung pintar dan burung lainnya," katanya dikutip Antara. (*)

Baca Juga:

Perubahan Iklim Berdampak pada Seasonal Fashion

#Papua Barat #Hutan #Perubahan Iklim #Pemulihan Ekonomi
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Seperlima Pantai Italia Terancam Tenggelam Akibat Pemanasan Global, Terbagi 4 Zona
Temuan ini berasal dari laporan bertajuk Sunken Landscapes yang dirilis Italian Geographic Society dan dipresentasikan dalam konferensi di Roma.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Seperlima Pantai Italia Terancam Tenggelam Akibat Pemanasan Global, Terbagi 4 Zona
Fun
Nyamuk Pertama Ditemukan di Islandia: Tanda Pemanasan Global Kian Nyata
Untuk pertama kalinya, nyamuk ditemukan di Islandia. Rekor panas dan perubahan iklim diduga jadi penyebab utama munculnya spesies ini di negeri es.
ImanK - Jumat, 24 Oktober 2025
Nyamuk Pertama Ditemukan di Islandia: Tanda Pemanasan Global Kian Nyata
Berita Foto
Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisal Nurofiq (dari kiri) bersama dengan Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional & Kerjasama Multilateral Mari Elka Pangestu dan Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno saat acara Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 di Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 21 Oktober 2025
Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim
Dunia
Pertama Kali dalam Sejarah Nyamuk Bisa Bertahan Hidup di Islandia, Ada 3 Ekor
Spesies Nyamuk Culiseta annulata ini diyakini mampu menetap karena tahan terhadap suhu dingin, menandai dampak nyata dari perubahan iklim terhadap persebaran serangga di Islandia.
Wisnu Cipto - Selasa, 21 Oktober 2025
Pertama Kali dalam Sejarah Nyamuk Bisa Bertahan Hidup di Islandia, Ada 3 Ekor
Indonesia
MPR Dorong RUU Pengelolaan Perubahan Iklim, Minta Aktivis Lingkungan Kolaborasi di ICCF 2025
Undang-Undang tersebut bakal mengintegrasikan berbagai kebijakan di kementerian dan lembaga yang saat ini masih berjalan secara sektoral.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 13 Oktober 2025
MPR Dorong RUU Pengelolaan Perubahan Iklim, Minta Aktivis Lingkungan Kolaborasi di ICCF 2025
Indonesia
Jokowi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy, ini Tugas Utamanya
Jokowi kini ditunjuk menjadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy. Ia akan bertugas untuk mengatasi masalah ekonomi global hingga krisis iklim.
Soffi Amira - Rabu, 24 September 2025
Jokowi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy, ini Tugas Utamanya
Dunia
Perubahan Iklim ‘Membunuh’ 16.500 Orang Selama Musim Panas di Eropa
Para ahli menggunakan pemodelan untuk memproyeksikan jumlah korban sebelum data resmi dirilis.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
Perubahan Iklim ‘Membunuh’ 16.500 Orang Selama Musim Panas di Eropa
Dunia
Perubahan Iklim makin Nyata, Kenaikan Permukaan Laut Ancam 1,5 Juta Warga Australia pada 2050
Tidak ada komunitas di Australia yang akan bebas dari risiko iklim yang berhubungan, saling memperkuat, dan terjadi secara bersamaan.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Perubahan Iklim makin Nyata, Kenaikan Permukaan Laut Ancam 1,5 Juta Warga Australia pada 2050
Indonesia
Warga Desa di Kawasan Hutan Diusulkan Masuk Perhutanan Sosial
Perubahan status itu, dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam konservasi hutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan melalui hasil hutan non-kayu.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
Warga Desa di Kawasan Hutan Diusulkan Masuk Perhutanan Sosial
Dunia
Perubahan Iklim, Pakistan Dilanda Banjir Mematikan Membuat Lebih dari Dua Juta Orang Dievakuasi
Secara geografis, Pakistan sangat rentan terhadap perubahan iklim karena menghadapi ancaman panas ekstrem sekaligus curah hujan tinggi.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Perubahan Iklim, Pakistan Dilanda Banjir Mematikan Membuat Lebih dari Dua Juta Orang Dievakuasi
Bagikan