Kesehatan

Susahnya Tidur di Masa Pandemi

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Sabtu, 21 Agustus 2021
Susahnya Tidur di Masa Pandemi

Sulit mendapatkan tidur yang berkualitas. (Foto: Unsplash/Yuris Alhumaydy)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PANDEMI COVID-19 membuat sebagian masyarakat memiliki jam tidur yang tidak teratur, bahkan ada yang baru bisa tidur di pagi hari. Dr Andreas Prasadja dari Snoring and Sleep Disorder Clinic di RS Mitra Kemayoran Jakarta, mengungkap sejumlah pasiennya mengalami masalah tidur sejak pandemi di Indonesia.

“Telah terjadi perubahan komposisi masalah tidur pada pasien. Sebelum pandemi, 50 persen yang datang ke saya mengalami insomnia, sedangkan 50 persen lagi sleep apnea. Sekarang, 70 persen pasien saya ialah pasien insomnia dan 30 persen sleep apnea,” kata Andreas seperti dilansir ANTARA.

Kurangnya waktu tidur berdampak bagi produksi hormon stres, sehingga melemahkan sistem imun tubuh.

“Selain itu, bisa juga menyebabkan pembengkakan pada tubuh. Karenanya, mendapatkan tidur berkualitas menjadi lebih penting lagi di tengah pandemi ini,” tuturnya.

Baca juga:

Pandemi COVID-19, Ibadah Perayaan Natal Diminta Sederhana

Pandemi COVID-19 Bikin Orang Susah Tidur
Rata-rata bermain ponsel sebelum tidur. (Foto: Unsplash/Nubelson Fernandes)


Menurut hasil studi tidur global Philips 2021 yang dirilis dalam rangka World Sleep Day 2021, masyarakat di kawasan Asia Pasifik dan di seluruh dunia mengalami setidaknya satu atau lebih tantangan tidur sejak awal mula COVID-19. Hampir dua pertiga responden menyatakan pandemi telah berdampak secara langsung terhadap kemampuan mereka untuk tidur nyenyak.

Lebih dari satu tahun COVID-19 merebak, masyarakat di Asia Pasifik melaporkan bahwa mereka tidur lebih nyenyak, dengan rata-rata 7,2 jam per malam. Akan tetapi, satu dari empat merasa tidak puas dengan tidur mereka.

“Bagi setengah dari responden survei di Asia Pasifik, pola tidur mereka telah berubah ketika pandemi melanda. Hampir 22 persen menyatakan waktu tidur malam mereka berkurang setiap malam. Sebanyak 35 persen mengaku merasa cukup istirahat ketika bangun pagi, dan 44 persen mengalami kantuk di siang hari,” kata Presiden Direktur Philips Indonesia Pim Preesman.

Baca juga:

Pandemi COVID-19 Bikin Wisata Pakai Helikopter Meningkat

Pandemi COVID-19 Bikin Orang Susah Tidur
Bahkan baru bisa tidur di pagi harinya. (Foto: Unsplash/Lux Graves)


Mendapatkan tidur yang nyenyak sampai pagi hari merupakan tantangan bagi banyak orang. responden studi mengalami kesulitan seperti terbangun di tengah malam (42 persen), kesulitan tidur (43 persen), dan sulit untuk tetap tertidur (26 persen).

Penggunaan ponsel sebelum tidur sebenarnya menjadi salah satu penyebabnya. Setengah responden menyatakan kegiatan itu merupakan hal terakhir yang dilakukan sebelum tertidur dan pertama setelah bangun.

Sebagian besar menggunakan untuk hiburan, mengisi daya ponsel semalaman persis di samping tempat tidur, dan lebih dari seperlima menjawab pesan dan telepon yang membuat mereka terbangun. (and)

Baca juga:

Prediksi Kondisi Pandemi COVID-19 di Indonesia Menurut Pakar Feng Shui

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan