Fashion

Perubahan Iklim Berdampak pada Seasonal Fashion

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Sabtu, 27 Mei 2023
Perubahan Iklim Berdampak pada Seasonal Fashion

Jenama fesyen masa kini lebih berfokus ke busana serbaguna. (Foto: freepik/jcomp)

Ukuran:
14
Audio:

DI negara dengan empat musim, fesyen berkembang sangat pesat. Tiap musim selalu mengadakan runway seasonal untuk menampilkan busana-busana sesuai dengan musim yang akan datang.

Namun, mengingat keadaan bumi yang semakin panas, siklus pergantian musim jadi terganggu. Menyadari climate change yang menghantui bumi ternyata berdampak bagi industri fesyen, terutama seasonal fashion.

Baca Juga:

Tampil di Festival Film Cannes, ini Persiapan Cinta Laura

Contohnya saja musim dingin, curah hujan yang tinggi, dan kekeringan di seluruh Eropa. Cuaca semakin sulit diprediksi setiap bulannya yang memengaruhi demand dari pembeli fesyen.

Fashion seasonal semakin berkurang peminatnya. (Foto: Freepik/Freepik)

Menyambut musim dingin, jenama fesyen biasanya membuat busana yang tebal-tebal dan melibatkan bulu. Namun, sekarang musim dingin saja terasa panas. Alhasil, pembeli mengabaikan koleksi musim dingin karena tidak lagi diperlukan. Perilaku mereka menjadi lebih sulit diprediksi.

Di Italia, climate change berdampak pada penjualan pakaian musim panas. Musim panas biasanya mulai pada Juni hingga Agustus yang artinya busana musim panas seharusnya sudah dijual beberapa minggu sebelum musim panas berlangsung.

Baca Juga:

Aespa Tampil Glamor di Cannes Film Festival 2023

Namun, nyatanya OVS dan Pianoforte menunda penjualan diskon busana musim panas mereka. Di Italia busana musim panas justru baru akan dipasarkan pada akhir Juli. Musim panas di benua Eropa semakin mundur dari bulan yang seharusnya terjadi.

Pada 2018 industri fesyen Eropa mengalami kerugian hingga mencapai Rp204 miliar. (Foto: Freepik/jcomp)

Mengutip Euro News, pembeli sudah tidak tertarik lagi pada busana seasonal dikarenakan cuaca yang sulit diprediksi. Mereka mulai beralih dan berinvestasi ke busana yang serbaguna tak bergantung pada musim.

Menurut laporan Weather to Shop 2018 dari Kantor Met Inggris dan Konsorsium Ritel Inggris, perbedaan suhu dapat mengurangi penjualan pakaian perempuan sebesar EUR 12,7 juta atau setara dengan Rp 204 miliar untuk setiap derajatnya lebih hangat dari tahun sebelumnya.

Angka di atas bukanlah jumlah yang sedikit. Untuk mencegah terjadinya kerugian sebanyak itu dibutuhkan sistem analitik data canggih yang berfungsi untuk mempertimbangkan pola cuaca yang akan muncul agar dapat mengurangi dead stock dari para pegiat industri fesyen. Alat ini dapat digunakan untuk membantu busana yang tidak serbaguna tetap bertahan dan tidak bankrupt. (kmp)

Baca Juga:

Bocoran Desain Gaun Cinta Laura dan Putri Marino di Cannes Film Festival 2023

#Fashion
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Fashion
Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026
Koleksi yang dijadwalkan debut di musim 2026 ini akan menggabungkan teknologi mutakhir dengan desain kolaborasi dua ikon di dunia performa olahraga.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026
Fashion
Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal
Wondherland berkolaborasi dengan Scent of Indonesia (SOI), untuk membawa konsep 'anti blind buy experience' di edisi 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 September 2025
Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal
ShowBiz
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda
Armani ialah pria yang meninggalkan jejak yang diakui di seluruh dunia.
Dwi Astarini - Jumat, 05 September 2025
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda
ShowBiz
Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia
Perusahaannya, Armani, berkembang dari mode menjadi sebuah imperium yang merambah kecantikan, wewangian, musik, olahraga hingga hotel mewah.
Dwi Astarini - Jumat, 05 September 2025
 Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia
Fashion
Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue
Pengumuman ini mengakhiri spekulasi selama berbulan-bulan setelah Wintour mengumumkan pengunduran dirinya, pada Juni lalu.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
 Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue
Fashion
Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia
Moscow Fashion Week (MFW) digelar 28 Agustus hingga 2 September 2025.
Dwi Astarini - Jumat, 29 Agustus 2025
Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia
Fashion
Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara
Tak sekadar stylish, sepatu nyaman ternyata menjadi primadona pencinta fesyen.
Dwi Astarini - Kamis, 28 Agustus 2025
Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara
Fashion
ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna
Sepatu ini menawarkan kenyamanan prima dan tampilan stylish di berbagai momen keseharian.
Dwi Astarini - Kamis, 28 Agustus 2025
ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna
Fashion
The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap
UNIQLO menghadirkan denim berkualitas tinggi yang tidak hanya nyaman dan fungsional, tetapi juga tetap relevan untuk semua kalangan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 28 Agustus 2025
The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap
Fashion
Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan
Tahun ini, delegasi Indonesia akan tampil menonjol dengan membawa visi baru dalam pengembangan industri manufaktur berkelanjutan.
Dwi Astarini - Rabu, 27 Agustus 2025
Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan
Bagikan