Pakar Intelijen Ungkap Ada Dua Kelompok Asing yang Ingin Papua Merdeka

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 02 September 2019
Pakar Intelijen Ungkap Ada Dua Kelompok Asing yang Ingin Papua Merdeka

Kerusuhan di Papua, Senin (19/8). Foto: ANTARA

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pakar Intelijen dan Keamanan Stanislaus Riyanta menyebut penangkapan terhadap delapan aktivis pro Papua Merdeka adalah tepat. Sebab, hal ini bisa memberikan efek jera bagi para pelaku.

Stanislaus mengatakan, tujuan penangkapan ini untuk memfilter kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang ingin memperkeruh suasana.

Baca Juga

Jaga Keamanan dan Ketertiban, Kapolda Papua Keluarkan 6 Maklumat

"Tujuannya untuk mengetahui penyelidikan dan penyidikan termasuk motif mereka. Ini menunjukkan memang ada provokasi yang harus ditindak," kata Stanislaus kepada Merahputih.com di Jakarta, Senin (2/9).

Stanislaus mengaku yakin soal adanya dugaan keterlibatan asing dalam upaya memperkeruh suasana hingga gerakan Papua merdeka. Dirinya menyebut ada dua kelompok asing yang terlibat.

"Asing ini negara atau bukan negara. Mereka menyeruakan di forum internasional seperti negara Pasific. Kalau non negara mereka melalui LSM yang menyulut hal ini seperti Australia," kata peserta program Doktoral Universitas Indonesia ini.

Pakar Intelijen dan Keamanan Stanislaus Riyanta

Stanislaus menduga, Papua kini tengah diincar negara-negara lain lantaran posisinya yang strategis.

Baca Juga

Pemerintah Dituding Rahasiakan soal Kematian Warga Sipil saat Kerusuhan di Papua

"Papua sumber daya alam luar biasa dan lokasi strategis. Dan semua ingin memiliki Papua," jelas dia.

Stanislaus menyarankan, yang saat ini dilakukan adalah melakukan sentuhan humanis kepada masyarakat papaua seperti dialog.

"Maka bakal memunculkan kepercayaan. Kalau sudah dialog makan akan sulit digerekkkan. Karena suku suku di papua itu otonom. Jangan sampai mereka mendapatkan masukan dari OPM tapi harus dari pemerintah," jelas dia.

Stanislaus yakin, jika Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahyanto berkantor disana, maka permasalahan di Papua lambat laun akan selesai.

"Kalau berada di lokasi keputusan perlu ada sosok pemimpin disana.
Selama polri dan TNI kompak maka bisa menyelesaikan masalah itu. Itu akan meningkatkan kepercayaan masyarakat," pungkas Stanislaus.

Sebelumnya, Polda Metro Jayatelah menangkap 8 orang Papua terkait pengibaran bendera bintang kejora saat aksi unjuk rasa di Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (28/8). Mereka dikenakan pidana makar.

Baca Juga

Kapendam Cenderawasih Sebut Massa Aksi Demo Merasa Ditipu dan Menyesal

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengonfirmasi, salah satu tersangka adalah juru bicara Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI West Papua), Surya Anta Ginting.

Penangkapan delapan orang itu berdasarkan pemeriksaan sejumlah alat bukti di antaranya rekaman CCTV. (Knu)

#Papua
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penyerangan Polres Mamberamo Raya, Papua, bermula dari laporan keributan warga yang diduga terpengaruh minuman keras di sekitar perempatan SD Adven Burmeso.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Indonesia
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Dugi Telenggen alias Dugwi Kogoya, anggota KKB pelaku penembakan Brigadir Joan H. Sibarani dan warga sipil di Distrik Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, akhirnya berhasil diringkus.
Wisnu Cipto - Selasa, 28 Oktober 2025
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Indonesia
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Menhut Raja Juli telah mengutus eselon satunya turun langsung ke tanah Papua untuk berdialog dengan Majelis Rakyat Papua (MRP) dan mahasiswa.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Indonesia
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
“Atas nama Kementerian Kehutanan, saya mohon maaf agar apa yang terjadi ini menjadi catatan,” kata Raja Juli.
Wisnu Cipto - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
Indonesia
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Kogoya berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bersama agar ke depan proses serupa dilakukan secara lebih bermartabat dalam menghormati budaya masyarakat Papua.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Indonesia
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih 
"Kami memahami bahwa mahkota Cenderawasih bukan sekadar benda, melainkan simbol kehormatan dan identitas kultural masyarakat Papua,” kata Dirjen KSDAE Kemenhut Satyawan Pudyatmoko
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih 
Indonesia
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Undius Kogoya, pimpinan KKB Intan Jaya, meninggal karena sakit di Distrik Wandai, Papua Tengah. Ia dikenal terlibat dalam berbagai aksi penyerangan sejak 2022.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Indonesia
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Aksi demonstrasi oleh kelompok Aliansi Mahasiswa Pemuda Peduli Tanah Adat Papua (AMPPTAP) yang berlangsung di kawasan traffic light Abepura, Kota Jayapura, pada Rabu (15/10) siang, berakhir ricuh dan anarkis.
Frengky Aruan - Sabtu, 18 Oktober 2025
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Indonesia
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Tindakan tersebut merupakan kejahatan serius yang tidak dapat ditoleransi. Membakar bangunan sekolah merupakan tindakan kriminal yang sangat serius dan tidak dapat diterima.
Dwi Astarini - Rabu, 15 Oktober 2025
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Indonesia
Pesawat Smart Air Tergelincir di Lapangan Terbang Tiom, Papua, tak Ada Korban Jiwa
Pesawat jenis Caravan C208 dengan nomor registrasi PK-SNA itu membawa barang dan bahan makanan dari Timika, Kabupaten Mimika, menuju Kabupaten Lanny Jaya.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
Pesawat Smart Air Tergelincir di Lapangan Terbang Tiom, Papua, tak Ada Korban Jiwa
Bagikan