Pansus Pelindo II: Pemanggilan Tiga Konsultan Keuangan Krusial


Ketua Pansus Pelindo II Rieke Diah Pitaloka (Foto: MP/Fachruddin Chalik)
MerahPutih Peristiwa - Panitia Khusus (Pansus) Pelindo II saat ini secara maraton melakukan investigasi dan audiensi dengan berbagai lembaga negara dan pihak-pihak terkait lain untuk mengungkap siapa dalang di balik kasus Pelindo II. Hal tersebut diungkapkan Ketua Pansus Pelindo Rieke Diah Pitaloka, Senin (16/11).
"Menganalisa kerugian negara, kerugian ekonomi, dari rakyat dan bangsa ini. Saya yakin kepolisian dan seluruh lembaga negara yang terlibat dalam kasus ini semata-mata bukan ingin menembak orang per orang, bukan juga semata-mata hanya ingin mengungkap kasus indikasi korupsi pengadaan barang, namun lebih dari itu, kita sedang berjuang bersama-sama bagaimana tata kelola BUMN dikembalikan kepada perintah konstitusi," kata Rieke.
Politisi PDIP ini menambahkan, Pansus Pelindo II bukannya anti terhadap asing, tetapi bagaimana kerja sama dengan pihak asing itu tidak merugikan rakyat dan bangsa indonesia.
"Aset BUMN adalah aset negara, sehingga mudah-mudahan ada kesepakatan, cara berpikir, logika konstitusional kita sama, dan berpegang pada Undang-Undang Dasar, sehingga kita bekerja sama itu saling menguntungkan, dan tidak melepaskan aset-aset negara secara bertahap kepada pihak asing, karena negara mana pun akan melakukan hal yang sama," ujarnya.
Pansus Pelindo II masih akan memanggil beberapa pihak terkait kasus ini. Selain Dirjen Pajak, BPKP, Selasa (17/11) rencananya Pansus akan memanggil tiga konsultan keuangan, yaitu Deutsche Bank, Financial Research Institut (FRI) dan Bahana. Mereka akan dipertemukan dalam satu forum, sehingga satu sama lain tidak saling menyalahkan.
"Karena sebetulnya, ini menganalisa dan mengkaji hal yang sama, kok kajiannya bisa beda-beda padahal barangnya sama, penyebabnya apa, besok akan kita ungkap. Dan dari tiga lembaga ini, Doucth Bank, FRI dan Bahana, sebenarnya diputuskan berapa angka kepemilikan saham dan juga "tanda kutip". Ada indikasi diputuskan bahwa pengelolaannya tidak 100% ditangani oleh Indonesia, dan juga ada indikasi perpanjangan ini atas analisa ketiga lembaga ini dilakukan sebelum habisnya tenggang masa kontrak 2019, jadi besok ini adalah pertemuan yang sangat krusial," ujarnya.
Minggu depan, Pansus Pelindo II akan memanggil Dirut JICT, para pakar, kemudian Dirut Pelindo II, serta beberapa menteri dan beberapa pihak yang akan dipersatukan dalam satu forum pertemuan.
"Sehingga satu-sama lain tidak saling ngomong lain di belakang, untuk memberikan keterangan yang sejelas-jelasnya," pungkasnya. (aka)
Baca Juga:
- Pansus Pelindo II Enggan Komentari Pengembalian Barang Sitaan
- Pansus Pelindo II: KPK Sudah Terima Laporan sejak 2012
- Pansus Pelindo II Desak BPK Lakukan Analisis Yuridis
- Pansus Minta BPK Identifikasi Pihak-pihak Terkait Kasus Pelindo II
- Girsang: Pansus Pelindo II Panggil Dirjen Pajak untuk Tahu Kerugian Negara
Bagikan
Berita Terkait
Pelabuhan Tanjung Priok Macet Parah, Prabowo Diminta Evaluasi Manajemen Pelindo

Profil Mat Solar: Komedian Legendaris yang Terkenal Lewat Sitkom Bajaj Bajuri

Mat Solar Meninggal Dunia, Rieke Diah Pitaloka Minta Maaf

Bela Rieke, PDIP Tegaskan MKD Buat Melindungi Anggota DPR Bukan Mengekang

Dilaporkan ke MKD DPR, Ini Respons Rieke PDIP

MKD DPR Tunda Pemanggilan Rieke PDIP

Rieke Diah Pitaloka Sebut Peringatan Hari Batik Bisa Dongkrak Ekonomi

Soal Kebijakan Ekspor Pasir Laut, Rieke Beberkan Sejumlah Daerah Jadi Target Pengerukan

Ingin Kadernya Maju di Pilkada Jabar, PDIP Masih Berhitung

TPN Ganjar-Mahfud Jelaskan Pentingnya Membangun Kedaulatan dari Desa
